tag:blogger.com,1999:blog-82605332270942971202024-03-20T22:55:34.296+13:00ImagineMari merayakan imajinasi
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.comBlogger40125tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-78561860232064751782018-10-15T23:14:00.000+13:002018-10-15T23:14:13.216+13:00FotoMohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-51276630592580686172015-10-10T02:08:00.000+13:002015-10-10T02:13:13.511+13:00Untuk Hujan Sore Ini <!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<div class="MsoNormal">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--></div>
Jember, 09. 10, 2015.<br />
<br />
<div class="MsoNormal">
Hari ini hujan turun lebat sekali. Saya rasa ini hujan paling lebat sepanjang kemarau bulan Agustus sampai sekarang. Bahkan terasa baru kali ini ada hujan turun, saat saya melihat kedatangannya dari bibir pintu. Barangkali karena saya sudah lama merindukannya. Hujan datang bersama angin yang kencang, menjadikan butiran air hujan yang sedang melesat turun tidak beraturan, ada yang besar dan kecil. Udara yang
biasanya panas, sejak sore tadi langsung menjadi dingin menyegarkan. Ini adalah
pengalaman yang tidak boleh saya lewatkan. Makanya saya tadi langsung melihat
keluar, seperti apa kedatangan hujan ini. Hujan telah saya rindukan sejak
beberapa bulan ini. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Rasaya bukan hanya saya saja yang sudah lama merindukan
turunnya hujan. Semua orang dari beragam status sosial baik yang berhubungan
dengan profesinya langsung dan tidak seperti: petani, peternak, buruh,
pedagang, mahasiswa, guru, dokter, militer, pejabat birokrasi, dan masih banyak
lagi, semua membutuhkan hujan. Sebab dari hujan, petani bisa kembali lancar
mengairi sawahnya, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>peternak sapi tidak
lagi kebingungan mencari rumput karena sebentar lagi akan tumbuh lebat, dan
dari semua itu, kita sendiri dan semua makhluk hidup tidak akan mengalami
krisis air. Bila hujan sudah turun begini, sumur-sumur akan kembali memenuhi
airnya.<br />
<br />
Kali ini hujan memang terasa disambut dengan kegembiraan, setelah sekian bulan kebanyakan orang telah merindukannya. Apalagi untuk di kawasan bencana asap akibat api yang sulit dipadamkan membakar lahan di sejumlah wilayah Sumatera saat ini. Semoga sore tadi, hujan juga hadir di sana untuk memberi bantuan.<br />
<br />
Mengenai hujan, pada 5 Februari 2011, ternyata saya juga pernah menulis soal hujan di musim penghujan masih berlangsung. Melihat tulisan lama, rasanya itu adalah saya yang lain haha. Berikut saya copy di paragraf bawah, tanpa saya rubah.<br />
<br />
***</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Saya hanya ingin berbagi rasa untuk pagi yang terlanjur siang ini. tanpa kopi, tanpa rokok. <br />
Jember
yang basah, sudah hampir tiga bulan sejak Desember 2011 lalu, hujan
menemani. Belum satupun kata terdengar dari media maupun teman-teman di
sekitar saya yang merasa senang kepada hujan. memang, bisa jadi hujan
menjadi salah satu penyebab kegagalan aktivitas, atau menjadi
bermalas-malasan. Selalu merasa kantuk dan tidur pada malam yang terlalu
dini. <br />
<br />
Sewaktu mengendarai sepeda motor di jalanan,
atau barang kali sedang berduaan dengan sang kekasih di sudut sudut
persembunyian. Tentu memiliki makna yang berbeda ketika hujan mengguyur
kedua aktivitas tersebut. Bisa jadi pengendara di jalanan akan berhenti
dengan penuh cemas, dengan berbagai tujuan yang belum terselesaikan
sambil menunggu hujan reda. Kemudian pasangan sejoli akan merasa lebih
nyaman dan saling berdekapan tanpa ragu. Hanya sebuah kemungkinan yang
bisa saja terjadi. <br />
<br />
Kali ini saya sedang ingin bercumbu
dengan menggandrungi hujan terlebih dahulu. Tidak ada alasan untuk
mengeluh atau barangkali menghujat hujan. Ketika segala aktivitasmu
tiba-tiba terhenti karena hujan yang belum kalian inginkan turun. Hujan
hanyalah sebuah siklus alamiah yang sewaktu-waktu bisa terjadi, tidak
memiliki perasaan layaknya manusia. Tetapi berubahan siklus iklim yang tidak beraturan bisa disebabkan oleh aktivitas manusia yang merugikan alam. </div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-33285870506886192702015-05-11T00:23:00.000+13:002015-05-11T05:45:21.562+13:00Mustakim, Buku, dan Guru Kehidupan: Bagian 2<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sore ini, saya kembali lagi ke rumahnya Pak Mustakim
untuk mengambil kembali buku pesanan. Ia terlihat duduk sambil nonton televisi.
Setelah melihat saya datang, ia kemudian mengambil air mineral gelasan, “Diminum
dulu airnya.”<o:p></o:p></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjNlq5V2C-WwxhgibTRZOWGeBCjMQGnMH4ymbuDSsdhHCJdyGuHj73Dv-vSBaoJ0rRcZOg5O6o6rsnvsH29-WF1zHEmd-fJ8nz-B1MrJ9CFYL84-p233xMS13lugKGHikJKnNxy8xhCi8/s1600/Foto-0307.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjNlq5V2C-WwxhgibTRZOWGeBCjMQGnMH4ymbuDSsdhHCJdyGuHj73Dv-vSBaoJ0rRcZOg5O6o6rsnvsH29-WF1zHEmd-fJ8nz-B1MrJ9CFYL84-p233xMS13lugKGHikJKnNxy8xhCi8/s1600/Foto-0307.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pak Mustakim sedang sibuk mencarikan sebuah buku, doc. pribadi. </td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">Buku “Lubang Buaya” yang saya beli ternyata
bukan ditulis oleh Nugroho Notosusanto, tapi oleh Yusuf A. Puar. Pada bagian
bawah daftar pustaka, tertulis kutipan SK Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan
Menengah, Departemen Penerangan dan K No. 1.3.055 Kep. 75 tgl. 12 Desember
1975, yang berisi“Buku ini ditetapkan
sebagai buku bacaan SD tingkat Nasional.” Diterbitkan oleh Pustaka Antara
Jakarta tahun 1977.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekedar sebagai referensi, cukup dengan 10.000 ribu
buku tersebut bisa saya dapatkan di lapak Mustakim.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kemudian ada buku “Perang Gayo Alas Melawan
Kolonialis Belanda” karya M.H Gayo yang dihargani 20.000 ribu. Saya tertarik
ingin membeli, sekedar penasaran tetang sejarah lokal masyarakat Gayo yang ada
di Aceh. Buku tersebut mengemas sejarah perjuangan masyarakat Gayo melawan penjajahan
Kolonial Belanda.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Saya mengenal nama Gayo saat menikmati kopi Aceh
Gayo di warung Srawung milik Pak Caplin. Nantinya buku “Perang Gayo Alas
Melawan Kolonialis Belanda” ini akan saya resensi, lebih pas bila sambil minum
kopi asli Aceh Gayo.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dalam pengantar buku dijelaskan secara singkat bahwa
perang Aceh berlangsung selama 31 tahun Sejak 1873. Sampai pada 1904 yang
merupakan perjuangan terpuncak masyarakat Aceh di alas Gayo, sebagai benteng
pertahanan terakhir. Namun dalam buku tersebut, dijelaskan bahwa masyarakat
Aceh tidak pernah menyerah sampai Belanda hengkang digantikan fasisme Jepang pada
1942. Indonesia memang tidak benar telah dijajah sepenuhnya selama 350 tahun.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sambil sekilas membaca, Mustakim terlihat mematikan
televisi lalu memutar lagu di </span><i style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">tape
recorder</i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> yang disambungkan ke sound. Lagu-lagu Koes Plus terdengar lembut
ditelinga.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Seperti biasa, Mustakim mengajak ngobrol banyak hal.
Tak lama kemudian ia mengabil foto dan Majalah. Foto tersebut ternyata tentang
dirinya yang sedang duduk di samping toko bukunya, saat masih ada di sebelah Jembatan
Jompo sekitar tahun 80an. Rambutnya masih terlihat hitam tebal, dengan jenggot
dan kumis lebat. Sedangkan isi majalah sendiri tentang satu rubrik liputan
khusus yang mengulas Mustakim dan lapak bukunya. Majalah </span><i style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Religia </i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">tersebut merupakan karya mahasiswa IAIN Sunan Ampel.
Keterangan lainnya sudah tertutup plester yang dilekatkan Mustakim sendiri.</span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh96CjzeRaF1NmkN0-d9ZeX8AmtNBZXQoSmMx0xYcAVc3ELjp7hFiH9PaDCW_CuEwaOebN1oqm9VvtatYbK3-F6a6RHXlt0wRs1BzS2YF2l2oG7VWpC3DZweKeAfUl07IyWYfGYYyM0ZnM/s1600/Foto-0317.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh96CjzeRaF1NmkN0-d9ZeX8AmtNBZXQoSmMx0xYcAVc3ELjp7hFiH9PaDCW_CuEwaOebN1oqm9VvtatYbK3-F6a6RHXlt0wRs1BzS2YF2l2oG7VWpC3DZweKeAfUl07IyWYfGYYyM0ZnM/s1600/Foto-0317.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pak Mustakim dulu dan sekarang, doc. pribadi</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAR-CCNkJonGxFYPw1eViMd6aB9iTDi9iM9j9ZqOBzIs37gbt96lcu3Wj5U_EUS1lGfzvm6yiqWC5V7uoZytPYQIuni1D4mSA3FEAWsr2wP8xf4SVFv_5u7ZN_ipSuOsZHFZlVAAaRjbs/s1600/Foto-0318.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAR-CCNkJonGxFYPw1eViMd6aB9iTDi9iM9j9ZqOBzIs37gbt96lcu3Wj5U_EUS1lGfzvm6yiqWC5V7uoZytPYQIuni1D4mSA3FEAWsr2wP8xf4SVFv_5u7ZN_ipSuOsZHFZlVAAaRjbs/s1600/Foto-0318.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mustakim sedang duduk di toko bukunya yang terletak <br />
di kawasan Jembatan Jompo, doc. pribadi, (saya foto ulang)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Semua buku yang dijual mustakim, bagian cover semua
dilapisi plester. “Takut kena air, biar rapi, kan eman kalau sampai rusak,”
jelasnya. Caranya menghargai buku bermula saat Mustakim membaca sebuah cerita
tentang Bung Hatta. Ia sudah lupa membaca buku berjudul apa. Menurutnya, Bung
Hatta akan marah bila ada bukunya yang dipinjam, lalu cara menandai saat
membaca dengan melipat bagian halaman. “Kalau beliau tahu pasti marah, dan
tidak akan dipinjamkan lagi.”</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sama seperti kemarin, ada obrolan yang sebenarnya
sudah ia katakan. “Mumpung masih muda, bacalah buku, pokoknya baca wis,”
sarannya. Mustakim kemudian mengibaratkan, bila sudah tua seperti dia baru
membaca, akan susah mengingat-ingat, ibaratnya seperti melukis di atas air.
Beda dengan yang masih muda, itu ibarat mengukir di batu, akan tahan lama.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Baru tadi saya menanyakan, bila ia sudah berjualan
buku sejak 1963, lantas Mustakim sebenarnya lahir tahun berapa. Ia coba
mengingat-ingat, dan keluarlah angka 1949. Berarti, Mustakim sudah berjualan
buku sejak berumur 14 tahun. Ia menikah pada tahun 1971 diusia 22 tahun. Kemungkinan,
ia baru bisa belajar membaca setelah menikah.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Banyak hal yang tidak terlupakan di masa-masa ia baru
menikah. Tantunya soal himpitan ekonomi. Dari buku, ia belajar tetap bertahan.
Tahun 1981, Mustakim baru bisa merenovasi rumahnya. Di dalam rumah itu lah
sekarang saya duduk bersama Mustakim.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dan sekarang, saya ada di Macapat, melihat
slogan perpustakaan Macapat yang mengutip ungkapan Bung Hatta“Aku rela dipenjara, asalkan
bersama buku. Karena dengan buku aku bebas.”</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-KwRxGUqyvveS2uEqPTgblzdbLGjhQf1m1W7Vk6Qo2iQGnrfikp5Fd3D3HwCTqmGU6lambWQ2U_NcnSHNWeAzmORiYQUEPKW82Wi32Yxrk3mJbUMTga5umQu63iD-GcNOeUVJrhjVfcs/s1600/Foto-0319.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-KwRxGUqyvveS2uEqPTgblzdbLGjhQf1m1W7Vk6Qo2iQGnrfikp5Fd3D3HwCTqmGU6lambWQ2U_NcnSHNWeAzmORiYQUEPKW82Wi32Yxrk3mJbUMTga5umQu63iD-GcNOeUVJrhjVfcs/s320/Foto-0319.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Saya dan Pak Mustakim, doc. pribadi</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;">10 Mei 2015.</span></b><br />
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-7501123803972889122015-05-10T07:11:00.000+13:002015-05-11T01:33:07.478+13:00Mustakim, Buku, dan Guru Kehidupan: Bagian 1<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pak Mustakim, seorang lelaki tua tak berpendidikan
namun memiliki hobi membaca. Tidak ada catatan ijazah dari lembaga pendidikan
yang mengajarinya baca dan tulis. Hobi membaca Mustakim muncul setelah
memutuskan untuk berdagang buku-buku bekas pada 1963. Sebuah jaman yang masih
berada di bawah kepemimpinan presiden Soekarno.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sampai sekarang Mustakim masih berjualan buku bekas di
rumahnya sendiri. Ia tinggal di sebuah perumahan padat dengan jalan gang sempit
di dearah Gebang, Jember. Ruang tamunya dirubah menjadi lapak buku yang ditata
di rak-rak tua. Ada pula yang digantung di dinding menggunakan penjepit dan
tali.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sebagian besar, buku-buku yang dijual berisi tentang
ilmu-ilmu ekonomi: manajemen, akutansi, ada pula ulasan motivasi kehidupan dan
tips berwirausaha.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saya datang ke rumah Mustakim sore tadi, mengamati tumpukan
buku-buku yang dijual. Sekitar 10 menit, saya masih belum menemukan buku keren
tentang sejarah. Bagi Mustakim, buku sastra dan sejarah memang paling sulit
dicari. Untuk itu, ia menaruh buku-buku sastra dan sejarah di bagian pojok. Tepat
di belakang tempat duduknya. Bila tidak bertanya, maka buku-buku tersebut akan
tertutupi oleh badannya yang sudah keriput termakan usia.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Berawal dari situ, ia mulai bercerita banyak hal tentang
dirinya. Saya pun mendengarkan sambil membaca buku-buku sejarah yang ia
sodorkan dan sesekali bertanya tentang perjalanannya berjualan buku.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mustakim mulanya memang tidak bisa membaca buku.
Sebelum tahun 1963, ia bekerja sebagai loper koran. Suatu ketika, di kawasan
jalan Jompo ia melihat buku-buku yang dijual. Lalu ia berpikir, sebagai seorang
pribumi yang tidak berpendidikan, tukang loper koran, dan harus membiyayai kebutuhan
hidup sendiri setelah orang tuanya meninggal. Buku menjadi awal dari
perjalanannya membuka wawasan pengetahuan tentang kehidupan. Bahwa munculnya rasa
takut, sedih, gelisah dan sebangsanya itu, berawal dari ‘ketidaktahuan’. Bahasa
lainnya bisa disebut kebodohan.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Mustakim hanya ingin membeli buku dengan harga-harga
terjangkau, kemudian ia jual kembali. Sampai puncaknya, tahun 1984 ia gulung
tikar. Buku-buku yang ia borong dari Surabaya dan Malang ternyata sudah tidak
laku. “Soalnya guru-guru tidak mau membeli, alasannya ada perubahan kurikulum
pendidikan, jadi sudah tidak berguna lagi,” ungkap Mustakim.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Dua tahun berhenti kerja, hanya jadi pengangguran, “Untung
istri saya sabar,” kenangnya sambil terkekeh, terlihat gigi depannya yang hanya
tersisa satu biji. Menyadari dirinya tidak punya keterampilan kerja selain
berjualan buku, ia coba kembali berdagang lagi. “Apa saja saya jual Mas, kursi,
perabot rumah, sampai celana saya jual untuk beli buku,” ceritanya. Sejak saat
itu, ruang tamunya dipenuhi buku, bukan sofa dan meja.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pertama kali saya sampai di depan rumah Mustakim, saya sama
sekali tidak tahu kalau ia jualan buku. Di depan rumahnya hanya ada dagangan
rujak, milik istrinya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Ia baru bisa membaca buku ketika ada seorang guru bahasa
Inggris mengajarinya membaca dan menulis. Guru tersebut sempat menawarkan Mustakim
untuk belajar bahasa Inggris, tapi ia hanya tersenyum. Relasinya dengan pembeli
buku seperti mahasiswa, guru, dosen, dan masyarakat umum membuat ia mendapat
kesempatan untuk belajar membaca. Ketika saya tanya sejak kapan ia belajar
membaca, ia sudah lupa. Tapi yang pasti sebelum tahun 1984, sewaktu ia gulung
tikar.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Buku, bisa jadi merupakan istri kedua Mustakim. Setiap
menghadapi persoalan kehidupan, ia membaca buku sebagai jalan perbaikan. Buku-buku
yang pernah memberi pencerahan berpikir ia simpan dan tidak dijual, “Buku-buku
yang saya simpan, nanti akan saya berikan untuk anak saya.”</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Selepas makan rujak buatan istrinya, saya kembali mencari
buku-buku sejarah yang bermutu. Setidaknya, buku yang dapat memberi jalan
terang untuk penulisan tugas akhir saya. Mustakim masih duduk di tempatnya,
sambil mendengarkan lagu-lagu milik Ebiet dan D’lloyd.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Saat giliran lagu “Hidup Di Bui” milik D’lloyd berbunyi, merampas
suara hujan di luar rumah, saya coba tanya, apakah Mustakim tahu kalau lagu
tersebut pernah dilarang sama pemerintah Orde Baru. Ia tidak tahu, pokoknya
suka saja.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Di tangan saya, sebuah buku sejarah tulisan Nugroho
Notosusanto berjudul “Lubang Buaya” terbitan Balai Pustaka tahun 80an yang
diperuntukan untuk siswa SD, membuat saya teringat ulasan Hesri Setiawan,
mantan Tapol Pulau Buru yang menulis tentang lagu “Hidup di Bui”. Lagu tersebut
dilarang pemerintah Orde Baru karena menceritakan kehidupan Tapol di
Nusakambangan dan Buru yang penuh penderitaan. Sedangkan tulisan-tulisan Nugroho
Notosusanto yang didukung pemerintah Orde Baru, bila dibaca saat ini bisa
mencipta pemaknaan bahwa golongan para Tapol merupakan orang-orang berkhianat
dan tidak perlu dikasihani.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Dari catatan Hesri Setiawan, saya baru tahu kalau adanya
pelarangan terhadap lagu “Hidup di Bui”membuat beberapa baris syairnya harus
dipoles ulang, seperti pada bagian “Apalagi penjara di Tangerang” menjadi “Apalagi
penjara jaman perang.”</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Banyaknya pelarangan oleh pemerintah Orde Baru tentang pengungkapan
fakta-fakta kemanusiaan dalam penulisan sejarah, membuat minimnya jumlah
buku-buku yang benar-benar akademis dan bernutrusi. Seperti di lapak Pak Mustakim,
hanya ada beberapa buku-buku terbitan era Orde Baru –yang bagi saya menyehatkan
bila dibaca.</div>
<div class="MsoNormal">
<b> <o:p></o:p></b></div>
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span>
<br />
<div class="MsoNormal">
Mustakim kemudian mengiyakan permintaan saya, bila mendapat buku-buku
sastra dan sejarah yang baru didapat, ia akan memberi kabar. Hal ini memberi
satu rekomendasi untuk diri sendiri dan siapapun, bahwa di lapak buku bekas,selain
harganya miring, kita bisa mendapatkan buku-buku lama untuk memperbanyak data
kepustakaan yang terbit dalam beragam jiwa jaman. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Menemukan
Kebijaksanaan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Pada masa-masa tersulit mustakim mencukupi kebutuhan hidup,
rumahnya yang mulanya hanya terbuat dari anyaman bambu membuat orang-orang
enggan masuk ke dalam. Saya tidak tahu pasti siapa orang-orang yang enggan
masuk itu. Tapi dengan membaca buku, Mustakim menjadi tahu bahwa ilmu
pengetahuan, kebijaksanaan dan rasa kemanusiaan itu tidak bisa dipamerkan. <o:p></o:p>Sedangkan munculnya rasa takut, sedih, gelisah dan sebangsanya itu, berawal dari ‘ketidaktahuan’. Bahasa lainnya bisa disebut kebodohan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Setelah rumahnya direnovasi, baru orang-orang tersebut mau
masuk. Dari pengalamannya itu, Mustakim mengajarkan kepada anaknya bahwa jangan
menilai apapun dari kemasan yang tampak, tapi nilai-lah isinya. “Makanya Mas,
mumpung sampyn masih muda, banyak-banyaklah membaca.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bagi saya Mustakim tetap seorang yang berpendidikan. Ia seorang
terdidik yang tidak terjerat dalam lingkaran ketergantungan belajar di lembaga
pendidikan. Gurunya adalah setiap penulis buku yang ia baca. Baginya membaca
merupakan bagian hidup yang tidak bisa dipisahkan, “Kanjeng Nabi sendiri, itu pertama
kali mengajarkan bukan salat, tetapi membaca.” Dan saya hanya diam <i>melongo </i>sambil mengangguk-angguk.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Hujan di luar sudah reda, sedangkan saya dan Mustakim di dalam
ruangan yang dipenuhi buku-buku masih ngobrol santai diiringi lagu-lagu tahun
70an. Ia kembali bercerita tentang kebaikan buku bagi kehidupannya. Tidak hanya
bisa menambah wawasan untuk menjawab persoalan-persoalan di sekitarnya, ia juga
sempat ditolong ketika terhimpit persoalan ekonomi.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Saat istrinya melahirkan, si bayi belum bisa dibawa pulang
karena Mustakim belum lunas membayar biaya persalinan. Buku, akhirnya menjadi
jalan pintas untuk menebus anaknya waktu itu.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Selama <i>ngobrol </i>dengan
Mustakim, saya tidak menemukan ungkapan yang bersifat pamer. Ia malah
berulangkali menyebut dirinya dengan diksi kasar, “masih bodoh” atau tidak tahu
apa-apa, sama kayak Socrates.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Barangkali ia tidak menyadari bahwa dirinya telah menjadi
guru untuk saya sore itu.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pukul 16.30 saya pamit pulang, ia mengantar sampai
depan rumah. Eh, saya baru tahu kalau sepeda motor kami tadi sewaktu hujan
telah diselimuti mantel sama Mustakim agar tidak pilek. Terimakasih Mustakim,
atas rasa kemanusiaanmu sadel motor kami tetap kering.</span> <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Jember, 09 Mei 2015.<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i>note: sebenarnya saya datang tidak sendiri, tapi sama Cetar dan Yudis :)</i></div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-6519971394217082162015-02-05T07:06:00.000+13:002015-02-05T18:27:00.035+13:00Kopi Dingin<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Minggu sore, saya bersama teman-teman Macapat pergi
ke Ijen, untuk sekedar berkunjung ke warung kopi. Perjalanan dimulai pukul
15.00 WIB. Cuaca mendung bercampur panas, udara terasa lembab. Sesampai di
kawasan jalan menuju Gunung Ijen, udara mendadak berubah sejuk dan dingin.
Tidak ada balutan gerah atau panas sedikitpun. Hujan dan dingin menyiksa
perjalanan sampai di Paltuding, tujuan akhir tempat kami mencari warung kopi. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsXSuofRsvUuWx7vrPTAFntI0JTIGu6FsN1-jRdes4t15u8lOlNDW-zpCUk3amjAZRx6E0KYIBEjLMvqgAnRsMy4cWe5UGo5rdcqg9D-l2YbpgIz-Chfiz8bq8avVA-T10ygoEAHIT-g0/s1600/IMG_20150201_182807.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsXSuofRsvUuWx7vrPTAFntI0JTIGu6FsN1-jRdes4t15u8lOlNDW-zpCUk3amjAZRx6E0KYIBEjLMvqgAnRsMy4cWe5UGo5rdcqg9D-l2YbpgIz-Chfiz8bq8avVA-T10ygoEAHIT-g0/s1600/IMG_20150201_182807.jpg" height="180" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mampir di Pos penjagaan. Doc. Irvan</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tidak ada perlengkapan layaknya pendaki Gunung Ijen.
Kami berempat, saya, Cetar, Irvan dan Fatih hanya mengenakan celana panjang,
kaos dalam, mengenakan jaket, beralas sandal, tanpa tas dan tentunya tanpa
tenda. Selama perjalanan kami memang diguyur hujan. Mantel kelelawar menjadi
satu-satunya alasan mengapa perjalanan terus dilanjutkan. Sesampai di Sempol,
perut benar-benar terasa lapar, mata perih, dan tentunya badan sudah menggigil
kedinginan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selama perjalanan, hujan tentunya bukan menjadi
satu-satunya soal buat kami. Tapi dingin dan kabar tentang adanya longsor serta
banjir bandang membuat kami berpikir ulang di meja makan. Empat nasi rawon
panas satu persatu disajikan. Kabar adanya banjir tersebut datang dari seorang teman
bernama VJ Lie. Kami kebetulan bertemu di warung makan yang sama. VJ Lie bercerita,
sepedanya baru hanyut tersapu banjir bandang. Kejadiannya Sabtu sore (31/01),
saat VJ Lie bersama seorang teman sedang lewat di kawasan Curah Macan
menggunakan sepeda motor, tiba-tiba banjir bandang datang dan membuat sepedanya
hanyut. Untung saja dia melepas sepedanya dan memilih untuk menyelamatkan diri.
Kondisi sepedanya rusak parah, setelah dicari oleh warga sekitar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah bertukar cerita, kami disarankan untuk
mengunjungi rumah Pak Titus yang tinggal di Curah Macan, bila ingin menikmati
kopi tubruk arabica. Pak Titus merupakan orang yang menjemput VJ Lie di lokasi
kejadian untuk diajak kerumahnya. “Tapi kalau sudah pukul 22.00 WIB, listrik di
sana sudah mati,” ungkap VJ Lie, yang membuat kami jadi ragu berkunjung ke
rumah Pak Titus. Selain arah jalan yang belum kami ketahui. Waktu sudah
menunjukkan sekitar pukul setengah delapan malam. Mau pulang tidak mungkin
karena jauh dan sudah kedinginan. Mau ke rumah Pak Titus tidak enak karena
sudah terlalu malam. Keputusan tetap teguh, menuju Paltuding untuk mencari warung
kopi dan tempat bermalam. Meski jarak tempuh kurang lebih masih satu jam lagi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selama perjalanan menuju Paltuding, gerimis masih
mengguyur. Kabut tebal agak mengganggu jarak pandang kami. Belum lagi aspal
yang basah dilumuri bekas erosi membuat permukaan licin. Beberapa titik lokasi
terlihat lumpur tebal di atas jalan, bekas banjir yang sudah surut. Selain itu,
ada juga yang longsor hampir menutupi jalan. Memang harus hati-hati karena sebelah
kiri tebing dan sebelah kanan sudah jurang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sesampai di Paltuding, tidak terlihat ada penerangan
lampu samasekali. Hanya sorotan lampu penjaga gerbang mencoba memberi petunjuk
jalan masuk. Tidak seperti yang kami bayangkan. Setelah memarkir motor yang
sudah tanpa penjaga, kami melihat warung kopi sudah tutup. Beberapa orang yang
mau mendaki Gunung Ijen terlihat berkumpul di tendanya masing-masing.
Suasananya benar-benar sepi, gelap dan dinginnya membuat gigi bergetar.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kami
mencoba menyisir tempat, barangkali ada tempat duduk kosong. Tidak lama
kemudian ada dua orang yang datang ke warung dengan sorot senter, terlihat
mencoba membangunkan pedagang warung. Entah apa yang dibelinya, kami memanfaatkan
momentum tersebut untuk datang dan memesan kopi panas. Setidaknya bisa
terpenuhi bisa ngopi di lereng Gunung Ijen. Meski pikiran masih bingung, di
mana harus tidur di tengah kondisi dingin dan baju setengah basah.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekitar satu jam duduk di warung kopi Paltuding,
terlihat seorang petugas sedang menghidupkan ganset. Lampu menyala, dan
terlihat muka pucat teman-teman. Bila berbicara, seperti asap putih sedang
keluar bersama nafasnya. Si Fatih, sesekali memainkan asap yang sebenarnya
adalah nafasnya sendiri dari mulutnya, “Kayak asap rokok ya,” ungkapnya sambil
tertawa kecil. Suasana sial jadi hilang sekejap. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ada satu pesan dari pedagang warung yang belum
sempat kami tanya namanya, “Kalau duduk, ngopi di sini gak papa, pokoknya
jangan rame.” Mengingat ungkapan tersebut, kami tidak berani tertawa kencang
bila bergurau. Takut diusir, mau ke mana lagi bisa duduk dan tidur kalau tidak
di warung. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dari kejauhan, terlihat dua orang baru saja memarkir
motor kemudian berjalan menuju warung tempat kami duduk. Mereka berbadan tegap,
memakai jaket hitam tebal, celana panjang, sarung tangan dan syal di bagian
leher. Keduanya terlihat ramah setelah memesan kopi dan duduk di samping kami.
Perkenalan, basa-basi, obrolan ringan, tertawa lepas sampai dimarahi pedagang
dan berujung keakraban, merupakan serangkaian perjalanan yang membuat kami bisa
tidur di tenda mereka. Ini bukan strategi merayu atau meminta tumpangan tidur,
tapi kami ditawari. Entah apa alasannya, mungkin kasihan. <o:p></o:p></span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfeR5TYbv7KJnA31rtgiRaxzpOl7HMpWtifJWgFpNbfv2ZCxrZFtrs0jzUIjeb0XEnV7tTjkdbnNm7rrjtjrux6KJ0-mEGUDnysFWpYS5HfdQc_C5oJ_lGKoZtxyrfNqpsZTofhw4u474/s1600/IMG_20150201_203001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfeR5TYbv7KJnA31rtgiRaxzpOl7HMpWtifJWgFpNbfv2ZCxrZFtrs0jzUIjeb0XEnV7tTjkdbnNm7rrjtjrux6KJ0-mEGUDnysFWpYS5HfdQc_C5oJ_lGKoZtxyrfNqpsZTofhw4u474/s1600/IMG_20150201_203001.jpg" height="180" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dalam kepungan gigil dingin dan gelap.</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6htuKdFRGt43HqLTN4Vo2OVU-uqPpfd5sKkrgI146YTIMq2t1AW3CYFw7DiErShQDUY8s3xal47B5HsSICrZiOe1R93KQaF05xERfO-9lM0RnFPGke-lS105QJqidyots6PIKefYvN30/s1600/IMG_20150201_211803.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6htuKdFRGt43HqLTN4Vo2OVU-uqPpfd5sKkrgI146YTIMq2t1AW3CYFw7DiErShQDUY8s3xal47B5HsSICrZiOe1R93KQaF05xERfO-9lM0RnFPGke-lS105QJqidyots6PIKefYvN30/s1600/IMG_20150201_211803.jpg" height="180" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ngopi bersama teman baru dari Lampung. Doc, Irvan</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Masing-masing dari kami belum sempat berkenalan.
Kami hanya tahu asal dua pria yang berencana akan mendaki Gunung Ijen tersebut.
Keduanya berasal dari Lampung, namun fasih berbahasa Jawa. Katanya sudah
terlalu banyak orang-orang Jawa yang bermigrasi ke Lampung, termasuk keluarga
mereka sendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cangkrukan dilanjutkan di tempat lain, sambil
mendirikan tenda, agar tidak mengganggu pedagang warung yang sedang istirahat. Setelah
tenda didirikan, makan mie rebus bersama sambil menikmati kopi tubruk manis,
sepertinya sudah ada rasa saling percaya. Sekitar pukul 02.00 dini hari, kami
dipercaya dan dipersilahkan tidur di tendanya sambil menunggu mereka turun dari
Gunung Ijen. Belum lagi masih ditawari buat kopi dan mie sendiri bila ingin.
Sudah dapat tumpangan tidur di tenda, lengkap dengan <i>sleeping bed</i>, sama makanannya lagi. Tuhan maha pengasih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Minum kopi di lereng Gunung Ijen terasa nikmat,
namun hanya sebentar. Temperatur panas kopi di gelas sangat cepat berubah
dingin. Hanya beberapa menit sudah jadi kopi dingin. Lidah tidak terasa panas,
meski menyeruput kopi yang baru disajikan. Ditambah cemilan pisang goreng. “<i>Banana Preeet</i>,” ungkap pedagang warung
mencoba menirukan bahasa wisatawan asing. Itulah yang kami lakukan di pagi
hari. Menikmati pagi bersama kopi dan pisang goreng di warung kopi lereng
Paltuding, setelah semalaman kedinginan tidak bisa tidur. <o:p></o:p></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXMqRSwQyLfwayhah0vQ75nXsCQSc9Am3GUDms29BH5orviq3_O5D66G5SkpZxZs9gb7cPVFIrGkMOtJ773f462luIyaQYNJ7m5yZ_Ngeqw15PYrdhKG4jULHWAWz4Hxtt7PSoXaK9Pgk/s1600/IMG_20150202_065123.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXMqRSwQyLfwayhah0vQ75nXsCQSc9Am3GUDms29BH5orviq3_O5D66G5SkpZxZs9gb7cPVFIrGkMOtJ773f462luIyaQYNJ7m5yZ_Ngeqw15PYrdhKG4jULHWAWz4Hxtt7PSoXaK9Pgk/s1600/IMG_20150202_065123.jpg" height="180" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Cetar terlihat kedinginan, mata lebam, sedang menikmati kopi di pagi hari. Doc, Irvan</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLJSEHbqFPpLTH5hdg4KW4Xn18GIJ-MxfphB_c_PrS92CyLJRAT5Fa2q7oWopBpLsdbOKgkfBUYgCC1k2DVR50btT7iuHNpyULBslKYB4n3f10g5jUjLvkM7sFunFnBPuzSnC6Urgh4u0/s1600/IMG_20150202_090444.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLJSEHbqFPpLTH5hdg4KW4Xn18GIJ-MxfphB_c_PrS92CyLJRAT5Fa2q7oWopBpLsdbOKgkfBUYgCC1k2DVR50btT7iuHNpyULBslKYB4n3f10g5jUjLvkM7sFunFnBPuzSnC6Urgh4u0/s1600/IMG_20150202_090444.jpg" height="180" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ulil dan Irvan berada di dalam tenda, menunggu teman dari Lampung turun gunung. Doc, Cetar</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Baru pukul 10.00 siang, dua orang Lampung baik hati
tersebut terlihat baru sampai di tenda. Mukanya terlihat lelah setelah naik turun
Gunung Ijen. Duduk-duduk sebentar, kami kemudian mengucapkan terimakasih, pamit
pulang dan berharap bisa bertemu lagi. Selanjutnya, tinggal memikirkan antara
melenggang pulang atau berkunjung ke rumah Pak Titus. Hanya penasaran,
bagaimana rasa kopi arabica di sana. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tidak kami sangka, rumah Pak Titus benar-benar
menyenangkan. Sejuk dan ditaburi pemandangan gunung yang indah. Benar-benar
seperti lukisan. Kami duduk dan disuguhi kopi arabica. Aromanya harum dan
kental. Pak titus menunjuk ke arah gunung. “Itu yang membuat sepeda VJ Lie
terseret banjir bandang,” ungkap Pak Titus dengan dialek Madura. Terlihat dari
kejauhan, petak-petak berwarna hijau di gunung. Sebagian terlihat gundul
seperti belum ditanami. Menurut Pak Titus, itu merupakan kerjaan warga yang
membuka lahan di lereng dengan kemiringan rawan longsor, “Itu ditanami gubis,
sekarang lagi musim gubis.” Entah “warga” siapa yang dimaksud Pak Titus
tersebut. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEih19TLrr0Ca-sAmKDz8qbZY0rbOFrrI6v-r_ViUEDd9Bhfj-TvVroEgeoQQV4lMOVW7pW9d60pGFVXiuMwgMHd57-4xhSX2ci8R24l5t0ROEfPJdlS9onA6EuvgzUA4Ty3jOt-6nx2sZY/s1600/IMG_20150202_112258.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEih19TLrr0Ca-sAmKDz8qbZY0rbOFrrI6v-r_ViUEDd9Bhfj-TvVroEgeoQQV4lMOVW7pW9d60pGFVXiuMwgMHd57-4xhSX2ci8R24l5t0ROEfPJdlS9onA6EuvgzUA4Ty3jOt-6nx2sZY/s1600/IMG_20150202_112258.jpg" height="180" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kondisi Sepeda VJ, Doc. Irvan</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menurut Pak Titus, baru tahun ini ada kejadian
longsor dan banjir bandang. Sebelumnya belum pernah. “Jadi, kalau misale hujan,
mending sampeyan berhenti. Nunggu hujannya reda,”tutur Pak Titus sebelum kami
pamit meninggalkan rumahnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jember, 4-02-15 <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> <o:p></o:p></span></div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-78178033777796612622014-09-13T00:18:00.000+13:002014-09-13T05:32:02.834+13:00Jalan Hidup Perempuan Sebatang Kara<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheEmNK1tejslu1avs5lg3E1t6VhL8eXq6zrq_XhJHta6mIxw5w_GJ_YFxWXO6NE2b9iUAksifX7JaL-ixHGcgBMDgutrRpXsbWkqZHJG0PdUnkjwXuk6f3Uf5vao0WIAGrGr0BwcWrl-o/s1600/Upload.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheEmNK1tejslu1avs5lg3E1t6VhL8eXq6zrq_XhJHta6mIxw5w_GJ_YFxWXO6NE2b9iUAksifX7JaL-ixHGcgBMDgutrRpXsbWkqZHJG0PdUnkjwXuk6f3Uf5vao0WIAGrGr0BwcWrl-o/s1600/Upload.jpg" height="400" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mbah Mi, sedang duduk santai di <i>lincak </i>(dok. pribadi)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh
negara, itu bunyi perjanjian negara dengan rakyat Indonesia. Seberapa jauh
peraturan tersebut berlaku ? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Siang itu, saya bertemu Mbah Mi, perempuan berusia
80an tahun. Saya mengenal Mbah Mi sejak kecil. Entah kenapa waktu itu saya jadi
penasaran, darimana asal Mbah Mi sebenarnya. Sebelum ia hidup sebatang kara
seperti saat ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mbah Mi tinggal di belakang rumah saya, terpisah
dengan tegal sekitar dua ratus meter. Tetangga sebelah kanan rumahnya juga
jauh, kira-kira jaraknya sama antara rumah saya dengan Mbah Mi. Hanya dua rumah
tetangga itu yang bisa terlihat dari kediaman Mbah Mi. Ia memang tinggal
sendiri, di tengah tegalan, agak jauh dari keriuhan jalan raya dan masyarakat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sudah 40 tahun, Mbah Mi menghabiskan hidupnya
sendirian, di Sebuah desa bernama Wringinputih, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Sebelumnya,
ia tinggal bersama sang suami bernama Tukijan, agak jauh dari rumah saya.
Keduanya hidup sederhana dan saling menyayangi. Setiap pagi Mbah Mi pergi ke
pasar untuk menjual tompo hasil kerajinan tangan Tukijan. Rutinitas tersebut
tidak bertahan lama, setelah Tukijan meninggal, terkena penyakit. Keduanya
belum sampai dikaruniai anak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah kepergian Tukijan, ada seorang duda yang
meminang Mbah Mi. Ia bernama Sumiran. Status duda Sumiran ia peroleh setelah
hubungan dengan istrinya kandas. Mbah Mi yang sudah tidak memiliki lelaki untuk
memberi nafkah, akhirnya menerima Sumiran sebagai suami kedua. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hubungan Mbah Mi dengan Sumiran tidak berjalan
harmonis. Setiap hari Mbah Mi <i>nyeser</i>
udang di kali untuk dijual dan dibelikan beras. Sedangkan Sumiran hanya <i>nganggur </i>di rumah. Kabarnya Sumiran juga
sempat bekerja sebagai buruh nelayan di Muncar. Tapi penghasilan Sumiran tidak
pernah diberikan kepada Mbah Mi. Cerita masa lalu Mbah Mi dengan suaminya ini
saya perolah dari Mbok Sum, (Mbah saya sendiri). Waktu itu hampir setiap hari
Mbah Mi berkunjung ke rumah Mbok Sum, menceritakan perlakuan semena-mena Sumiran.
“Setiap berkunjung kerumah, biasanya tak suruh bantu-bantu. Lalu tak kasih
uang,” ujar Mbok Sum, siang tadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Pernah suatu
kali, Mbah Mi merasa tertekan dengan sikap Sumiran. Bila persediaan beras
habis, Mbah Mi selalu disuruh untuk hutang beras di salah satu toko kelontong
dekat rumah. Sumiran sempat memarahi Mbah Mi saat hasil ngutang beras terlalu
sedikit. Porsi makan Sumiran memang banyak, hingga seringkali nasi yang ditanak
hanya disisakan sedikit untuk Mbah Mi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kehidupan sendiri Mbah Mi dimulai sejak Sumiran
memutuskan untuk merantau ke pulau Sumatra. Kepergian Sumiran bisa jadi membuat
hidup Mbah Mi tidak lagi tertekan. Apalagi Sumiran mau memberi nafkah, berupa
uang dari hasil kerjanya di Sumatra. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sebelum pergi meninggalkan tanah Jawa, Sumiran
berjanji akan membelikan <i>jarik</i>
(selendang yang biasa digunakan untuk menggendong bayi atau rok). Menurut Mbah
saya, selendang merupakan jenis sandang yang cukup istimewa, terutama bagi
masyarakat Jawa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selama di Sumatra, Sumiran tidak pernah memberi
kabar. Apalagi uang dan selendang. Ternyata di Sumatra Sumiran kawin lagi,
menurut kawan sekerjanya yang berasal dari sini, Desa Wringinputih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saya mengenal Mbah Mi sebagai orang yang tegar dan
tekun. Pekerjaannya sejak dulu mulai dari saya masih kecil sampai sekarang,
hanya meng-<i>gado</i> ayam dan membuat sapu
lidi. Sebuah pekerjaan yang sederhana untuk orang lanjut usia. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gado</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
ayam merupakan istilah orang Jawa untuk menyebut sistem bagi hasil. Ayam yang
dipelihara Mbah Mi mulanya milik orang atau tetangga. Setelah bertelur, menetas
dan Anak-anak ayam sudah besar, 50% dari jumlah anak merupakan milik Mbah Mi,
sisanya diberikan kepada pemilik ayam. Itulah yang disebut sistem <i>gado</i> atau <i>paron<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mbah Mi bukanlah generasi melek huruf. Kisah Mbah Mi
dengan suaminya saya rasa merupakan warisan sistem patron klien di kalangan
masyarakat Jawa. Bukan hanya soal laki-laki yang cenderung dominan dalam
keluarga, melainkan wanita yang seolah menerima keadaan tersebut. Tapi saya
kira generasi kekinian lebih objektif, tidak mau terkekang oleh nilai-nilai
dogmatis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sejak ditinggal Sumiran, hidup Mbah Mi justru lebih
bebas. Tidak ada lagi yang menyuruh atau memarahinya. Sampai sekarang, ia masih
hidup sendiri di rumah. Menikmati masa tuanya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pernah suatu kali ada orang yang mengaku keluarganya
datang ke rumah Mbah Mi untuk mengajak tinggal bersama di Kalimantan. Tapi Mbah
Mi lebih memilih hidup sendiri, di rumahnya sendiri dan hidup di tengah
masyarakat yang peduli dengannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Soal makan, Mbah Mi seringkali diberi oleh tetangga.
Rumahnya juga hasil sumbangan masyarakat Wringinputih. Tanah yang ia tempati
sekedar meminjam dari warga desa kami. Meski begitu, ia selalu berysukur dari
hasil <i>gado</i> ayam dan membuat sapu
lidi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ini bukan rumah dari sumbangan pemerintah. Ini
sumbangan langsung dari masyarakat sini,” ungkap Mbah Mi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;">Banyuwangi, 4 Juli 2014.</span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-4578864151084438192014-07-23T08:15:00.001+13:002014-07-23T08:54:33.966+13:00Buyut Awet Muda dan Sebuah Kelahiran Baru<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sore ini, saya berkunjung ke rumah Pak Wek. Sebutan
kami untuk memanggil seorang Kakek. Saya duduk dengannya di depan televisi
sambil buka puasa. Umurnya sudah 71 tahun. Ia lahir pada 1943, dua tahun
sebelum Indonesia merdeka. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah berbuka puasa, di samping saya ada setoples
marning, camilan tradisional buatan sendiri. Sambil <i>leyeh-leyeh</i> saya memakan marning dengan tenang. Rasanya renyah,
sedikit membandel bila dikunyah: renyah tapi keras. Suara renyahnya bisa
terdengar jelas. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kriuk, kriuk,” terdengar suara serupa di samping
saya. Dengan santai Pak Wek melahap marning tanpa ada rasa was-was saat mengunyahnya.
Orang sesusia Pak Wek biasanya, bila mengunyah marning kecenderungannya
was-was. Takut mengenai gigi yang sakit, keropos, bahkan tidak mau memakannya
karena gigi gerahamnya sudah ompong. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Basa-basi dimulai. Saya tanya solah bagaimana proses
pembuatan marning. Prosesnya ternyata cukup gampang. Hanya menyiapkan jagung
yang direbus dengan <i>enjet.</i> Setelah
itu baru digoreng dengan bumbu. Selesai. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bahasa daerah di Indonesia memang memiliki pembendaharaan
kata yang kaya. <i>Enjet</i> sebenarnya
berasal dari kapur. Dalam bahasa Indonesia sendiri, untuk menyebut <i>enjet</i> harus ada penjelasan lebih. Tidak
ada diksi spesifik yang memiliki makna serupa dengan <i>enjet.</i> Dalam bahasa Jawa, <i>enjet</i>
bermakna kapur yang digunakan sebagai campuran pengolahan makanan, menginang
dan obat-obatan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sehingga, kapur dalam bahasa indonesia bisa bermakna
<i>enjet </i> dan pemutih dinding. Meski sebenarnya, <i>enjet</i> berbeda dengan kapur yang masih
bisa dibuat mengecat dinding atau campuran bahan cor bangunan. <i>Enjet</i> sudah tidak memiliki reaksi panas.
Orang Jawa menyebutnya kapur yang sudah mati. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah bertanya tentang proses pembuatan marning.
Saya jadi penasaran, orang seusia Pak Wek <i>kok</i>
giginya masih kuat digunakan untuk mengunyah makanan sekeras marning. Sayapun
bertanya seputar kisah perawatan gigi Pak Wek. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sejak masih muda, ia selalu rutin berkumur getah
tanaman jarak. Paling tidak satu bulan sekali. Saya pun penasaran dan ingin langsung
mencobanya. Tidak banyak basa-basi Pak Wek mengambil senter, mengantar saya ke
lokasi tanaman jarak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Batang jarak yang paling ujung, ditekuk sampai
mengeluarkan getah. Setelah itu langsung dihisap. Rasanya sangat sepat bercampur pahit. Di dalam mulut
terasa berbusa. Itu yang digunakan untuk berkumur, dua sampai tiga menit lalu
dimuntahkan. Setelah itu, rasanya enak dimulut. Kalau tidak percaya silahkan
mencoba. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pak Wek saya lalu melanjutkan cerita, seputar
pengalaman pengobatan tradisional. Bila ia merasa pusing, gelisah, tidak enak
badan. Ia cukup menaruh air putih yang sudah direbus ke dalam cawan. Sekitar
pukul 19.00 WIB, cawan berisi air tersebut ditaruh di halaman rumah. Atau di
manapun yang penting di luar rumah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menurut Anthonya Reid dalam buku, <i>Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga </i>1450-1860
Jilid 1, masyarakat Eropa ternyata juga banyak belajar tentang medis di Asia
Tenggara. Masyarakat Asia Tenggara yang dianggap masih primitif, belum beradap,
ternyata memiliki keistimewaan dalam hal medis. Yaitu pengobatan dengan
rempah-rempah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pagi ini saya juga mendapatkan kabar, bahwa Pak Wek
mulai hari ini sudah menjadi Buyut. Selamat ya, sudah menjadi tua dengan status
struktur sosial keturunanmu. Mulai saat ini saya akan menyebutnya Buyut yang
awet muda. Buyut yang masih lahap makan marning. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekarang sudah pukul 05.00 WIB. Di luar
saudara-saudara saya riuh membicarakan kelahiran Cicit baru. Ternyata hari
ulang tahun keponakan saya ini sama dengan adik kandung saya Jihan, 21 Juli
2014. Dari dalam rumah Pak Wek, saya keluar untuk sekedar mencari informasi
lebih. Saudara-saudara saya sudah berkumpul di depan rumah, membicarakan
kelahiran saudara baru sambil persiapan memanen tembakau <i>na oogst.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kabarnya sang bayi berkelamin Laki-laki, bertubuh
gendut dan berambut lebat. Ia lahir pukul 03.00 WIB. Saya langsung berkomentar,
“Pasti gedenya jadi keren kayak saya.” Semua langsung tertawa dan mengiyakan, </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">.
Adik baru saya yang belum tahu siapa namanya ini kabarnya lahir dalam kondisi <i>melumah</i>, tidak tengkurap. Sehingga agak
susah dan lama. Tapi syukur, Ibu dan anaknya sehat dan selamat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cuaca di Jember semalam sangat dingin. Pagi tadi
sekitar pukul 05.30, saya ikut menjenguk Si Bayi bersama keluarga. Kabut tipis
masih terlihat mengendap di Jember selatan ini. Tepatnya di Desa Kesilir,
Kecamatan Wuluhan. Sekarang musim tembakau, saya naik sepeda motor membelah
kabut. Inilah istimewanya Jember. Setiap pagi pasti dipenuhi kabut. Barangkali
ini yang membuat Jember menjadi bagus ditanami tembakau. <o:p></o:p></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZpu_gmwg6S3f44IeNUOQEuE6ho2oCDz3bdS1UxIS6R6oyoZGyTbLaGMYbgzzx0IeWfK1GY8K4Q2DqTeSz562ELM3_rxbEv8Dfe5NbgOFUPKNbDKJmlUENbuaOEQJBJ75f1da05lBe_Jo/s1600/UpTembakau,+diselimuti+kabut..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZpu_gmwg6S3f44IeNUOQEuE6ho2oCDz3bdS1UxIS6R6oyoZGyTbLaGMYbgzzx0IeWfK1GY8K4Q2DqTeSz562ELM3_rxbEv8Dfe5NbgOFUPKNbDKJmlUENbuaOEQJBJ75f1da05lBe_Jo/s1600/UpTembakau,+diselimuti+kabut..jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Wuluhan, Jember: Tembakau Na oogst yang masih diselimuti kabut (dok. pribadi)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSUUKMTqLsn5Wb8X4lvhME6hQ4ChYp3PpGQIxueMjZsH61FqCgxk4CeobcbUW56FqaUeLLxcrX9hRp_qIFhC6oDftEvMqVhir8qJmS_ZZR6p_RZDoRf5S2wVlBN3UD6CWQdBm-vzRUW24/s1600/Up,+tembakau+kabut,+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSUUKMTqLsn5Wb8X4lvhME6hQ4ChYp3PpGQIxueMjZsH61FqCgxk4CeobcbUW56FqaUeLLxcrX9hRp_qIFhC6oDftEvMqVhir8qJmS_ZZR6p_RZDoRf5S2wVlBN3UD6CWQdBm-vzRUW24/s1600/Up,+tembakau+kabut,+2.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Wuluhan, Jember: Kabut masih mengendap dalam tanaman tembakau. (dok. pribadi)</td></tr>
</tbody></table>
Di kawasan Jenggawah, saya melihat tanaman tembakau yang dekerodong dengan waring, seperti jaring. Iklim di Jember akhir-akhir ini memang tidak lagi stabil. Tidak sebagus dahulu, di era Kolonial Belanda, saat tanaman tembakau bisa sangat tinggi, sehingga untuk memanen harus menggunakan tangga.Hal ini tidak bisa terlepas dari berkurangnya gumuk di Jember.Penggunaan waring ternyata agar panas sinar matahari tidak sepenuhnya memanasi tembakau. Sehingga daunnya bisa lebar dan memiliki warna yang bagus.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo1M7MT1CtlHib-7_18us_5YS3t1LXhs9SwCGqsXYQjSYUifubS1-McYbLvJfZaWAvWUnz1xdtuM8jVZKHsUluDbeCFLkw9Qm3IzIascomn1o8mdXiB-8k_7Z25HHg770jX7-gDIsb1LA/s1600/Tembakau+kerodong.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo1M7MT1CtlHib-7_18us_5YS3t1LXhs9SwCGqsXYQjSYUifubS1-McYbLvJfZaWAvWUnz1xdtuM8jVZKHsUluDbeCFLkw9Qm3IzIascomn1o8mdXiB-8k_7Z25HHg770jX7-gDIsb1LA/s1600/Tembakau+kerodong.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jenggawah, Jember :Tembakau yang dikerodong waring (dok. pribadi)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sampai di rumah persalinan, saya melihat bayi
laki-laki itu. Ia sudah dibersihkan dan diberi bedak lalu diimunisasi. Saya
jadi ingat ungkapan Antony Reid yang pernah menyebut kondisi kehidupan
masyarakat Asia Tenggara yang sangat dekat dengan alam antara abad 15-17. Untuk
mendeskripsikan kejernihan sungai ia menulis, ada bayi-bayi baru lahir langsung
dimandikan di sungai. Itulah budaya masyarakat Asia Tenggara. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipO1JpQyLL9xRHi_nsWEAycwEb4Ghs0eN2t7qx0M-UOvy-ktcQrHfJgVa6_i-uwW2eVfg3cY-Fk5Fp_SlBzsvCM5MWKtdcHvpl9J9ELlkodW1bQGl7PqI_ektqcDzzqSFWVg4Y17VWRHQ/s1600/Up,+Bayi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipO1JpQyLL9xRHi_nsWEAycwEb4Ghs0eN2t7qx0M-UOvy-ktcQrHfJgVa6_i-uwW2eVfg3cY-Fk5Fp_SlBzsvCM5MWKtdcHvpl9J9ELlkodW1bQGl7PqI_ektqcDzzqSFWVg4Y17VWRHQ/s1600/Up,+Bayi.jpg" height="320" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dalam ruang persalinan, Adik bayi yang baru lahir (dok. pribadi)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Masih di kawasan Jenggawah, masuk di Desa Seruni, saya melihat sungai yang diberi tanda larangan meracun ikan dan menyetrum. Saya rasa ini sebuah kemajuan, untuk menjadikan sungai sebagai tempat khusus memancing. Dan tentunya lebih mendekatkan lagi hubungan antara manusia dengan alam, -yang dirasa semakin berjarak. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzSB0F7q0buvEn1A3RzfAhwbbTyi8XnUBAQfx_-CqwUvO_E970EVKPcEIxaMdzzx56OzQGOK_TAPD_6ZMUWosvWehAfN-0XCnpg6lKdLtdhdJMMisDajwH8UGcvXgivfikthxOqPNTBBI/s1600/Sungai+cokelat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzSB0F7q0buvEn1A3RzfAhwbbTyi8XnUBAQfx_-CqwUvO_E970EVKPcEIxaMdzzx56OzQGOK_TAPD_6ZMUWosvWehAfN-0XCnpg6lKdLtdhdJMMisDajwH8UGcvXgivfikthxOqPNTBBI/s1600/Sungai+cokelat.jpg" height="320" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jenggawah, Jember : Sungai khusus memancing (dok. pribadi)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selain itu, Masyarakat Asia Tenggara memiliki
kebiasaan mandi tiga kali sehari, membuat badan jadi segar dan bisa meluruhkan
penyakit. Hal ini membuat orang-orang Eropa yang berkunjung menjadi kagum.
Masyarakat Eropa biasanya hanya mandi sehari sekali, itupun di dalam bak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Besok adalah hari yang menentukan untuk bangsa ini.
Adik saya yang baru lahir ini, menyapa Indonesia dalam kondisi politik yang
sedang tegang. Menunggu hasil penghitungan suara dari Komisi Pemilihan Umum.
Semoga yang menjadi presiden merupakan orang bijaksana. Tidak otoriter, sentralistik,
apalagi intoleran yang bisa memicu konflik horizontal. Adik yang belum punya
nama, kamu punya kesempatan untuk menjadi pemimpin. Semoga. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br />
Jember, 21 Juli 2014</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-70360085010631512352014-07-20T03:08:00.001+13:002014-07-20T03:20:29.392+13:00 Kebebasan Berpikir di Ruang Publik<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Bagi kalangan pelajar yang saya kenal di
Jember, Alun-alun disebut sebagai taman kota. Tempat bermain, berkumpul dan
olah raga. Bagi masyarakat Jember selatan, beberapa keluarga saya yang ada di
sana menyebutnya sebagai pusat kota. Bayangan kehidupan yang berjarak dari
rutinitas masyarakat urban. Saya sendiri menyebut alun-alun tidak lebih hanya
ruang politis Pemkab Jember. Ia hanyalah identitas yang dipaksa agar dikagumi
dan menjadi ruang publik eksklusif. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Siang itu, saya, Budi dan Dian Cetar, datang
ke alun-alun untuk sekedar mengusir penat. Beragam kegiatan bercampur aduk di
Alun-alun. Mulai dari orang berumur tua
yang sedang lari-lari kecil mengelilingi Alun-alun, para pemuda bermain basket,
nongkrong, pacaran, semua tumpah ruah di Alun-alun. Semua lapisan masyarakat
bisa hadir di sini dan bebas membicarakan apapun. Tidak ada dominasi kekuasaan
yang membatasi kebebasan berpendapat. <o:p></o:p></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTWI2DG_HUizFNlCpW6MdTrZgPApijkiUWV1p7fdYqMD6cS_E2LdFjwPxpRN7uBfPqkPVfogLIHAiCypfQIja3wNsQyaa9XYm9HSkJ5I8ifjM5Q76H1mjg3-WKvofCNb_7rxPX0WhwU0s/s1600/up,Bermain+Basket.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTWI2DG_HUizFNlCpW6MdTrZgPApijkiUWV1p7fdYqMD6cS_E2LdFjwPxpRN7uBfPqkPVfogLIHAiCypfQIja3wNsQyaa9XYm9HSkJ5I8ifjM5Q76H1mjg3-WKvofCNb_7rxPX0WhwU0s/s1600/up,Bermain+Basket.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Para pemuda sedang bermain basket (Dok. Cetar)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Apakah ini yang dinamakan ruang publik
abad 21?. Setelah reformasi, kebebasan berpendapat sudah bisa dirasakan.
Kebebasan itupun tidak dimaknai secara liar, sikap demokrasi tetap menuntut
tanggungjawab. Alun-alun merupakan proyeksi pemerintah untuk memberikan
fasilitas kebebasan aktivitas masyarakat. Bukan dimaknai milik masyarakat
sepenuhnya. Ada beberapa peraturan yang harus dipatuhi sesuai instruksi dari
pemerintah. Seperti, pedagang kaki lima dilarang berjualan di Alun-alun. Meski
peraturan tersebut tidak sepenuhnya dipatuhi. <o:p></o:p></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp6s7MuryEX4GWX-5tUNdMLCqI6O6v9Fp9YBbPvnUY664KGVTCvHR_AW3XXA804GmI9L0ysXOUejn7AjSIa-GfNzQMh3dW41Wj4Gi-i-lIDUXkj0UYpJAV-X0SMwjjNn6oDXViVzvCkGA/s1600/Papan+larangan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp6s7MuryEX4GWX-5tUNdMLCqI6O6v9Fp9YBbPvnUY664KGVTCvHR_AW3XXA804GmI9L0ysXOUejn7AjSIa-GfNzQMh3dW41Wj4Gi-i-lIDUXkj0UYpJAV-X0SMwjjNn6oDXViVzvCkGA/s1600/Papan+larangan.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Peraturan dari Pemkab (Dok Ulil)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Ruang publik di era kekinian memang
tidak hanya berlaku di lapangan. Ia juga muncul di dunia maya: internet.
Setelah munculnya kapitalisasi percetakan di abad 18, media-media cetak telah
memberikan kontribusi untuk menciptakan opini publik. Bagaimana akhirnya kita
bisa mengenal bangsa-bangsa yang berjarak. Atau jauh dari realitas kehidupan
sekitar. Dari keberjarakan tersebut, bagi Benedict Anderson dalam buku <i>Imagined Communities</i>, konsep kebangsaan
atau rasa nasionalisme bisa terbentuk lewat media. Meski hanya ada di dalam
bayangan. Bila kita ada di Jawa, kebudayaan-kebudayaan masyarakat Papua, Aceh
dan daerah luar Jawa yang tidak pernah kita saksikan secara langsung, bisa
lebih dikenali. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Saya mencoba berjalan mengelilingi
Alun-alun, orang-orang yang menikmati keberadaan Alun-alun, terlihat beragam.
Bila dilihat dari pakaian yang dikenakan. Ada yang mengenakan pakaian necis.
Ada pula hanya ala kadarnya. Barangkali ini juga menggambarkan keberagaman
masyarakat Jember. Beragam etnis dan budaya. Masyarakat Jember semuanya memang
pendatang. Sehingga, tidak terbentuk satu keseragaman yang dominan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sebuah
Tesis Program Studi Ilmu Sejarah, karya Chandra Aprianto, <i>Dekolonisasi Perkebunan di Jember Tahun 1930-1960an,</i> sempat
menyinggung awal mula munculnya arus migrasi masyarakat yang datang ke Jember. Jember
pada mulanya merupakan daerah yang terisolir. Sejak masuknya perkebunan swasta,
perkembangan Jember menjadi semakin pesat dibandingkan dengan daerah di
Karesidenan Besuki, (Panarukan, Bondowoso dan Banyuwangi). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Jember
dikenal sebagai salah satu kota perkebunan di Indonesia, sejak pertengahan abad
XIX sampai awal abad XX. Dimulai dari masuknya pengusaha swasta untuk membuka
perkebunan di Jember pada 1859. Salah satunya adalah Goerge Bernie yang
memiliki perusahaan LMOD terbesar di Jember. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Munculnya
pengusaha swasta tersebut merupakan respon dari kaum liberal karena melihat
kekejaman sistem tanam paksa di Jawa. Pemerintah kolonian Belanda menerapkan <i>system of Interprise</i>, sebagai kelanjutan
dari tanam paksa yang membawa kemelaratan masyarakat di sekitar perkebunan. <i>System of Interprise</i> diprakarsai oleh
kelompok liberal yang menentang sistem tanam paksa. Sistem ini memunculkan
perkebunan swasta, dengan harapan komoditi tanaman ekspor dapat memberi
keuntungan kepada pemerintah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Keberadaan perkebunan di Jember tersebut, telah
mendorong arus migrasi untuk dijadikan tenaga kerja.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Etnis
Madura yang lebih mendominasi wilayah Jember terjadi karena pencarian wilayah
yang lebih subur. Arus migrasi pada mulanya terjadi dari pulau Madura dan
wilayah Panarukan. Terutama setelah Munculnya pengusaha perkebunan pada 1859
yang membutuhkan jasa untuk membuka hutan guna lahan perkebunan kopi, tembakau,
kakao, tebu, karet dan lain-lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kemajuan
perekonomian di Jember dan derasnya arus migrasi dari Pulau Jawa dan Madura, terjadi
setelah adanya perbaikan infrastruktur seperti jalan serta rel kereta api. Membuat
Jember menjadi kota tersendiri pada Tahun 1883. Dalam artian tidak lagi menjadi
<i>onder distrik</i> dari Bondowoso. Sekarang,
jalur kereta yang menghubungkan Jember menuju Bondowoso dan Situbondo sudah
tidak difungsikan lagi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Dari
arus migrasi itulah, masyarakat Jember menjadi beragam, membawa kebudayaan
daerahnya masing-masing, sehingga memunculkan perpaduan kebudayaan yang disebut
pandalungan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Dari
keberagaman tersebut, saya sempat berpikir. Apakah ruang pertemuan publik
bernama Alun-alun ini masih menyimpan kesadaran sejarah? Paling tidak bisa
menjadi bahan obrolan bagi siapapun yang berkunjung ke Alun-alun Jember. Saat
sampai di Alun-alun bagian utara, saya melihat dua tugu besar berlapis tembaga.
Tugu sebelah barat bertuliskan Adipura dan sebelah timur tertulis Adiwiyata,
keduanya berjajar, dengan tinggi sekitar 7 meter.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_OIHBv3aZvoBFbAFc3HgdCZvlK-rWSUOq5McJSTPQUstuD6qTjLy2Z1y5wijaUs6UXfi7vYvQloae3MINgIc2vrESiKdUzyToVsqj_6AymsWf9XIg6IpZiVIZjb6PrKUShEuTY4ug_oc/s1600/adipura.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_OIHBv3aZvoBFbAFc3HgdCZvlK-rWSUOq5McJSTPQUstuD6qTjLy2Z1y5wijaUs6UXfi7vYvQloae3MINgIc2vrESiKdUzyToVsqj_6AymsWf9XIg6IpZiVIZjb6PrKUShEuTY4ug_oc/s1600/adipura.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Simbol prestasi Pemkab (Dok Dian Cetar).</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Tugu
tersebut setidaknya telah memberi ingatan politis, bahwa Jember pernah
mendapatkan penghargaan kementrian lingkungan hidup. Sebuah simbol penghargaan
kebersihan dan keteduhan lingkungan kota untuk Adipura dan simbol kesadaran
pelestarian lingkungan melalui lembaga pendidikan untuk Adiwiyata. Apakah
simbol tersebut masih berlaku di Jember? Bila masih melihat sampah berserakan
di sungai dan aktivitas proyeksi tambang di gunung Manggar, Jember selatan.
Simbol kebesaran Jember tersebut memang bisa menjadi pemantik sebuah
perdebatan, atau paling tidak menciptakan opini publik. Bagi siapapun yang
berkunjung ke Alun-alun Jember. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Bila
dilihat dan dirasakan, berada di Alun-alun Jember memang menyenangkan. Banyak
pohon kelapa berjajar rapi di selatan taman bermain anak-anak. Ada lapangan
hijau luas yang biasa dimanfaatkan untuk bermain sepak bola. Serta pohon-pohon
besar yang ada di setiap sudut Alun-alun. Ada pot-pot bunga besar, yang
beberapa tanamannya sudah mati, atau barangkali sengaja dimatikan. Ada pula
sejenis tanaman kurma yang berjajar rapi di tepi Alun-alun. Bila malam, pohon
kurma tersebut menyala, karena dilingkari lampu-lampu kecil yang genit </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">.
Cukup cocok sebagai ruang romantisme penghargaan Adipuran dan Adiwiyata.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhomvNJ6qry71xURt7Uk3e6ou3DQFIitf8RFNyspO0xMuXIZRpu7Q39KbAWaTFu6u3cKNI8PCeiDe-Yjz1SqRjT8FdRtUUWLOZSemcHnEMP0r0mKagKkmzkX0vaonMIVuBHrokbqXovmB8/s1600/Up,Pohon+Kelapa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhomvNJ6qry71xURt7Uk3e6ou3DQFIitf8RFNyspO0xMuXIZRpu7Q39KbAWaTFu6u3cKNI8PCeiDe-Yjz1SqRjT8FdRtUUWLOZSemcHnEMP0r0mKagKkmzkX0vaonMIVuBHrokbqXovmB8/s1600/Up,Pohon+Kelapa.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pohon-pohon kelapa di selatan taman bermain Anak-anak (Dok. Dian Cetar)</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvSLfqnVFYgcTKr7uqbo5-Mk4O2iwbjtCtdIFfPn1kB1QUFaSRwY96Q7PuvtVO_6jEgnPnkCWgPE3B_RLmLsS3tq6G7QoTv-SDbMRaVHycCVT1HDLGhvUnabOfWOmlJZuoov8lmwMa0_M/s1600/tanaman+pot.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvSLfqnVFYgcTKr7uqbo5-Mk4O2iwbjtCtdIFfPn1kB1QUFaSRwY96Q7PuvtVO_6jEgnPnkCWgPE3B_RLmLsS3tq6G7QoTv-SDbMRaVHycCVT1HDLGhvUnabOfWOmlJZuoov8lmwMa0_M/s1600/tanaman+pot.jpg" height="320" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tanaman di pot yang terlihat sengaja diikat (Dok. Cetar)</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVDlxUjbeh41mYCJ6v1f4ksv2iL5u2Ha0u9AqPW3fF1NRL9pCDC2UHu0w9GH3Yo05XHH03YsZZM7K6ijDhXG2w11y_gIei9B46kCBSSKmx-8mMKrFcGUCbkRqzqYVfrTVElFV8i2TNMUw/s1600/Ruang+bermain+anak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVDlxUjbeh41mYCJ6v1f4ksv2iL5u2Ha0u9AqPW3fF1NRL9pCDC2UHu0w9GH3Yo05XHH03YsZZM7K6ijDhXG2w11y_gIei9B46kCBSSKmx-8mMKrFcGUCbkRqzqYVfrTVElFV8i2TNMUw/s1600/Ruang+bermain+anak.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ruang bermain Anak-anak (Dok Cetar)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Saya
sempat duduk-duduk santai di bawah rindang pohon kelapan Alun-alun Jember. Dari
situ terlihat patung M. Letkol Seroeji, tepat di dapan kantor Pemkab Jember.
Salah satu simbol perjuangan Jember saat mempertahankan kemerdekaan dari
penjajahan Kolonial Belanda. Ia merupakan patriot lokal yang belum banyak
diwacanakan dalam bangku sekolah. Ternyata Jember juga punya pahlawan. Dalam
perspektif penulisan sejarah baru di Indonesia, definisi pahlawan tidak harus
orang-orang besar yang harus memberi pengaruh dalam skala nasional. Dalam
tingkat kota sampai desa, seseorang yang berjuang demi kepentingan bersama bisa
disebut pahlawan. Meski seorang petani sekalipun. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Saya
rasa, keberadaan patung M. Letkol Sroedji bisa dijadikan pemantik rasa ingin
tahu untuk mengenalnya lebih jauh. Perjuangan M. Letkol Sroedji tidak bisa
dilepaskan dari adanya perjanjian Renville pada 17 Januari 1948, yang merugikan
persatuan bangsa Indonesia. Dari perjanjian tersebut, salah satunya berisi :
Belanda hanya mengakui Sumatra dan Jawa Tengah sebagai wilayah Republik
Indonesia. Barangkali itu yang akhirnya membuat M. Letkol Sroedji mempertahankan
Jember, yang masuk dalam administratif Jawa Timur.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyFGVoAC_VK-saut2twJjGcC2AHQSrkRagOj-mAPlv7TDM9VoEsupVKN0prtuqf2NuUhP1fVXTws_PzvjYuLG3gXZ-W7NK2v11WikmUxALu7MtwXGCNwvKHaP8dzPsoEpp_k9K5rMkpUM/s1600/serudji.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyFGVoAC_VK-saut2twJjGcC2AHQSrkRagOj-mAPlv7TDM9VoEsupVKN0prtuqf2NuUhP1fVXTws_PzvjYuLG3gXZ-W7NK2v11WikmUxALu7MtwXGCNwvKHaP8dzPsoEpp_k9K5rMkpUM/s1600/serudji.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Patung M. Letkol Sroedji di depan kantor Pemkab Jember (Dok. Ulil)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Perjalanan
kami lanjutkan ke seberang jalan. Ada keramaian di depan Masjid Baitul Amien.
Sebuah masjid dengan arsitektur yang eksotis. Atap yang berbentuk setengah
lingkaran terlihat seperti bangunan kantor DPR RI. Karena jalan raya yang
menghubungkan Surabaya dengan Jember ini terlalu padat, kami menyebrang melalui
jembatan layang. Sebelum naik ke Jembatan, di depan yayasan Masjid Jami’ Al
Baitul Amien, kami menemukan tanda titik nol kilometer Jember. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEyVC17NWaoREuDbxcLtX9MrIWufnbOrJHyG8NADbzg8mYrxCQCXHHKnxbNaiu_A1dRulLUo2MLRbrjD_CmXqVPDRZOUz-xJlr7SD6Lec37UzK4RpF5zZ3Y534inZFkdFxoGKXRYGGXlM/s1600/Tugu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEyVC17NWaoREuDbxcLtX9MrIWufnbOrJHyG8NADbzg8mYrxCQCXHHKnxbNaiu_A1dRulLUo2MLRbrjD_CmXqVPDRZOUz-xJlr7SD6Lec37UzK4RpF5zZ3Y534inZFkdFxoGKXRYGGXlM/s1600/Tugu.jpg" height="320" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tanda titik nol kilometer Jember (Dok. Dian Cetar)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUu-IURwHcIT4Xpn_51BA1XnuW6HOS7Xc7Hz5E-Er62ZZRi4XPoouokc3DiKxl3mov3kWs8uz0ynFmRUEszI81tLwR6VnEMb_K_3bgIAzWzYgBprLHdjxc5IJaKw71jfoMZcn6G07gY7c/s1600/up+Masjid.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUu-IURwHcIT4Xpn_51BA1XnuW6HOS7Xc7Hz5E-Er62ZZRi4XPoouokc3DiKxl3mov3kWs8uz0ynFmRUEszI81tLwR6VnEMb_K_3bgIAzWzYgBprLHdjxc5IJaKw71jfoMZcn6G07gY7c/s1600/up+Masjid.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dari atas jembatan : Anak-anak mengaji terlihat di sekitar Masjid Baitul Amien (Dok. Ulil)</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span>
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Keramaian
yang ada di depan Masjid Baitul Amien, setelah kami dekati ada pos makanan
gratis. Terlihat juga bus donor darah dari Palang Merah Indonesia (PMI). Kegiatan
donor tersebut dilakukan setiap malam, selama bulan Ramadhan. <o:p></o:p></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRPQ1FOvW-9tY1YoVmRIM17HNwZ9XKgOVbfxhogMOJ0IW2Iumz8P40i7LBapSsHm3KsNgX04ApYRWP81Sql1UrAzp_T7A9yVrChN1BiNU6E60vKM1VsMnDMKIy3svBdLq3s9kJ4fUsAJc/s1600/up+donor2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRPQ1FOvW-9tY1YoVmRIM17HNwZ9XKgOVbfxhogMOJ0IW2Iumz8P40i7LBapSsHm3KsNgX04ApYRWP81Sql1UrAzp_T7A9yVrChN1BiNU6E60vKM1VsMnDMKIy3svBdLq3s9kJ4fUsAJc/s1600/up+donor2.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dari seberang jalan, terlihat keramaian masyarakat (Dok. Ulil)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpK-CJSZktHSx2LnvOQsE0W8qP6ENGanYUiHsktqGGP8PLfo5W9bp5H-19YqaSPtuZBlMP-wtaL1TWtLweE0VsR07OedQy3IoKIZbJG5mQgRWJZ6mpw5Wvok2BxQ3StLTqnGxMSvx9-GU/s1600/Up,+Donor.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpK-CJSZktHSx2LnvOQsE0W8qP6ENGanYUiHsktqGGP8PLfo5W9bp5H-19YqaSPtuZBlMP-wtaL1TWtLweE0VsR07OedQy3IoKIZbJG5mQgRWJZ6mpw5Wvok2BxQ3StLTqnGxMSvx9-GU/s1600/Up,+Donor.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Posko buka bersama dan donor darah (Dok Dian Cetar)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Dari
titik nol kilometer Jember, kami memutuskan kembali ke tempat awal perjalanan
dimulai. Alun-alun sebagai ruang publik, merupakan fasilitas umum yang akan
siap menampung kebebasan berpikir kapanpun. Terlepas dari konstruksi politis
tata ruang Alun-alun dari Pemkab. Semoga dominasi kekuasaan orde baru yang mengekang
kebebasan berpendapat tidak akan hidup kembali di era kekinian. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Jember, 17 Juli 2014. </span></div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-16084726254368424812014-07-17T08:59:00.000+13:002014-07-19T02:08:00.300+13:00Perjalanan Membaca Ruang Publik<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Siang itu, saya ingin membaca. Tapi bukan membaca
teks di buku ilmiah atau fiksi. Saya ingin membaca ruang publik di Jember. Perjalanan
dimulai dari jalan Kalimantan sekitar pukul 15.00. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setiap sore di bulan Ramadhan, jalan di sekitar
kampus menjadi semakin padat. Analisis sederhananya karena banyak aktivitas
jual beli makanan terutama di sepanjang trotoar jalan Kalimantan dan Jawa. Ada yang
berjualan di atas trotoar dan membuka lapak di tepi jalan. Ada pula yang
berjualan minuman takjil sambil berdiri di tepi jalan.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Perdebatan yang cukup rumit memang, bila membahas
keberadaan pedagang kaki lima. Mau tidak mau, realitas tersebut menunjukkan
tingkat perekonomian masyarakat masih rendah. Ruang kreativitas untuk
memproduksi hasil kerja secara mandiri belum didukung oleh pemerintah.
Kesempatan berdagang secara legal formal masih dipegang oleh pemilik modal.
Bayangkan saja, berapa harga sewa ruko di sekitar kampus? </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bila ditelan mentah-mentah, realitas macet dan
pejalan kaki yang tidak bisa lenggang kangkung di trotoar memang disebabkan
oleh pedagang kaki lima. Ternyata itu hanyalah potret lapangan pekerjaan yang
masih minim di Jember. Sehingga, masyarakat cenderung mengakses pekerjaan yang
sebenarnya belum mengantongi izin. Di atas trotoar misalnya, memang lebih murah
bila ada transaksi dari perantara dibanding sewa ruko. Tentunya dengan modal
relatif terjangkau. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saat menyuri jalan Letjend Suprapto, atau lebih mudah
dikenali di kawasan markas Batalyon Armed, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Saya berpapasan dengan pedagang sangkar ayam
keliling. Ada pula padagang sayur keliling. Menyunggi sayurannya dengan tampah.
Barangkali inilah realitas masyarakat lapisan bawah yang terpinggirkan secara
persaingan ekonomi. Seperti yang dikatakan Antony Gidden, dalam buku <i style="mso-bidi-font-style: normal;">The Third Way</i>. Tidak adanya pemerataan
perekonomian atau munculnya kesenjangan sosial karena pemerintah masih
membiarkan pasar bebas saling berkompetisi. Bagi yang tidak memiliki modal,
siap saja tersingkir. Ia pun menawarkan adanya bentuk kerjasama antara pemerintah
dengan masyarakat untuk meraih kesejahteraan sosial. Salah satunya dengan
mendukung pemodal kecil yang memiliki kreatifitas dalam berkarya. </span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0P56HIreEbNobQim9yrj2DtTRma2lyOrtpUxfYsI5ejSNmya5TLrtoJo1dAbsi3aZopp1kri4qeZzfxMlwJXCyTBqEdE4iqXZyluoyg9PT3S_Wop6mcyltYMfGvy6S7R1c7FrdsQbBJQ/s1600/Up,Sangkar+ayam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0P56HIreEbNobQim9yrj2DtTRma2lyOrtpUxfYsI5ejSNmya5TLrtoJo1dAbsi3aZopp1kri4qeZzfxMlwJXCyTBqEdE4iqXZyluoyg9PT3S_Wop6mcyltYMfGvy6S7R1c7FrdsQbBJQ/s1600/Up,Sangkar+ayam.jpg" height="320" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Seorang lelaki tua sedang berjalan membawa sangkar ayam, di jalan Letjend Suprapto (Dok. Budi)</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pedagang sangkar ayam keliling ini sudah berusia tua.
Bila dilihat secara fisik. Misalnya bila ia memiliki kemampuan untuk membuat
sangkar ayam, itu hanya dalam jumlah terbatas. Tentunya kalah dengan industri
yang bisa memproduksi secara masal, apalagi bisa menawarkan harga lebih murah.
Pastinya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">***</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pada mulanya saya dan Budi hanya iseng saja. Ingin
melakukan perjalanan, meski tidak jelas tujuannya kemana. “Yang penting jalan
Bud, kalau ada yang menarik langsung potret saja,” tawarku penuh percaya diri.
Budi pun tidak banyak komentar, dia hanya mengiyakan saja. Kami mengamati
sekitar dengan laju motor perlahan. Sampai di kawasan jembatan Semanggi, kami berhenti
sejenak. Memotret grafiti yang ada di dinding jalan melingkar menuju jembatan
Semanggi. Saya tersenyum melihatnya, inilah bentuk ekspresi seni visual. Bisa
dinikmati secara estetik dan tentunya ada pesan yang ingin disampaikan. Entah
itu bentuk eksistensi diri kelompok grafiti atau sekaligus ingin menyampaikan
kritik kepada pemerintah dan penyadaran kepada masyarakat.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8y9ixRoGrJYxi6Sx9PQsr55iypE7pBouGiX9VnTL32yZB5cJyC9AymEG7zaC2tsIaY3KVFs3nwVexcjVTaxXS8mgcxChyphenhyphenE2l7IaKYX2Gn-oZxhF7P0f-w8aK5fdcbe7REDwZ4zLD3hX8/s1600/Upload+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8y9ixRoGrJYxi6Sx9PQsr55iypE7pBouGiX9VnTL32yZB5cJyC9AymEG7zaC2tsIaY3KVFs3nwVexcjVTaxXS8mgcxChyphenhyphenE2l7IaKYX2Gn-oZxhF7P0f-w8aK5fdcbe7REDwZ4zLD3hX8/s1600/Upload+1.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Seni grafiti di bawab jembatan Semanggi (Dok. Budi)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saya melihat, ada emosi di balik gambar tersebut.
Ruang publik memang sudah banyak diciderai oleh papan-papan reklame iklan. Ada
yang ditancapkan di pohon sampai yang skala besar dengan tiang besi. Saya
pribadi merasa senang bila melihat grafiti daripada iklan. Meski ada yang
menganggap aktifitas tersebut tidak bertanggungjawab karena corat-coret dinding
ruang publik. Tapi saya rasa itulah salahsatu bentuk demokrasi. Kebebasan
berekspresi dan berpikir. </span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Beberapa kawan saya yang punya pengalaman melakukan
vandalisme juga tidak seenaknya sendiri. Masih ada proses izin kepada pemilik
tembok. Pun tidak semua tembok akan digambari. Tembok rumah orang misalnya,
jelas dimarahi. Jadi ada ruang-ruang tertentu yang dianggap strategis untuk
menyampaikan pesan. Terutama ruang milik publik yang sebenarnya tidak perlu ada
proses izin. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tembok-tembok yang seringkali saya lihat terdapat
grafiti dan mural memang terletak di tepi-tepi jalan. Biasanya tembok pembatas.
Di jembatan Semanggi ini saya melihat beberapa papan reklame kosong telah
dicoret-coret dengan kurang estetik. Tapi tak apalah, barangkali hanya ada
sedikit waktu atau keberanian untuk mempercantik. Paling tidak, sudah ada
keberanian untuk mengisi kekosongan. </span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh42uk4ZzbmWy9w_7VYONzNyU80eGj_NDAqGl8lSu1ozcQrZrGGyhaAMrEcZwjaORvn0syTH0FsToIb9Ldi8H_b33dvf0xfJwyUiYvzpc9K0xoz4Aio-D8Cc421Slb3ppT6bW_daF91X64/s1600/Upload+6,+Reklame.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh42uk4ZzbmWy9w_7VYONzNyU80eGj_NDAqGl8lSu1ozcQrZrGGyhaAMrEcZwjaORvn0syTH0FsToIb9Ldi8H_b33dvf0xfJwyUiYvzpc9K0xoz4Aio-D8Cc421Slb3ppT6bW_daF91X64/s1600/Upload+6,+Reklame.jpg" height="320" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Papan reklame iklan dijadikan ruang kreatif sekaligus kritik (Dok. Budi)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dari atas jembatan Semanggi, saya dan Budi melihat kali
Bedadung -yang memiliki cerita rakyat menarik. Kabarnya, bila ada pendatang
yang mandi di kali Bedadung maka akan berjodoh dengan orang Jember. Tapi
sayangnya, cerita menarik tersebut dibaluti dengan kondisi sampah berserakan
ditepi kali Bedadung. Waktu itu saya melihat ada masyarakat yang mencuci baju dan
anak-anak kecil sedang mandi. Tepat di sekitarnya ada tumpukan sampah rumah
tangga. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bila kali Bedadung masih menjadi satu kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat, sanitasi yang buruk di
kali akan menambah resiko terserang penyakit. Tepat di samping perkampungan
padat sekitar kali Bedadung, dari atas jembatas Semanggi terlihat jelas Rumah
Sakit Jember Klinik. Apakah keduanya tidak pernah berinteraksi?</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWtUYCB29kWKSG7-26Xnl_DXPDNesu0ItS5owudWHW1hl9-bSjN68f81NBW3aPJaYXrLj8CR6AJdo7ql__x4vJehpvpzBBXNYGpJ_nyX4NTWgGWugUJvWJUKSv2StyR4aPqBD3ERcDK0s/s1600/Upload+3,+kali.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWtUYCB29kWKSG7-26Xnl_DXPDNesu0ItS5owudWHW1hl9-bSjN68f81NBW3aPJaYXrLj8CR6AJdo7ql__x4vJehpvpzBBXNYGpJ_nyX4NTWgGWugUJvWJUKSv2StyR4aPqBD3ERcDK0s/s1600/Upload+3,+kali.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sampah menumpuk di tepi sungai Bedadung (Dok. Budi)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkvhUO2ou9xAXBm-9leOvplWaiAuP8MFuPnyg8Czewz2V_yhOlIh2JiW-_-q3iGnopmeahwIEQWOBOhKN7BGnVrKo4WCngyErlsw3ZVcJRN10C4YwfOx-mMNoPASsUg5IH4MT2dwrQUZY/s1600/Upload+4,+RS.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkvhUO2ou9xAXBm-9leOvplWaiAuP8MFuPnyg8Czewz2V_yhOlIh2JiW-_-q3iGnopmeahwIEQWOBOhKN7BGnVrKo4WCngyErlsw3ZVcJRN10C4YwfOx-mMNoPASsUg5IH4MT2dwrQUZY/s1600/Upload+4,+RS.jpg" height="320" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">RS. Jember Klinik, terletak di sekitar pemukiman belantaran kali Bedadung (Dok. Budi)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tidak jauh dari jembatan Semanggi, sebelah barat,
terdapat mural petani bersama tembakau. Dan tentunya kretek khas indonesia
sebagai kekuatan yang ingin dikenalkan. Akhir-akhir ini, pemerintah mengesahkan
peraturan iklan mengerikan di kemasan rokok. Gambar yang dipasang bukan membuat
takut, melainkan menjijikkan. Selain ketakutan visual yang mengerikan, teks
yang ditaruh tidak lagi “Merokok Menyebabkan...” Melainkan “Merokok Membunuhmu.”
Tanpa basa basi dan semakin terlihat tidak mendidik samasekali. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gambar mural tersebut saya rasa akan tetap membumi
sampai kapanpun. Tidak usah terlalu jauh seperti apa permainan dagang melalui
legitimasi WHO dan perusahaan farmasi. Realistis saja, hasil riset-riset
kesehatan akan terbantah dengan sendirinya ketika mbah-mbah kita di rumah tetap
merokok, dan tidak ada persoalan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">selebay</i>
iklan bahaya merokok. Bukankah masih banyak lagi produk yang lebih berbahaya
daripada rokok? Selama masyarakat berpola hidup seimbang, saya rasa rokok tidak
akan jadi soal. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4Ry-StFmADb2Fd3tMXH6Inxjpuv8H7HMTiFcxMDLpIt1RxzC_FyZElC7VGDbm_XdrPk7yZl73MeUxDHFp0nbWeUqL-aWGD1I1Lyr6z1CUlXJKrsR30x70TaLXUR96YZXoWAzJuRp1EE8/s1600/Upload+7+Tembakau.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4Ry-StFmADb2Fd3tMXH6Inxjpuv8H7HMTiFcxMDLpIt1RxzC_FyZElC7VGDbm_XdrPk7yZl73MeUxDHFp0nbWeUqL-aWGD1I1Lyr6z1CUlXJKrsR30x70TaLXUR96YZXoWAzJuRp1EE8/s1600/Upload+7+Tembakau.jpg" height="320" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mural yang mengajak untuk mencintai tembakau dan kretek (Dok. Budi)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Perjalanan membaca,kami lanjutkan di jalan PB. Sudirman,
di sana terdapat halte yang sudah kusam. Tinggal sekat bekas telepon umum koin.
Di belakangnya terdapat tembok bergambar anak kecil sedang bermain, burung,
jerapah, taman dan gambar-gambar mendidik untuk diperkenalkan kepada anak-anak.
Ternyata itu milik sekolahan TK Kemala Bhayangkari 29. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Gambar-gambar tersebut secara tidak langsung
bisa memantik siswa memiliki rasa ingin tahu dan mendidik karakternya. Saya
rasa, itulah ruang publik yang ideal. </span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAHdQe_O4WqIZW_D_B15vrNpItRq_MW8AXaRWpyKE8l7Ji_MlDgz8xc1msuOTVsVOoXQRdoaxGqlOZ3hoBZfhY71sUXPeztjtv5VPe6B3mIsGcBm85SFUy-M_2hwn_gMoiFKLj_nXrvWs/s1600/Up,+mural+TK.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAHdQe_O4WqIZW_D_B15vrNpItRq_MW8AXaRWpyKE8l7Ji_MlDgz8xc1msuOTVsVOoXQRdoaxGqlOZ3hoBZfhY71sUXPeztjtv5VPe6B3mIsGcBm85SFUy-M_2hwn_gMoiFKLj_nXrvWs/s1600/Up,+mural+TK.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Halte dan gambar ruang publik yang mendidik di jalan PB. Sudirman (Dok. Budi)</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kami juga menemukan lagi dua halte yang sudah tidak
terawat, di jalan Trunojoyo arah ke Pasar Tanjung, dan barat bundaran Mastrib.
Di Jalan Trunojoyo saya melihat masih tersisa dua pesawat telepon umum yang
masih utuh. Entah masih berfungsi atau tidak, yang pasti masyarakat saat ini sudah
beralih ke telepon genggam. Tapi saya rasa, telepon umum masih layak untuk
dipertahankan serta dirawat keberadaannya. Ia menjadi salahsatu alat komunikasi
yang biasanya digunakan untuk interaksi penting. Bukan hanya obrolan basa-basi. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwrjhrdlyvjUtdxPSLXTcE_WSJdxIZMbuLmDcuVpSf845_JuA7bZ3aKfM8-JGLpmMO-q7zegIEEfALexGnaLECbI453didEguNBwvt9LCosC7roJHKbWIJRxOyfW8PC9ps43neVIO_PG8/s1600/Up,+Telepon+umum,+jalan+trunojoyo..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwrjhrdlyvjUtdxPSLXTcE_WSJdxIZMbuLmDcuVpSf845_JuA7bZ3aKfM8-JGLpmMO-q7zegIEEfALexGnaLECbI453didEguNBwvt9LCosC7roJHKbWIJRxOyfW8PC9ps43neVIO_PG8/s1600/Up,+Telepon+umum,+jalan+trunojoyo..jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Terlihat dua pasang telepon umum masih dalam kondisi baik di jalan Trunojoyo. (Dok. Budi)</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOsHpU1KkcWFzaZEK3O_g-j41_QfQKjX64iTFLgcC5dwjt9xaQFd-hadlrrN6tUKv-Y0V234HbQlZQfQlNaILkz3ERw7FdkisfOHhFrF-mgUvpYcwwE1KWMV7Cno6j6EBF-dF_HpA-DA0/s1600/Up,+Halte+mastrib.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOsHpU1KkcWFzaZEK3O_g-j41_QfQKjX64iTFLgcC5dwjt9xaQFd-hadlrrN6tUKv-Y0V234HbQlZQfQlNaILkz3ERw7FdkisfOHhFrF-mgUvpYcwwE1KWMV7Cno6j6EBF-dF_HpA-DA0/s1600/Up,+Halte+mastrib.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Alih fungsi, sebuah halte di barat bundaran Mastrib dipenuhi meja lapak pedagang (Dok. Budi)</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dari perjalanan saya dan Budi melewati beberapa
jalan di kota Jember, ternyata ada banyak hal yang seringkali luput dari
perhatian. Mulai dari persoalan jalanan macet, pedagang kaki lima, sampah di
kali, seni visual, saya rasa semua merupakan bagian dari cerminan kondisi
masyarakat Jember. Sebuah materi bacaan perjalanan yang tidak terpisah dengan
realitas sekitar, dan tetap bebas dimaknai. Jadi tidak hanya lewat, lalu tetap
acuh. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jember, 17 Juli 2014. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-47672121981244123992014-07-15T09:19:00.003+13:002014-07-19T02:09:22.138+13:00Merawat Gumuk <!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Siang yang gersang. Tentu saja, karena kerongkongan
mulut sudah mulai kering. Perut keroncongan. Tapi semua itu tidak jadi soal.
Kami bertiga: Saya, Dian Cetar dan Budi bertekat untuk mendaki Gumuk Kerang.
Sebuah Gumuk terbesar di pusat kota Jember. Tepatnya di kawasan jalan Tidar, Jember.
Gumuk ini juga mudah dilihat dari jalan Karimata. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Siang itu, sekitar pukul 14.00 WIB, kami jalan kaki
menuju Gumuk Kerang. Perjalanan dimulai dari warung Macapat yang terletak di
jalan Kalimantan. Memang cukup jauh bila berjalan kaki. Biasa, alasan masih
puasa menjadi penyebabnya. Namun, saya tatap <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ngotot</i> agar perjalanan tetap dilanjutkan. Sebelumnya, Budi dan Dian
Cetar mengajak naik Gumuk yang ada di belakang Fakultas Tekhnologi Pertanian
Universitas Jember, karena Lokasinya lebih dekat. Tapi Gumuk Kerang lebih eksotis. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz9TmnbFpoJDU5x9wmCJe6KAYwC317iA_Dm3P_uKytaW5TOSRGSg4SzY7PmWHEXqFyr0gy78XDw0b6Tij9G75klIQ08DKoyCA6a1C95_y4GeU_Dx9zTyS97_4CppN-NzKdyaT5695eoxs/s1600/upload+4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz9TmnbFpoJDU5x9wmCJe6KAYwC317iA_Dm3P_uKytaW5TOSRGSg4SzY7PmWHEXqFyr0gy78XDw0b6Tij9G75klIQ08DKoyCA6a1C95_y4GeU_Dx9zTyS97_4CppN-NzKdyaT5695eoxs/s1600/upload+4.jpg" height="320" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Perjalanan: masih berada di dalam area kampus UJ (Dok. Budi)</td></tr>
</tbody></table>
</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Perjalanan ditempuh sekitar 30 menit. Biasa sambil
ngobrol tidak jelas sepanjang jalan. Sehingga tidak terasa lama. Untuk
mempercepat sampai ke tempat tujuan, kami melewati gang samping kantor radio
Prosalina. Melewati jalan sempit di antara gedung, perkampungan dan perumahan.
Sebenarnya, saya sendiri belum tahu pasti jalan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">terabasan</i> menuju Gumuk Kerang. Pokoknya asal lewat. Sekalian
membuat kesan baru tetang perjalanan dengan sengaja tersesat terlebih dahulu. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saya hanya pura-pura tahu, lokasi Gumuk Kerang, bila
melalui jalur <i style="mso-bidi-font-style: normal;">terabasan</i> ini. Lebih
tepatnya bergaya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sok</i> tahu. Tapi
anehnya, Si Budi dan Dian Cetar percaya saja. Hanya ada sedikit rasa ragu di
kedua mimik muka mereka. Saat itu, saya berada di garda depan. Seolah memimpin
perjalanan. Dalam hati, semoga tidak tersesat. Hari itu, saya sedang beruntung.
Perjalanan berlalu mulus sampai di lokasi Gumuk Kerang. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saya mencoba mengamati lokasi Gumuk Kerang
dalam-dalam. Di lereng Gumuk Kerang ternyata ada tempat pemandian umum. Ini
menunjukkan bahwa, gumuk berfungsi sebagai penampung resapan air. Masyarakat
sekitar secara tidak langsung, baik sadar maupun tidak, telah memanfaatkan
keberadaan gumuk. Beberapa kali kami berpapasan dengan Ibu-ibu yang sedang
mencuci baju menggunakan air sumber dan Bapak-bapak selesai mandi. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saya juga melihat beberapa pusara di lereng Gumuk
Kerang. Nama orang yang meninggal di nisan sudah tidak terlihat. Barangkali
sudah sangat lama. Bagaimana sejarahnya saya belum tahu pasti. Namun di
beberapa gumuk yang saya temui di Jember, memang terdapat pusara atau pekuburan
orang meninggal. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kami memang sudah sampai di lokasi Gumuk Kerang.
Namun kami masih bingung jalan mendaki Gumuk Kerang yang memiliki ketinggian
lebih dari 50 meter ini. Dari bawah gumuk terlihat menjulang tinggi dengan sudut
kemiringan sekitar 45 derajat. Keputusan diambil dengan mengelilingi gumuk,
sambil mencari jalan mendaki. Saya juga melihat, beberapa pohon sengon dan
perkebunan warga dengan tanaman subsisten di lereng Gumuk Kerang. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tidak lama kemudian, jalanan setapak mendaki gumuk
sudah ditemukan. Ada beberapa bagian jalan yang terdapat batuan piring dengan
kondisi pecahan kecil-kecil. Gumuk yang ada di Jember ini memang memiliki
kandungan galian tambang. Seperti batu piring, batu pondasi, batu koral dan
tanah. Untuk itu, gumuk menjadi rentan dieksploitasi. Bila dipandang secara
ekonomis, gumuk memang bisa memberi keuntungan untuk beberapa orang saja.
Namun, dampak negatifnya akan dirasakan masyarakat Jember. Terutama yang
tinggal di kawasan gumuk. Jember memang sempat disebut sebagai kota seribu
gumuk. Namun sayangnya sekarang sudah banyak yang rata dengan tanah. Semoga
masyarakat bisa saling menjaga keberadaan gumuk. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dari beberapa informasi yang saya dapat dari Tabloid
Ideas dan wacana ilmiah, gumuk berasal dari bekas aliran larva dan lahar dari
Gunung Raung, kurang lebih 2000 tahun yang lalu. Keberadaan gumuk sendiri<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang cukup banyak hanya terdapat di Jember
dan Tasik Malaya, meski kabarnya juga sudah mulai habis. Padahal, selain
berfungsi sebagai resapan air. Gumuk berfungsi sebagai penahan angin, penjaga
keragaman hayati, iklim dan ekosistem rantai kehidupan hewan serta masyarakat. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">***</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB. Kaki saya
sudah mulai lelah. Setelah menemukan jalan mendaki Gumuk Kerang, saya mulai
semangat lagi. Tapi apa benar pemandangan yang saya lihat ini. Pepohonan alami
gumuk sudah banyak yang hilang, berganti tanaman sengon. Pepohonan di Gumuk
Kerang memang tidak sepenuhnya habis. Apakah memang demikian keadaannya.
Maklum, baru dua kali saya mendaki Gumuk Kerang. Namun, bila penebangan
dilakukan hanya untuk menanam sengon agar cepat tumbuh saya rasa kurang bijak.
Sebab, potensi erosi bisa saja terjadi. Tidak heran bila saat kami mendaki,
jalanan setapak banyak terdapat kerikil. Lapisan tanah sepertinya mulai ada
yang terkikis. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekali lagi saya tetap sengaja <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sok</i> tahu jalan mendaki gumuk </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">. Selain alasan
semangat. Untuk itu saya berada di depan sendiri, disusul Dian Cetar lalu
paling belakang sendiri Si Budi. Nafas saya mulai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ngos-ngosan.</i> Apalagi Budi sama Cetar. Tambah paraaah :).</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sampai di tengah perjalanan mendaki. Saya berhenti
sejenak. Sekedar melihat indahnya kota Jember dari ketinggian Gumuk Kerang.
Lalu tancap gas lagi. Saya tidak sabar melihatnya dari puncak. Dengan nafas
terbata bata, saya sampai terlebih dahulu di puncak. Kota jember terlihat
sangat jelas dari ketinggian. Pandangan saya melihat Jember bisa lebih bebas.
Gunung Argopuro dan Semeru begitu tampak jelas dan eksotik. Bila melihat di
bagian timur Gumuk Kerang, hamparan sawah terlihat seperti lukisan. Petak-petak
sawah seperti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">puzzle</i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>warna-warni. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kami bertiga duduk berselonjor menghadap barat.
Memandang kota Jember dengan bebas sambil menunggu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sunset</i>. Angin berhembus semilir mengeringkan keringat dan
menyembuhkan lelah. Jarang-jarang saya bisa merasakan segarnya oksigen seperti
ini. Benar-benar murni. Tidak bercampur asap knalpot kendaraan. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg7TX4sIrruLX4H57Cb5zCj86Ny_T3IrcQEYjiB9TSjwofR2czgPzdYBTi5vnPro_4PvjVGyQ_lmYW4WhjhaztJlStWbEy9IaWFxKHJHZIwUdB8Qxks3suCt0TT8JRk10Lx74VCOMheTU/s1600/Upload+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg7TX4sIrruLX4H57Cb5zCj86Ny_T3IrcQEYjiB9TSjwofR2czgPzdYBTi5vnPro_4PvjVGyQ_lmYW4WhjhaztJlStWbEy9IaWFxKHJHZIwUdB8Qxks3suCt0TT8JRk10Lx74VCOMheTU/s1600/Upload+3.jpg" height="320" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bukti berada di atas Gumuk Kerang :). (Dok. Budi)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"></td><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzaJbQsK47OTWpl8-V7DwK5Oz579SMwE_rOvbw6tUjsesBFJuvl5JW5-3rvq44kmHHkKd4t9JQmHrFe6m0mTgoG9SrGeS8DSJsSI1m637s6Gz2sTr16ZPkiZKBT9KF58GXSFsQ-Rwtnyk/s1600/Upload+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzaJbQsK47OTWpl8-V7DwK5Oz579SMwE_rOvbw6tUjsesBFJuvl5JW5-3rvq44kmHHkKd4t9JQmHrFe6m0mTgoG9SrGeS8DSJsSI1m637s6Gz2sTr16ZPkiZKBT9KF58GXSFsQ-Rwtnyk/s1600/Upload+2.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pemandangan kota Jember dari puncak Gumuk Kerang. (Dok. oleh Dian Cetar)</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Di puncak Gumuk Kerang terdapat jambu mete. Bila di
kampung saya disebut jambu mente.Telihat sangat natural. Semoga saja tidak ada
pendaki yang mengotori dengan meninggalkan sampah. Saya melihat ada bekas
tumpukan kayu yang dibakar. Sepertinya ada yang baru menginap. Untung saja
tidak ada sampah tertinggal. Berarti yang mendaki orang yang sadar kebersihan lingkungan
dan berpendidikan tuuh :)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Seperti biasa, dalam moment seperti ini kami
menyempatkan diri untuk dokumentasi diri. Meski Budi pada mulanya berlagak acuh
tidak mau difoto. Pada akhirnya dia yang paling bersemangat, saat Dian Cetar
bilang kalau baterai Hp-nya sudah mulai habis. Budi sampai foto loncat-loncat.
Menunjukkan kegirangannya. </span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrnRrziBON41yitrnkFKtLyjv7k2ZdtsKZ_1EGzZJcwWhMvqJVInhVB6gseGMEPbW-lUeLLNzera4kmijvk3MEMqMvmJj33eF_6mofa8eohzvNJIzOoNmXKCMw14EgjNJMHgpnWi_nTKg/s1600/Upload+1..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrnRrziBON41yitrnkFKtLyjv7k2ZdtsKZ_1EGzZJcwWhMvqJVInhVB6gseGMEPbW-lUeLLNzera4kmijvk3MEMqMvmJj33eF_6mofa8eohzvNJIzOoNmXKCMw14EgjNJMHgpnWi_nTKg/s1600/Upload+1..jpg" height="320" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Budi sedang meloncat. (Dok. oleh Dian Cetar). </td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kami pulang sekitar pukul 16.00 WIB. Dengan estimasi
waktu sampai di Macapat sudah mendekati Maghrib. Saat perjalanan turun, saya
beberapa kali terpeleset. Selain jalan yang berkerikil (barangkali sudah
ter-erosi), sudah sangat jarang terdapat tanaman liar sebagai pegangan. Masak,
tanaman sengon yang masih kecil mau saya jadikan pegangan. Kalau rusak, siapa
yang tanggungjawab. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Perjalanan pulang dipenuhi rasa lega. Namun sempat
geleng-geleng kepala setelah melihat gumuk kecil di sekitar Gumuk Kerang yang
sudah hampir habis. Ada beberapa makam yang nyaris roboh. Prediksi saya kalau
tidak ada pusaranya pasti sudah dilahap habis gumuk tersebut. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saya rasa, masyarakat Jember pada khususnya perlu mendapatkan
penyadaran akan fungsi gumuk. Agar Jember tetap menjadi kota yang bagus
ditanami tembakau. Tidak terkena angin puting beliung semakin parah, dan
tentunya tidak kekeringan kebutuhan air. Saya menyinggung tembakau karena gumuk
memiliki satu kesatuan dengan pertanian di Jember. Sebagai penyeimbang iklim.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Persoalan
gumuk memang kompleks. Gumuk rata-rata hanya dimiliki personal. Sehingga
pemilik gumuk cenderung memiliki otoritas. Saya dan kawan-kawan berharap, gumuk
di Jember tidak lagi dieksploitasi. Apalagi sampai dijadikan monumen. Apakah
itu berarti Jember hanya akan ada beberapa gumuk saja? Gumuk tidak hanya
dilindungi keberadaannya. Gumuk juga perlu dirawat ekosistemnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Perjalanan sore ini sudah tuntas. Saya, Dian Cetar
dan Budi sudah kembali ke habitatnya masing-masing. Menunggu Maghrib tiba. <span style="mso-spacerun: yes;"></span></span></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"></span><br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jember, 14 Juli 2014. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-44073820891162170852014-07-15T04:33:00.001+13:002014-07-19T02:10:19.911+13:00Tiga Hari Meredam Ambivalensi <!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: center; text-indent: -36.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /><span style="mso-spacerun: yes;"></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Malam ini sangat riuh. Orang berlalu-lalang mencari
kesibukan yang entah apa itu namanya. Ada yang tersenyum tanpa sebab yang
jelas. Ada teriakan-teriakan kecil yang sangat tanggung. Saya duduk sendiri di
gazebo Macapat. Sengaja mencari kesunyian dan membuat jarak untuk sekedar
membuat ruang privasi. Uforia Piala Dunia 2014 telah usai. Ada yang menangis,
ada pula yang tetap tangguh menjunjung tinggi sportivitas. Kampanye presiden
juga sudah usai. Tapi masih riuh sampai sekarang. Seolah tidak ada sportivitas
dalam politik.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sudah tiga hari ini saya menghabiskan waktu untuk
mempelajari sistem pertanian hortikultur. Saya menyebutnya pertanian alternatif
dan mandiri. Bila petani menanam segala jenis tanaman di sawah. Sistem hortikultur
tidak harus memiliki lahan luas. Bukan pula untuk mendapatkan kebutuhan
perekonomian. Ia hanya pertanian mandiri dengan memanfaatkan lahan di sekitar
rumah. Media tanam yang digunakan cukup ekonomis. Bisa menggunakan barang bekas
yang sudah tidak digunakan. Seperti botol plastik bekas air mineral dan jenis
kaleng yang bisa dimanfaatkan untuk pengganti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">polybag </i>atau pot. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam tiga hari kemarin, saya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>jalan-jalan di <i style="mso-bidi-font-style: normal;">youtube</i> untuk belajar bagaimana membuat pupuk organik. Mulai dari
pembuatan kompos limbah rumah tangga, sampah organik seperti dedaunan yang
seringkali mengotori halamain rumah. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saya merasa, Jalan-jalan di dunia maya seringkali membosankan.
Bila aktifitasnya terlalu monoton. Misalkan hanya melihat status kawan. Melihat
judul-judul berita sensasional dan sesekali membukanya. Barangkali itu yang
dikatakan Yasraf Amir Piliang dalam buku <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dunia
yang dilipat</i>. Manusia menjadi objek, bukan subjek. Seolah tanpa sadar kita
tergerus laju arus informasi tanpa ada pertimbangan dari dirisendiri untuk
memutuskan informasi apa yang akan kita cari tahu. Seringkali informasi
tersebut ditelan mentah-mentah tanpa ada proses ferivikasi untuk mencari
kredibelitasnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Untuk itu saya memutuskan menjadi subjek. Setidaknya
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">ogah</i> dipermainkan media sosial yang
bisa menjerumuskan saya di liang kebingungan dan keresahan. Namun bukan berarti
saya tidak mau turut aktif memanfaatkan media sosial sebagai kanal berbagi dan
mencari informasi. Hanya saja, saya masih seringkali merasa dibuat tidak
berguna bila mengikuti percepatan informasi di media sosial. Selain itu,
beberapa kawan saya juga seringkali melakukan aktifitas yang tidak didasari
pertimbangan rasional dalam aktifitas dunia maya. Misalkan saja, baru bangun
tidur langsung buka<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> facebook.</i> Entah
apa yang dicarinya. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ini hanya sedikit pledoi saya. Mengapa tiba-tiba mau
fokus mencari informasi sesuai kebutuhan dalam tiga hari ini. Selain persoalan
ambivalensi akut di dalam pesta demokrasi. Informasi di media sosial yang
saling menjatuhkan untuk kepentingan politis dalam pemilu presiden, seringkali
lenggang kangkung di beranda media sosial. Memang tidak menjadi persoalan. Itu
sah dalam demokrasi. Hanya saja harus berani bertanggung jawab. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Agar tidak menjadi generasi yang gagal paham dan
tertinggal informasi kekinian. Masing-masing dari kita memang harus berani
mengkonsumsi informasi sampah sekalipun. Setidaknya, bisa menjadi objek dan
bahan kritik. Namun tidak terus menerus tenggelam dalam arus informasi
tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kembali ke perjalanan saya, mengapa pertanian
menjadi isu yang menarik bagi saya daripada hanya mengamati laju informasi di
media sosial. Sebenarnya iseng saja, daripada terus-terusan mengikuti
percepatan informasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tanpa tujuan jelas.
Seperti yang kita tahu, berbagai macam persoalan tercampur aduk menjadi satu.
Ada persoalan politik, budaya, cinta, sampai persoalan pribadi melankolis dan
amarah. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Di sekitar keriuhan monoton ini. Saya mengajak Budi
Setiono, kawan saya dari STAIN Jember untuk menulis bareng. Akhir-akhir ini
saya merasa Budi juga tenggelam dalam percepatan informasi. Seringkali ia
marah-marah sendiri bila ada informasi politik <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hoax </i>dari salah satu kubu calon presiden. Kemarahannya menguap begitu saja. Meski saya sendiri kadangkala
juga begitu :).</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Perjalanan saya di <i style="mso-bidi-font-style: normal;">youtube</i>, ternyata cukup menyenangkan. Ada banyak informasi baru
yang sebelumnya tidak saya mengerti. Apalagi soal pertanian. Saya bisa
merasakan, bagaimana enaknya mendapatkan informasi yang fokus. Meski terdapat perbedaan
sumber, informasi yang diberikan hanya bersifat saling melengkapi.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Mulai dari pengalaman siswa SMA, mahasiswa,
dan petani dalam membuat pupuk organik. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Malam ini, dan untuk selanjutnya, setidaknya ada
bentuk kesadaran pribadi untuk menjadi subjek seutuhnya. Bisa tetap
mengkonsumsi percepatan informasi tanpa terperangkap dalam tempurung media <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mainstream. </i>Dalam artian, bisa
memanfaatkan informasi sebagai kanal ilmu pengetahuan sesuai kebutuhan pribadi
dan jaringan sosial. Misalnya, bila saya membutuhkan informasi seputar
pertanian hortikultur, saya bisa menerapkannya di rumah. Bila saya pulang
nanti. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saya hanya merasa, buat apa belajar bila tidak
ditulis. Bila tidak didiskusikan. Bila tidak diterapkan untuk kepentingan
bersama. Semoga saja, dari hasil belajar membuat pupuk organik dan pertanian
hortikultur saya bisa membuat taman sayuran di rumah :).</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jember, 14 Juli 2014. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-28964182374152522622014-06-27T00:35:00.003+13:002014-06-27T00:38:05.749+13:00Modus Penipuan Baru dan Hari Tersial Saya.<div class="MsoNormal">
Jember, 20 Juni 2014. </div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Hari ini, saya memiliki agenda pribadi untuk segera
menyelesaikan tugas akhir kuliah. Pada Tanggal 19 Juni kemarin, saudara saya
dari Bali telfon. Ia sedang ada di rumah saya (Banyuwangi, Muncar). Ia menyakan
kabar dan kapan saya bisa pulang ke Banyuwangi agar bisa menemaninya untuk
sekedar ngopi, dan memancing ikan. Untuk itu, mengapa pada Tanggal 20 Juni,
saya harus segera selesaikan revisi tugas akhir kuliah. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sejak tadi pagi, HP saya memang sengaja saya singkirkan.
Agar tidak mengganggu aktifitas mengerjakan tugas akhir. Saya memang tipe orang
yang tidak bisa fokus ke banyak hal, agar konsentrasi terjaga, Hp saya
singkirkan terlebih dahulu. Untuk hari ini saja.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Capaian saya untuk segera menyelesaikan revisi tugas akhir
hari ini memang belum selesai. Pada sore hari sekitar pukul 17.00 WIB, Hp
kembali saya tengok. Tiba-tiba ada pemberitahuan panggilan tidak terjawab dari
Pak Lik saya yang ada di banyuwangi sebanyak 10 kali. Ada juga laporan
panggilan tidak terjawab dari Pak Lik saya dari Jember sebanyak 4 kali. Tanpa
meninggalkan pesan SMS. Saya berpikir sejenak, untuk mempertanyakannya. Ada apa
ini ? Sebab, tidak biasanya keluarga saya menelfon atau memberi kabar. Kalau
bukan persoalan yang penting. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tidak lama kemudian saya teringat, bahwa keluarga saya yang
dari Bali masih di rumah. Barangkali ia ingin saya segera pulang untuk
menemaninya. Tidak banyak pikir, karena hari juga sudah sore. Saya langsung
tancap gas untuk pulang ke rumah Banyuwangi, sekitar pukul 18.00 WIB. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Saat sedang di perjalanan, masih sampai di Terminal Pakusari
Jember, Hp saya kembali bergetar. Pak Lik dari Banyuwangi kembali menelfon. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Lil, kamu dimana? (dengan bahasa Jawa),” tanya Pak Lik
tergesa-gesa. </div>
<div class="MsoNormal">
“Aku lagi di Jalan, Lik. Iki perjalanan pulang ke
Banyuwangi. Ada apa Lik?,” tanyaku singkat.</div>
<div class="MsoNormal">
“Kamu apa ketangkap
Polisi? Katanya kena kasus narkoba?”</div>
<div class="MsoNormal">
“Kok bisa, saya lo seharian tidak kemana-mana? Kabar
darimana itu?,” tanya saya penasaran. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ternyata, menurut Pak Lik. Kabar saya tertangkap Polisi
karena terlibat dalam kasus narkoba sudah menyebar ke beberapa tetangga. Rasa
penasaran saya bercampur aduk dengan emosi. Siapa yang beraninya memberi kabar
seperti ini. Pak Lik bercerita kalau siang tadi ada telfon dari seseorang yang
mengaku dari kepolisian. Kebetulan yang menerima telfon Ibu saya, lewat Hp adik
saya. Kurang lebihnya, orang yang mengaku Polisi tersebut berkata, “Anak anda
sekarang ditangkap Polisi, karena terlibat kasus narkoba. Barang buktinya telah
ditemukan di sakunya.”<br />
<br />
Ibu saya lalu menjawab, “ Siapa? Ulil ta?”</div>
<div class="MsoNormal">
Sontak orang aneh itu menjawab “Iya, Ulil anak Ibu. Sekarang
kasusnya mau diselesaikan secara kekeluargaan atau anak anda akan dipenjarakan?
”</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ada beberapa keanehan dalam obrolan tersebut. Pertama, ia
tidak secara langsung menyebut nama saya. Ia hanya tahu nama saya setelah Ibu
yang memberitahu. Saya yakin, bila Ibu bertanya, “Anak saya siapa namanya?”
orang yang sedang menelfon Ibu saya tidak akan tahu siapa nama saya. Bila ini
kasus penipuan untuk mendapatkan uang. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kedua, sejak kapan
kasus narkoba bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan? Setahu saya, pelaku
yang terlibat dalam kasus narkoba akan langsung dijebloskan ke penjara. Setelah
melalui serangkaian proses peradilan. Atau setidaknya, ada prosedur
administratif lewat surat resmi, bila menghubungi kelurga bersangkutan. Apakah
ini modus penipuan baru? Pelaku bisa dilepas kembali setelah ditebus dengan
uang lewat cara penyelesaian “kekeluargaan”.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam setengah hari tadi, keluarga saya bingung setengah
mati. Beberapa kantor kepolisian telah dihubungi untuk memastikan kabar
tersebut. Kebingungan tersebut muncul karena Hp saya tidak bisa dihubungi atau
tidak dijawab. Barangkali ini memang hari tersial saya. Keputusan untuk
meninggalkan alat modernitas bernama Hp ini memang tidak bisa sepenuhnya
ditinggalkan. Selama keberadaan saya sedang jauh dengan keluarga. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Baru besok pagi, saya akan memutuskan untuk pulang ke rumah.
Setelah mendapatkan kabar buruk saat saya masih berada di jalan tadi. Selain
itu, Pak Lik dan Mas Ipar saya yang ada di Jember ternyata sedang ngopi di
depan kantor Radio Prosalina. Mereka sudah setengah hari ini juga bingung
mendengar kabar buruk ini. Pak Lik dan Mas saya ini tinggal di daerah kecamatan
Wuluhan. Mereka datang ke kawasan kampus hanya ingin memastikan keberadaan saya
dengan mencari lokasi kos saya. Untuk itu, saya langsung putar balik menuju ke
warung depan Prosalina dan tidak jadi pulang. Untuk menggali informasi lebih
dalam, tentang kronologi permasalahannya .</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Di depan kantor Radio Prosalina, saya memesan segelas kopi
sambil makan tahu goreng. Pak Lik dan Mas Ipar saya terlihat mengamati fisik
saya dalam-dalam. Tak banyak basa-basi saya langsung bertanya. Sebenarnya
informasi ini datangnya dari mana? Kedua
keluarga saya itu pun bercerita. Kebetulan Mas Ipar saya, Bapaknya adalah seorang
polisi yang berdinas di Polres Jember. Ia bertanya kepada Bapaknya. Dari
obrolan tersebut, bahwa tidak ada operasi kasus narkoba di Jember tadi malam.
Rasa kawatir Pak Lik dan Mas Ipar saya mulai reda. Mas Ipar saya lewat pendapat
Bapaknya, bahwa kasus ini merupakan modus penipuan untuk mendapatkan uang. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tidak lama kemudian, saya meminta nomor orang yang telah
melakukan penipuan ini. Atau bisa dikatakan orang yang ingin mencemarkan nama
baik. Dengan cara menyebar fitnah. Saya langsung menghubunginya, namun
berulangkali tidak ia angkat. Ini nomor telfonnya 085 270 904 757.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sebenarnya saya tidak ingin menyebarkan permasalahan saya ke
publik. Hanya saja, ini kasus yang sangat berbeda. Sifatnya bukan permasalahan
personal. Ini merupakan kasus yang melibatkan keluarga dan masyarakat sekitar.
Semoga saja tidak ada lagi yang menjad korban.
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-33429017651749004282014-06-13T23:30:00.000+13:002014-06-13T23:32:58.380+13:00Benih Anarki<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selama abad pertengahan, masyarakat Eropa dipenjara
dogma Gereja. Tidak ada ilmu pengetahuan yang bersifat dinamis. Semua peraturan
jalan hidup manusia sudah diatur di dalam kitab suci Gereja. Semua nasib
merupakan takdir. Manusia tidak memiliki otoritas (kebebasan) dalam menentukan
perubahan nasibnya sendiri. Tidak ada karya seni yang diperuntukan kepada
sesama manusia. Semua harus dipersembahkan kepada Tuhan. Bahwa hidup hanyalah
sementara, kenikmatan hidup bukan di dunia tempatnya. Ia ada di dalam
pencapaian surga. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Memasuki abad XI, muncul sekelompok manusia yang
ingin keluar dari belenggu dogmatis. Ingin menjadi manusia bebas dan segera
membangun kerajaan surga di dunia yang bernama kebahagiaan. Semua yang ada di
dunia bisa dimiliki, tanpa harus ada sekat-sekat nilai yang membatasi
kebebasan. Gerakan ini bernama <i>Free
Spirit</i> pada tahun 1.200 yang berkumpul di sekitar William Aurifex, Paris. Sikap
berontak untuk menjadi manusia bebas secara utuh, merupakan benih-benih
munculnya Anarki. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Serangkain bentuk perampasan hak sebagai manusia
seutuhnya, terjadi di Indonesia sejak penjajahan Kolonial Belanda: hal mana
juga menimbulkan benih-benih Anarki. Bagi Pramoedya Ananta Toer yang telah
menulis potret kehidupaan era Kolonial Belanda mengungkapan, “Manusia dilahirkan
bukan untuk diberangus.” Semua memiliki hak untuk mendapatkan kesempatan yang
sama: kurang lebih demikian ungkapan Pramoedya Ananta Toer dalam buku <i>Bumi Manusia</i>. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setidaknya, Pram telah menuliskan bagaimana potret
kehidupan era penjajahan Kolonial Belanda di Indonesia (kala itu, Hindia
Belanda). Bagaimana hubungan antara pemerintah Kolonial Belanda dengan pejabat
pribumi yang saling menjaga nama baik, prestisius dan pola hidup mewah meski
dari hasil keringat masyarakat pribumi. Kesempatan mengenyam pendidikan yang
hanya dimiliki kelas elit pribumi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Lebih tegas lagi, Multatuli dalam bukunya Max
Havelar juga memberi potret peristiwa yang cukup detail. Multatuli yang
memiliki nama asli Douwes Daker ini pernah menjadi Asisten Residen di Lebak,
Banten. Ia dipecat karena mengkritik Bupati yang melakukan eksploitasi tenaga
pribumi. Multatuli menjelaskan bagaimana stategi pemerintah Kolonial Belanda
agar bisa menguasai Hindia Belanda. Pemerintah kolonial menerapkan politik etis
dengan memanfaatkan sistem pemerintahan feodal yang sudah ada. Salah satu
stateginya dengan memberikan kekuasaan ‘lebih’ kepada pejabat lokal. Hal ini
dilakukan agar hubungan Pemerintah Kolonial Belanda dengan pejabat lokal tetap
harmonis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Masyarakat pribumi telah dieksploitasi tenaga
kerjanya untuk menanam komoditi ekspor, terutama sejak tanam paksa 1830. Pemerintah
Kolonial juga sengaja menjaga kepatuhan masyarakat pribumi kepada Bupati,
pejabat kolonial dan lapisan masyarakat di atasnya, agar tidak terjadi pemberontakan atau Anarki.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">William Godwin, seorang pemikir Anarkisme era
Revolusi Perancis, memandang manusia sebagai makhluk yang setara dan sama-sama
memiliki hak dalam keadilan. “Apabila Pemerintah dihapuskan, dan individu hanya
dibimbing oleh akal mereka sendiri, maka terciptalah sebuah masyarakat dengan
keharmonisan tanpa batas,” ungkap Godwin dalam buku<i> Anarki: Sebuah Panduan Grafis</i> oleh Clifford Harper.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Godwin menilai keputusan bersama dengan cara dialog
tidak bisa dijadikan pembenaran permanen sebagai legitimasi kekuasaan di atas
individu. Menurutnya, hanya ada satu hukum yang memanusiakan, yaitu akal. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ada satu cerita menarik dari Clifford Harper,
tentanng pemberontakan petani di wilayah pedesaan Inggris. Ide <i>Free Spirit</i> mendorong sekolompok
mahasiswa di Universitas Oxford abad XIV bersama pendeta radikal utopis,
mengais masa dari petani, gembel, pelacur, eks-tentara, orang-orang buangan
urban untuk meneriakkan kebebasan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pada musim semi 1381, sekelompok militer memaksa
petani membayar pajak untuk membiyayai perang di Perancis. Para petani
mempertanyakan kesenjangan yang timpang, antara penguasa feodal dengan petani.
Mengapa petani harus patuh mengolah tanah, jika hasilnya diminta penguasa.
Mengapa petani harus mempertahankan kemewahan pemerintah, yang mengenakan kain
sutra dan makan roti, rempah, serta minum anggur. Sementara petani hanya punya
gandum, seral, tepung, air putih dan harus berurusan dengan setumpuk pekerjaan
di ladang. Dari situ, petani berontak. Menghancurkan rumah, kastil-kastil dan
membakar surat kepemilikan tanah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sikap anarki dari kelompok maupun individu, tidak
muncul tanpa sebab. Setiap sejarah revolusi yang terjadi di Perancis, Rusia,
Kuba, dan Indonesia sendiri berawal dari munculnya dominasi kekuasaan. Lebih
ekstrim lagi, ungkapan Lenin dalam Clifford Harper menyebutkan, “Selama negara
itu ada, maka tidak akan ada kebebasan, dan ketika kebebasan itu ada, maka negara
pun tidak ada.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Lantas, bagaimana agar hubungan sesama manusia dalam
tempurung negara tetap harmonis? Bagi Godwin, bila negara tidak bisa
memanusiakan manusia, cara yang harus dilakukan adalah kekerasan. Namun, bukan
itu cara yang beradap jika dibenturkan dengan kondisi masyarakat di Indonesia
kekinian. Ia mengatakan, pemerintah yang baik adalah ia yang sedikit
memerintah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bila aksi demonstrasi besar-besaran pernah terjadi
di Indonesia pada 1998, untuk meruntuhkan Soeharto. Bisa dimaknai sebagai peristiwa
yang seharusnya terjadi untuk merubah keadaan. Lantas, setelah Soeharto turun
dari kekuasaan, dan kran kebebasan demokrasi sudah didapat, apakah setiap aksi
demo bisa dimaknai sebagai tuntutan yang seharusnya terjadi? Atau sebaliknya,
Anarki dimaknai bukan hanya untuk mendapatkan kebebasan, melainkan realitas
Anarki yang sengaja dibentuk untuk memperoleh hak melebihi ketentuan. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-47536592010114973802014-06-13T22:44:00.001+13:002014-06-13T23:05:31.656+13:00Tahun Baruan Bersama Jagung dan Ayam<div class="MsoNormal">
02 januari 2014.</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br />
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal">
Tidak terasa, umur semakin tua saja. Sekarang sudah Tahun
2014. Kebutuhan juga semakin bertambah. Kemarin pagi, Selasa 31 Desember, masih
di Tahun 2013 saya berangkat ke sawah untuk memanen jagung. Terhitung sudah
tiga bulan lebih sejak November, saya menunggu hari panen. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Perlengkapan untuk memanen sudah disiapkan Pak Lek, (Adik
Bapak saya). Jadi saya tinggal berangkat. Cukup membawa satu botol air mineral
berisi 1,5 liter untuk kebutuhan minum. Pagi itu, saya mengenakan pakaian kaos
hitam lengan pendek dan celana ¾. Topi dan kaos lengan panjang saya bawa untuk
kebutuhan kerja. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Hujan di Bulan Desember turun hampir setiap hari. Sebuah ancaman bagi petani yang
sedang memanen jagung. Apabila jagung dipanen dan tidak segera dijemur maka
akan timbul bintik-bintik hitam pada jagung. Hal itu membuat harga jagung
turun.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kondisi jagung milik
saya sudah cukup kering di pohonnya. Sehingga saya berani untuk memanen lalu
mengendapkannya apabila harganya terlalu murah. Biasanya untuk mengantisipasi
terjadinya bintik hitam pada jagung, petani menjual jagung dalam kondisi belum
dirontokkan (masih utuh). Atau sudah dirontokkan tapi dalam kondisi basah. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kabarnya, harga jagung saat ini di daerah saya, Desa
Wringinputih, Kecamatan Muncar, Banyuwangi mencapai 2.800 perkilo dalam kondisi
kering dan basah 1.900. Dan saya
memutuskan menjualnya dalam kondisi basah. Soalnya tidak ada yang ngurus karena
saya harus ke Jember.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Perjalanan dari rumah ke sawah membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Maklum, jalannya rusak.
Belum lagi harus melewati jembatan gantung yang terbuat dari anyaman bambu.
Cukup ngeri kalau tidak pernah. Panjang jembatannya sekitar 20 meter.
Kapan-kapan saya foto sebelum roboh. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sampai di sawah, saya langsung ambil jarum yang terbuat dari
bambu untuk menusuk ujung kelobot jagung. Baru dapat tiga biji jagung yang saya
masukkan ke dalam timba bekas cat, saya sudah kena <i>semprong</i> Pak Lek. “<i>Ojo gawe
kaos lengen cendek, gatel kabeh engko,</i>”
omelannya tidak saya pedulikan. Ternyata benar, baru lima menit kerja
tangan mulai terasa gatal. Saya langsung ganti baju lengan panjang. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tanaman jagung yang saya panen sekitar seperempat hektar.
Dulu sewaktu tanam menghabiskan tiga kilogram benih. Kalau tanamannya normal
bisa panen 1,5 ton. Tapi kelihatannya
tanaman saya ini kurang bagus. Ada yang buahnya besar dan kecil. Terkadang
sesuai lokasi lahannya. Biasah, tanah yang saya tanami bekas tambak. Jadi belum
normal. Masih ada kadar garamnya. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Proses Panen<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal">
Petani di desa saya menyebut panen jagung dengan sebutan <i>mecok</i>. Biasanya sebelum panen, petani
bekerjasama dengan peternak sapi agar tanaman jagung <i>diplancongi </i>(memotong ujung tanaman jagung<i>).</i> Petani butuh tanaman jagungnya <i>diplancongi</i> agar memudahkan proses panen, sedangkan peternak
membutuhkan hasil <i>plancongan</i> untuk
pakan sapi. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Cara panennya sederhana. Ujung kelobot jagung ditusuk dengan
jarum besi atau dari bambu lalu dikelupas. Untuk memudahkan proses pemindahan, jagung
ditaruh ke dalam timba sampai penuh lalu dimasukan kembali ke dalam karung.
Setelah itu baru diangkat ke tempat pengumpulan. Agar tidak basah, karena tanah
agak becek, tempat pengumpulan jagung dilapisi terpal.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkBQncmp6Wwhx5Z-jCmtV3v0FxJZWr09TkbiqcK97aI3lwDqM5qUzK4QCRJ3fR0CEzSXkJNotE4KB5H6PZgxv9WzxQKbCptr_x-0o28vp0z0Z8Gqj7mm0_jAlLqw8IuIAiQiyZ7ycrRJ0/s1600/Foto-0057.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkBQncmp6Wwhx5Z-jCmtV3v0FxJZWr09TkbiqcK97aI3lwDqM5qUzK4QCRJ3fR0CEzSXkJNotE4KB5H6PZgxv9WzxQKbCptr_x-0o28vp0z0Z8Gqj7mm0_jAlLqw8IuIAiQiyZ7ycrRJ0/s320/Foto-0057.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Belajar jadi petani</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<v:shapetype coordsize="21600,21600" filled="f" id="_x0000_t75" o:preferrelative="t" o:spt="75" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter">
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0">
<v:f eqn="sum @0 1 0">
<v:f eqn="sum 0 0 @1">
<v:f eqn="prod @2 1 2">
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth">
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight">
<v:f eqn="sum @0 0 1">
<v:f eqn="prod @6 1 2">
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth">
<v:f eqn="sum @8 21600 0">
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight">
<v:f eqn="sum @10 21600 0">
</v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:formulas>
<v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" o:extrusionok="f">
<o:lock aspectratio="t" v:ext="edit">
</o:lock></v:path></v:stroke></v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_3" o:spid="_x0000_i1043" style="height: 298.5pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 399pt;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="Foto-0057" src="file:///C:\Users\petrik\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg">
</v:imagedata></v:shape> </div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCrMfOsJmT5UBVBnRyexGq4MXB3hGQDM1tTO5SzAkhRSGCdKKRV9kVt_HMvIFJGROgpljSHBA_bA2yzq9Sa1o988mizhzxYoplpy6MPkC2FjuomU730TjdLeht5g7qZpRi_LFlRjsp5fI/s1600/Foto-0080.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCrMfOsJmT5UBVBnRyexGq4MXB3hGQDM1tTO5SzAkhRSGCdKKRV9kVt_HMvIFJGROgpljSHBA_bA2yzq9Sa1o988mizhzxYoplpy6MPkC2FjuomU730TjdLeht5g7qZpRi_LFlRjsp5fI/s320/Foto-0080.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pak Lek sedang memanen jagung yang sudah <i>diplancongi</i></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<v:shape id="_x0000_i1042" style="height: 255.75pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 341.25pt;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="Foto-0080" src="file:///C:\Users\petrik\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg">
</v:imagedata></v:shape></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgojVwEmzkXclizru2UoREGPxYXnI7JYOjD3o8O1BJRkzmNm_zHNoeWbWmtBrI52iHpUazAMWbrXxcTFxnPaeDtiAuop1KI9KGzP5x_NUQ8oVlmAIgkEIISvMGPToj8P52odcu4a9-Uir4/s1600/Foto-0051.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgojVwEmzkXclizru2UoREGPxYXnI7JYOjD3o8O1BJRkzmNm_zHNoeWbWmtBrI52iHpUazAMWbrXxcTFxnPaeDtiAuop1KI9KGzP5x_NUQ8oVlmAIgkEIISvMGPToj8P52odcu4a9-Uir4/s320/Foto-0051.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mengelupas kelobot jagung</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi77H5R83GRKu0EiQdL4-OCeJ6LaYvgHeOqUuMGE-WaixKD3qhyphenhyphenHPsj3h3r2kYX-msPePZGorpTvFENQn6EH2VvFYHpgd5N0Fp5CI7PvM9YxKsZJPzzPe0U2UEz0RhWsSrx6K_rpCZL-Xw/s1600/Foto-0082.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi77H5R83GRKu0EiQdL4-OCeJ6LaYvgHeOqUuMGE-WaixKD3qhyphenhyphenHPsj3h3r2kYX-msPePZGorpTvFENQn6EH2VvFYHpgd5N0Fp5CI7PvM9YxKsZJPzzPe0U2UEz0RhWsSrx6K_rpCZL-Xw/s320/Foto-0082.jpg" height="320" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Melepaskan jagung dari pohon</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEzqxaRCvqRbeej08cjrI55UM9mXEyyze2D_JmX4BHHcx2Itr6QH2mx7FuZSRUYgNdaiDgMI1HtNaFJQcnL_2qYpzSIzFzCqBb-vNomhyPt_ls1BtRQW7udaJ1Ikl0jl97OzMY5pmbDYU/s1600/Foto-0055.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEzqxaRCvqRbeej08cjrI55UM9mXEyyze2D_JmX4BHHcx2Itr6QH2mx7FuZSRUYgNdaiDgMI1HtNaFJQcnL_2qYpzSIzFzCqBb-vNomhyPt_ls1BtRQW7udaJ1Ikl0jl97OzMY5pmbDYU/s320/Foto-0055.jpg" height="320" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Buang ke tempat sampah <span style="font-family: Wingdings; font-size: small; text-align: start;">J</span></td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCp0BtS9loZ0FzW_hXwqOBO6Zj_52psx2Ses7pGMCzbjnd3VF3vxColqWvCzsIuYKHVNL-Nzxo1HIj97sRf52Lw4L4fVy9yr6_894XUGCY5WXqQPvsFwqYhj-Lmc8tOvxf8euFtY67UxI/s1600/Foto-0073.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCp0BtS9loZ0FzW_hXwqOBO6Zj_52psx2Ses7pGMCzbjnd3VF3vxColqWvCzsIuYKHVNL-Nzxo1HIj97sRf52Lw4L4fVy9yr6_894XUGCY5WXqQPvsFwqYhj-Lmc8tOvxf8euFtY67UxI/s320/Foto-0073.jpg" height="320" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jagung siap dimasukkan ke dalam karung</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<v:shape id="Picture_x0020_14" o:spid="_x0000_i1040" style="height: 376.5pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 282.75pt;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="Foto-0055" src="file:///C:\Users\petrik\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.jpg">
</v:imagedata></v:shape></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<v:shape id="Picture_x0020_5" o:spid="_x0000_i1039" style="height: 372.75pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 279.75pt;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="Foto-0073" src="file:///C:\Users\petrik\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.jpg">
</v:imagedata></v:shape></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXdvEvmjfuzO4wugUcnfUOX7Kl8nsh5WRx5Ay7ELUwEonZxf2Bsayr82t98qVxpzLPmlUuuD_Hd4sAx3mIzE2n81zMPbeVI5WsOtfRLfbH6cCCyHAQDObSkIhYoEbHMDmkrZfw310auUk/s1600/Foto-0074.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXdvEvmjfuzO4wugUcnfUOX7Kl8nsh5WRx5Ay7ELUwEonZxf2Bsayr82t98qVxpzLPmlUuuD_Hd4sAx3mIzE2n81zMPbeVI5WsOtfRLfbH6cCCyHAQDObSkIhYoEbHMDmkrZfw310auUk/s320/Foto-0074.jpg" height="320" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tunggu sampai karung terisi penuh</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<v:shape id="_x0000_i1038" style="height: 369pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 276.75pt;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="Foto-0074" src="file:///C:\Users\petrik\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.jpg">
</v:imagedata></v:shape> </div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTFQdqAFpBY47Gqrp2ZHv0kPzCVuXvZM_r0GPkY_YcLEQFr4dh9A8RRVvumAFQINf80gcMHwtJmMNikO3s3QgqaXHQPHfXU2mJv4NOX4B4sUdf66s2mvD1yJvoX6eE2V6yhu8ga6KUPYE/s1600/Foto-0077.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTFQdqAFpBY47Gqrp2ZHv0kPzCVuXvZM_r0GPkY_YcLEQFr4dh9A8RRVvumAFQINf80gcMHwtJmMNikO3s3QgqaXHQPHfXU2mJv4NOX4B4sUdf66s2mvD1yJvoX6eE2V6yhu8ga6KUPYE/s320/Foto-0077.jpg" height="320" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Angkat jagung dalam karung <br />
menuju tempat pengumpulan</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<v:shape id="Picture_x0020_17" o:spid="_x0000_i1037" style="height: 372pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 279pt;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="Foto-0077" src="file:///C:\Users\petrik\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.jpg">
</v:imagedata></v:shape></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUieGplCXe0dvfPAOcdgcpjMK0LUY-ZdESZAjGgH62B53e8BRrJLlZUHx3hlJKfHmwTOk050bZVZDE9celOgq8XuqSy0qfScfdFwninhqMQV6QxaTH3dFxCjoee-SDhvXNDsxKQPSx2KI/s1600/Foto-0088.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUieGplCXe0dvfPAOcdgcpjMK0LUY-ZdESZAjGgH62B53e8BRrJLlZUHx3hlJKfHmwTOk050bZVZDE9celOgq8XuqSy0qfScfdFwninhqMQV6QxaTH3dFxCjoee-SDhvXNDsxKQPSx2KI/s320/Foto-0088.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tim kerja rodi</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p> <table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv-OO13kNOMtljfoe5YklKYH7lE_ysk4k-bF3Y15rQmxhEh47CCd1kdOmPR9P0Ymup4jnN9iVJ1T7y__m-dafrHTQ6IEq3tYNZYJsgmf4O4OjsBFUx4uBYI83ezx3iI8SjkccPJsG9Tgc/s1600/Foto-0085.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv-OO13kNOMtljfoe5YklKYH7lE_ysk4k-bF3Y15rQmxhEh47CCd1kdOmPR9P0Ymup4jnN9iVJ1T7y__m-dafrHTQ6IEq3tYNZYJsgmf4O4OjsBFUx4uBYI83ezx3iI8SjkccPJsG9Tgc/s320/Foto-0085.jpg" height="320" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pak Lek yang satu juga mengangkat jagung dalam karung</td></tr>
</tbody></table>
</o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p><br /></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p><br /></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<v:shape id="Picture_x0020_18" o:spid="_x0000_i1036" style="height: 267pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 356.25pt;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="Foto-0088" src="file:///C:\Users\petrik\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image009.jpg">
</v:imagedata></v:shape></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnIEej0qFWgJozsPVDXtKtr_MiTDU3G6XwiaXWd1WXfRBmwTFDO8hr7WHy3jvKH6hZ4A5TtCSayB6T4Q1NEgDvWiKNN2RHjgkUkSgnDry7e5AGr6fmy8tKyVj3meDkIE6ULOov1ZEUYMY/s1600/Foto-0086.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnIEej0qFWgJozsPVDXtKtr_MiTDU3G6XwiaXWd1WXfRBmwTFDO8hr7WHy3jvKH6hZ4A5TtCSayB6T4Q1NEgDvWiKNN2RHjgkUkSgnDry7e5AGr6fmy8tKyVj3meDkIE6ULOov1ZEUYMY/s320/Foto-0086.jpg" height="320" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tuang adonan <span style="font-family: Wingdings; font-size: small; text-align: start;">J</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Waktu itu saya baru menyadari kalau ini hari akhir tahun.
Esok hari sudah tahun 2014. Rata-rata semua orang sibuk mempersiapkan perayaan
tahun baru. Sedangkan saya mau tidur
saja karena terlalu lelah. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sebelum pulang, karena hari sudah sore, sekitar pukul 15.30
WIB dan awan terlihat menggumpal hitam. Pertanda hujan mau turun. Pak Lik
menutupi hasil pengumpulan jagung panen dengan terpal. <v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_i1033" style="height: 251.25pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 335.25pt;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="Foto-0106" src="file:///C:\Users\petrik\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012.jpg">
</v:imagedata></v:shape></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Dampak Perayaan Tahun
Baru Bagi Petani<o:p></o:p></b><br />
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal">
Menjelang malam tahun baru, saya sedikit senang karena hujan
turun semalam penuh. Setidaknya saya bisa tidur nyenyak karena jarang terdengar
suara terompet di jalan: untuk menyambut pergantian tahun. </div>
<div class="MsoNormal">
Malam itu, saya punya rencana sederhana untuk menyambut
tahun baru. Tanpa harus keluar rumah. Sebelum tidur nyenyak, saya dan Pak Lik
memanggang ayam Ibu yang tidur di pojok belakang rumah. Setelah ayam tersebut
matang, Ibu baru saya kasih tahu. Dan ternyata kami malah makan bersama. Tanpa
banyak ngomong.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sebenarnya saya hanya ingin tidur nyenyak dan bisa bangun
dengan kondisi badan segar. Setelah itu berangkat ke sawah lagi untuk menjual
jagung. Saya tidak perlu kawatir dengan keadaan jagung yang saya inapkan di
sawah. Desa saya masih aman dari maling. Apalagi malam tahun baru, pasti
malingnya juga sedang berlibur. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pagi itu, 1 Januari 2014, saya berangkat ke sawah dengan
semangat. Karena dompet saya akan terisi kembali. Kami bertiga (Saya dan kedua
Pak Lik) berbagi tugas. Ada yang menghubungi pedagang jagung, Ada yang
melanjutkan pekerjaan di sawah, dan saya cukup <i>standby </i>di lokasi. <br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Saya duduk di gubug sawah, menunggu kedatangan Pak Lik. Setengah
jam kemudian, dia terlihat memarkir sepeda lalu berjalan tergopoh-gopoh. Saya
hanya berfikir. Semoga saja tidak ada apa-apa. Belum sampai di gubug, masih
sekitar 50 kilometer Pak Lik sudah teriak, “pedagang <i>jagunge sek</i> tahun baruan.” Ia sudah mencari pedagang jagung yang
buka, tapi hasilnya nihil. Semua tahun baruan. <br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pak Lik saya yang satunya sedang menyemprot pestisida ke
tanaman cabai dengan tenang. Tidak berkomentar banyak. Tidak lama kemudian
setelah ia istirahat, baru mau berbagi cerita. Ternyata ia senasib dengan saya.
Tidak menyangka kalau semua orang baik tua maupun muda di desa sedang sibuk
merayakan tahun baru, “<i>Wingi</i> aku jual
<i>lombok pisan, eh tibak,</i>e juragan <i>lomboke </i>persiapan tahun baruan <i>pisan,</i>” ungkapnya dengan tenang sambil
melinting tembakau. <br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<v:shape id="Picture_x0020_9" o:spid="_x0000_i1028" style="height: 200.25pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 267.75pt;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="Foto-0152" src="file:///C:\Users\petrik\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image017.jpg">
</v:imagedata></v:shape></div>
<div class="MsoNormal">
Saya masih tidak percaya kalau rata-rata pedagang hasil
pertanian sedang tahun baruan. Saya ngomel ke Pak Lik agar mau mencari ulang
pedagang yang masih buka. Ia pun kembali berangkat, namun hasilnya tetap nihil.</div>
<div class="MsoNormal">
<br />
Karena tidak ada kerjaan di sawah, saya hanya tiduran di
gubug. Tidak terasa sudah zuhur. Pak Lik terlihat sedang wudu, mau melaksanakan
salat. Saya memutuskan untuk pulang, sambil menggerutu. Jagung terpaksa saya
inapkan kembali. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<v:shape id="Picture_x0020_11" o:spid="_x0000_i1025" style="height: 357.75pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 268.5pt;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="Foto-0040" src="file:///C:\Users\petrik\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image020.jpg">
</v:imagedata></v:shape></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
*Catatan: Semua foto diambil menggunakan kamera Handphone
Samsung GT- 3322. Resolusi 1600×1200. Dua Megapixel. </div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com0Banyuwangi, East Java, Indonesia-8.219021399999999 114.36910469999998-8.3447439 114.20774319999998 -8.0932988999999989 114.53046619999998tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-63906278420972420372014-06-13T21:58:00.000+13:002014-06-13T22:08:42.123+13:00 Petani Waspadai Serangan Hama Tikus<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-sNxBhAaeZWbb7zLO2efRuHHSFpaoVbLRxLuc5K3h8Qsv7-rGqIMZYJoAF5KPxjGlbTa8Tjnl_CAPkqE21yp5SqGaS9F2XoZSZX-voDRux1eV1MKoL3qI2qT_jrP_k8gS5gE9M-Zh5AI/s1600/Foto-0012.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-sNxBhAaeZWbb7zLO2efRuHHSFpaoVbLRxLuc5K3h8Qsv7-rGqIMZYJoAF5KPxjGlbTa8Tjnl_CAPkqE21yp5SqGaS9F2XoZSZX-voDRux1eV1MKoL3qI2qT_jrP_k8gS5gE9M-Zh5AI/s1600/Foto-0012.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Petugas Dinas Pertanian UPTD bersama kelompok tani <br />
sedang mencari lubang sarang tikus. (koleksi foto pribadi)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
Senin, (10/02) Mahasiswa Kuliah Kerja Kerja Nyata Universitas
Jember (KKN UJ) gelombang pertama Tahun Ajaran 2014 kelompok tiga turut
berpartisipasi dalam kegiatan praktek pengendalian hama tikus di Desa Badean,
Bangsalsari, Jember. Penyuluhan untuk memberantas hama tikus tersebut diadakan
oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Badean bekerjasama dengan Dinas
Pertanian UPTD Bangsalsari. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Menurut Suadpodo Benyamin, Petugas Pelaksana Lapangan, UPTD Pertanian Bangsalsari, pengendalian hama tikus
perlu dilakukan agar hasil panen petani bisa maksimal. Saat ini, hama tikus di
Desa Badean masih relatif aman. Kondisi berbeda terjadi di Desa Panti, tikus
sudah membuat banyak tanaman Padi dan jagung rusak.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Praktek pengendalian hama tikus dilakukan dengan cara
menyisir pematang sawah untuk mencari sarang tikus terlebih dahulu. Kemudian,
sarang yang diyakini terdapat hama tikus langsung diberi asap beracun. Ketua
Gaboktan, Sumadi mengatakan, pemberantasan hama tikus dengan racun yang terbuat
dari belerang ini cukup efektif. Tikus bisa langsung mati di dalam sarangnya. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sesudah melakukan percobaan memberantas hama tikus,
Mahasiswa KKN UJ bersama Gapoktan, UPTD Pertanian Bangsalsari dan perangkat
Desa Badean berdiskusi seputar penanganan hama tikus. Suadpodo memberikan penjelasan kepada para petani agar menutup semua lubang
tikus terlebih dahulu sebelum diracun. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
keberadaan tikus di dalam sarang. “Kalau semua lubang sarang tikus ditutup,
nanti kita akan tahu sarang tikus mana yang ada isinya ketika ada lubang yang
kembali terbuka setelah disumbat,” jelasnya. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Melonjaknya hama tikus disebabkan putusnya rantai makanan.
Predator seperti burung hantu, ular dan Garangan sudah banyak diburu. Padahal,
predator burung hantu dalam sehari bisa membunuh tikus sampai 8 ekor. “Jadi
seperti burung hantu dan garangan jangan dibunuh,” ungkap Suadpodo saat
menuturi petani. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kegiatan praktek pengendalian hama tikus tersebut juga
memberi pengetahuan kepada Mahasiswa KKN UJ.
“Kita kan berasal dari fakultas yang berbeda-beda, tidak hanya dari
pertanian. Jadi dari kegiatan tersebut kita bisa tahu bagaimana cara membunuh
tikus dengan asap beracun,” ungkap Angga Fitroni, Koordinator KKN UJ Desa Badean. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com0Badean, Bangsalsari, Jember, East Java, Indonesia-8.0638794 113.56689800000004-8.3154214 113.24417450000004 -7.8123374 113.88962150000003tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-12620434345942146412013-07-15T02:09:00.000+13:002013-07-15T02:10:49.543+13:00Kami Ingin Pulang<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirQ-kpKb88XnuXZUTsv7AXqhXxz8JhSqoSsO80ri8R1nsfMhZuP4TGbzenQaBtg3rk52cc31ZHQoHyJnDQlKQ0XMZSxEZEQ2M8IGfDjeV3onkV0aZZlNQVwA0znLYSmQuUhvwOWfYLSwI/s1600/anak-anak+syiah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirQ-kpKb88XnuXZUTsv7AXqhXxz8JhSqoSsO80ri8R1nsfMhZuP4TGbzenQaBtg3rk52cc31ZHQoHyJnDQlKQ0XMZSxEZEQ2M8IGfDjeV3onkV0aZZlNQVwA0znLYSmQuUhvwOWfYLSwI/s320/anak-anak+syiah.jpg" title="" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Anak-anak Syiah rindu sekolah<br />
Foto: <span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; line-height: 19px; text-align: start;">Aris Setiawan</span></td></tr>
</tbody></table>
<div align="center" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"> </span></b></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">“Orang-orang mungkin mengira kami kerasan di sini, tapi sebenarnya tidak. Kami ingin pulang ke rumah kami yang dulu, walaupun sekarang sudah tidak ada. Kami menginginkan kedamaian, bukan kekerasan. Kami tahu agama Islam tidak mengajarkan kekerasan tapi kedamaian,” ujar Tohir.</span></i></b></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Siang itu, Jum’at (06/07), sekitar pukul 14.00 WIB, dengan senyum mengembang beberapa warga Syiah berdatangan satu demi satu menjabat tangan kami, peserta workshop Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK), yang sudah berada di depan Rumah Susun Sederhana Sewa<span style="background-attachment: scroll; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat repeat; color: #333333;"> (Rusunawaawa) Puspa Agro, Sidoarjo, Jawa Timur</span>. “Silahkan duduk, mari!” Salah satu dari warga Syiah dengan ramah mempersilakan kami duduk di ruangan terbuka, setelah beberapa dari mereka membersihkan lantai Rusunawa paling bawah.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="background-attachment: scroll; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat repeat; color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Selain bersilaturahmi dan menyampaikan simpati atas musibah yang ditanggung warga Syiah Sampang, kunjungan kami untuk mendokumentasikan situasi yang tengah mereka hadapi di pengungsian. Gedung Rusunawa pengungsian ini bertingkat lima dengan cat hijau, lantai keramik putih. Kami bertemu dengan Tohir, warga Islam Syiah yang berasal dari Desa Karang Gayam, Sampang, Madura di lantai dua.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="background-attachment: scroll; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat repeat; color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="background-attachment: scroll; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat repeat; color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Masih segar dalam ingatan Tohir bagaimana rumah tempat tinggalnya dan rumah-rumah milik warga Syiah lainnya hangus dibakar saat mereka diserang. Ia juga kehilangan pekerjaan sebagai petani setelah Bupati Sampang merelokasi warga Syiah dari Gor ke Rusunawa Sidoarjo pada 20 Juni 2013. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">“Saya itu petani. Saya ingin bercocok tanam seperti dulu,” ungkap Tohir.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="background-attachment: scroll; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat repeat; color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Puncak kekerasan terjadi ketika ketika massa Sunni membakar pondok Nangkernang milik warga Syiah pada 29 Desember 2011. Kerusuhan kembali meletus saat ribuan massa membakar 37 rumah warga Syiah pada 26 Agustus 2012. Satu Warga Syiah juga meninggal dan enam orang luka-luka. Masyarakat Islam Sunni yang tidak menerima faham Islam Syiah merupakan salah satu penyebab konflik tersebut meletus.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="background-attachment: scroll; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat repeat; color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="background-attachment: scroll; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat repeat; color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Saat ditemui, Tohir sedang bersama Istrinya, Rimah. Mereka berdiri di depan pintu kamarnya. Beberapa orang yang lewat di depan kami selalu membungkukan punggungnya disertai senyuman. Entah itu masih remaja, anak kecil, sampai yang lebih tua dari kami. Konflik sesame saudara di Sampang tersebut membuat Hasyim, kakak kandung Tohir, meninggal.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="background-attachment: scroll; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat repeat; color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Tohir berharap bisa segera kembali ke kampung halamannya dengan damai. “Orang-orang mungkin mengira kami kerasan, tapi sebenarnya tidak. Kami ingin pulang ke rumah kami yang dulu walaupun sudah tidak ada sekarang. Kami menginginkan kedamaian, bukan kekerasan. Kami tahu Agama Islam tidak mengajarkan kekerasan tapi kedamaian,” ujar Tohir.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Di sela-sela pembicaraan kami, seorang anak kecil duduk menangis sambil menyandarkan tubuhnya di tembok. “Itu anak saya. Saya tidak tega melihatnya meminta jajan. Anak saya dua belas, sekarang tinggal sepuluh. Yang dua meninggal,” cerita Tohir lirih dengan tatapan mengambang.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="background-attachment: scroll; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat repeat; color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Tidak lama kemudian, Hizbullah anak laki-laki Tohir, juga ikut dalam pembicaraan kami. Saat ini, Hizbullah tidak bisa lagi belajar sekolah di SMA, Pamekasan. Teman-temannya yang tidak sefaham dengan Syiah memusuhinya. “</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Di sini <i>ngasih</i> tahu belajar ngaji, main bola,” Hizbullah menjelaskan aktivitasnya dari siang sampai malam selama di pengungsian.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="background-attachment: scroll; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat repeat; color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Tohir selalu mengingatkan kepada anak-anaknya agar tidak menyimpan dendam pada masyarakat Madura yang memusuhinya. Permasalahan tersebut baginya merupakan ujian dari Tuhan untuk bersabar. “Agama Islam tidak mengajarkan sesama manusia melakukan kekerasan. Apalagi memaksa mengikuti ajaran agama dengan kekerasan,” demikian Tohir meyakini.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="background-attachment: scroll; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat repeat; color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">“Saya tidak marah. Saya tidak dendam. Semoga Allah memberikan kesabaran kepada kami dan keluarga. Kita adalah sesama muslim. Mengapa harus saling menyerang dan melakukan kekerasan?”<span style="background-attachment: scroll; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat repeat; color: #333333;"></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="background-attachment: scroll; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat repeat; color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Tohir menggantungkan harapannya kepada pemerintah, </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">“Saya hanya orang kecil yang harus tunduk pada pemerintah. Semoga pemerintah bisa cepat-cepat menyelesaikan masalah ini dan memulangkan kami ke desa kami. Kami ingin hidup kembali dengan masyarakat secara damai.”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Di Rusunawa, kami juga melihat seorang ibu terlihat sedang menggendong anaknya yang masih berumur 8 bulan. Fitri melahirkan bayi tersebut saat berada di GOR Sampang. Pada mulanya, Fitri mau saja tinggal di GOR karena pemerintah ingin mengamankan Warga Syiah.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">“Kami kan punya tempat tinggal juga di sana, katanya demi keamanan <i>ya</i> terpaksa juga kami akhirnya mengikuti kemauan pemerintah”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Meski demikian, Fitri merasa terusir dari kampung halamannya sendiri. Saat pemerintah menempatkannya di GOR, beberapa kali bantuan kebutuhan logistik dan air sempat mampet. Untungnya, masyarakat Madura yang tidak menempati GOR ada yang mau membantu kebutuhan tersebut. “Makan sempat diputus, air juga sempat diputus. Untungnya, teman-teman yang di luar itu bantuin kami. Jadi kami tetap bertahan.”<b></b></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Menurut Fitri, selama warga Syiah direlokasi, tidak ada pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Warga Syiah hanya bergantung kebutuhan hidup dan kesehatannya pada pemerintah. “Untuk saat ini kalau cuma makan sama air lancar. <i>Nggak</i> tahu ke belakangnya nanti,” Fitri menyesalkan nasibnya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Fitri sangat merindukan kesibukan sehari-hari yang sebelumnya ia dan warga Syiah lainnya lakukan di desanya, yang mayoritas bekerja sebagai petani. Ia tidak mau bergantung terus kepada pemerintah dan terus berharap bisa segera pulang ke kampung halamannya. “Pengangguran di sini. Kita kan orang desa, biasa bertani di kampung. Kami di sini terpaksa.”</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Bagi mereka, apa yang mereka yakini tidak lantas menjadi alasan menjadi warga negara Indonesia yang menanggung penderitaan yang sangat kejam: diusir dari kampung halaman.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">“Apalagi, Undang-Undang Dasar di Indonesia sudah menjamin kebebasan beragama. Setiap warga negara wajib mendapat perlindungan dari negara,” Muktiono, pakar hukum dari </span>Pusat Pengembangan HAM dan Demokrasi (PPHD)<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"> Universitas Brawijaya Malang, menegaskan ketika menyampaikan materi HAM dan Kebebasan Beragama sebelum para peserta berkunjung ke Rusunawa. Ia juga menggaris bawahi bahwa yang melakukan pelanggaran HAM adalah pemerintah sebagai pemegang kewajiban. Konflik horisontal antar masyarakat yang menimpa warga Syiah Sampang merupakan kewajiban bagi pemerintah untuk membuat hubungan keduanya kembali harmonis. “Sebab, pemerintah punya wewenang mengatur warga negara sesuai kontrak agung, konstitusi, UUD 1945,” imbuhnya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Muktiono mencoba menjelaskan bahwa, ada sebuah persamaan moral universal dari sesama manusia, sesama warga negara Indonesia. Warga Syiah tidak mungkin dipaksa, dengan cara kekerasan sekalipun, agar mau memahami faham Sunni. Demikianpun, warga Sunni tidak boleh dipaksa memahami dan menganut Syiah. Sebaliknya, di antara warga Negara harus menghormati keyakinan atau faham yang berbeda. “Itu merupakan kewajiban moral antar-sesama pemegang hak,” tegasnya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Di pihak lain, Fannan, Bupati Sampang, mengaku tidak tinggal diam dan masih mencari langkah pemecahan yang dapat diterima oleh kedua kelompok. Selama ini upaya yang ditawarkan belum mendapatkan tanggapan positif baik dari pengungsi Syiah maupun warga Desa Karang Gayam dan Desa Bluuran, Sampang (Kompas.com, 3/6/2013). Fannan juga berdalih, "Penanganan Syiah dan anti-Syiah di Sampang bukan hanya tugas Pemerintah Kabupaten Sampang, tetapi tugas semua pihak" (Kompas.com, 3/6/2013).</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Namun begitu, Fitri, Tohir, dan warga Syiah di pengungsian merasa menjadi korban atas pengabaian negara terhadap hak-hak mereka sebagai warga negara untuk hidup secara aman di daerah yang dikehendakinya dan untuk memperoleh pekerjaan yang layak.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: arial; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; outline: 0px; padding: 0px;">
Tim Liputan : Aris Setiawan (LPM Universitas Bengkulu), Laily Fauziyah (LPM Alpha Universitas Jember), Miftahul Arifin (LPM Idea IAIN Semarang), Moh. Ulil Albab (LPMS-Ideas Universitas Jember), dan Siti Fatimahtuzzahro (LPM Kosa Kata IAIN Cirebon).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: arial; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; outline: 0px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: arial; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; outline: 0px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: arial; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; outline: 0px; padding: 0px;">
*Tulisan ini hasil liputan pelatihan <i>Sejuk</i> dan sudah dimuat di Website <i>Sejuk</i></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<br /></div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-34172127686870691702013-07-14T03:45:00.001+13:002013-07-14T03:45:19.198+13:00Teluk GubisPada pagi yang buta itu, aku sematkan sepucuk kerinduan di keningmu.<br />
Aku tahu, tiada yang bisa memiliki kebenaran tunggal, kecuali kepercayaanku kepadamu.<br />
Pada hari pertemuan kita yang ke sekian kali di teluk gubis itu.<br />
Ada sebuah kenangan yang masih menebal sampai sekarang.<br />
<br />
kenangan itu berupa kata-kata yang sempat kamu ucapkan hingga membuat kita saling menyambung tawa. Pada pagi yang gigil itu, kita sudah bersemangat membelah dingin menuju air yang biru.<br />
Itu adalah lahan yang tidak sempat distempel oleh kelompok bersepatu.<br />
Lahan yang siap kita panen kapan pun, semau kita.<br />
<br />
Apakah kamu masih ingat, pada malam yang sempat membuatmu mengaguminya.<br />
Malam yang biasanya membuat gendang telingamu retak.<br />
Malam yang biasanya membuat kantongmu harus berbagi antara perut dengan cahaya.<br />
<br />
Tapi tidak pada malam itu, kamu terlihat sungguh bahagia.<br />
Malam itu, hanya ada cahaya bintang dan bulan.<br />
Saat kita kembali untuk pulang, aku menyuruhmu melihat langit.<br />
Bulan dan bintang itu seolah mengikuti langkahmu.<br />
<br />
M. Ulil. A<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-90429162875421156132013-04-13T01:50:00.001+13:002013-04-16T10:12:34.272+13:00Belajar Tentang Kehidupan di Jalanan.<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 13.5pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-align: center; text-indent: -72pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-indent: -72pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Mohamad Ulil Albab<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Jember, 30 November, 2012. Penulisan feuture<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">“Jika ada daun ya, saya bertahan makan dengan daun. Tapi biasanya saya
mencari makan di tempat sampah, kalau tidak ada kadang minta kepada orang,” ungkap
M sambil menyandarkan tubuhnya ke tembok. Saat berada di kamar kos, temannya,
yang ada di jalan Bengawan Solo, Kecamatan sumber sari, kampus Tegal Boto,
Jember, Jum’at 30 Oktober 2012.</span></i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Misbach panggilannya. Ia adalah lelaki kelahiran Gresik, Jawa timur tahun
1982. Ayahnya seorang direktur pabrik kayu Barito Pasifik Timber Grup di
Kalimantan. Sejak saat itu, Misbach yang sudah kelas 4 SD, harus pindah ke
Banjarmasin, mengikuti orang tuanya. Pindah lagi ke Jawa timur, Kota Malang,
setelah kuliah di Universitas Brawijaya, pada tahun 2000. Waktu itu, uang
sakunya untuk kuliah tiap bulan sudah 500 Ribu. Uang saku yang lebih dari cukup
di era krisis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kuliah di kota Malang dengan kebutuhan hidup yang selalu dipenuhi oleh
orang tua, membuat Misbach tidak sungguh-sungguh belajar di bangku perkuliahan.
” Semenjak kuliah aktif di bidang musik. Aku bermimpi menjadi seorang musisi,
Gak terlalu memikirkan kuliah.. Kerjaanku pacaran dan bermusik,” kenangnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sejak tahun 2006, Misbach memutuskan untuk meninggalkan bangku kuliah.
Proses mengerjakan skripsi di jurusan Hama Penyakit Tumbuhan (HPT), sudah mulai
dikerjakan, meski dengan nilai yang jelek. Kehidupannya mulai berantakan ketika
hubungan dengan sang kekasih mengharuskannya di pelaminan dan meninggalkan bangku
kuliah. “Faktor x terjadi waktu kuliah. Hidup mulai berantakan saat pacar saya
hamil,” ucapnya sambil mengingat masa itu. Sesekali ia mengusap mukanya dengan
tangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Bapak Misbach yang sudah menjadi seorang direktur, pada waktu itu juga
mengalami kerugian besar, dan membuat perusahaan tutup. Tidak lama kemudian,
kedua orang tua Misbach bercerai. “Selain itu ada orang yang sengaja memisahkan
orang tua saya. Akhirnya berdampak tidak ada kiriman bulanan. Waktu itu adik
saya juga masih kuliah, jurusan administrasi niaga. brawijaya angkatan 2004,”
ujar Misbach. keadaan demikian membuatnya semakin tertekan. Kehidupan yang
awalnya senang, karena selalu mendapat jatah kiriman uang dari orang tua, kini
sudah tidak ada lagi. Ditambah lagi, sang pacar hamil.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sebagai lelaki, Misbach bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri.
Terlebih lagi semenjak pacarnya menginginkan untuk menggugurkan kandungannya.
Misbach selalu meyakinkan pacarnya agar tidak menggugurkan kandungan. Hal
tersebut terjadi setelah melihat perut sang pacar setiap bulan semakin
membuncit. Keluarga pacar mulai tahu, bahwa anaknya hamil, sebab usia
kandungannya memang sudah tujuh bulan. Misbach pun memberanikan diri membawa
pacarnya menghadap ibu, dengan kondisi perut yang sudah membesar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sebuah kabar yang tidak disangka oleh Ibu Misbach. Sehabis solat Ishak
dengan kondisi masih memakai mukena. Ia datang menghadap Ibu bersama pacarnya,
“Maaf ibu. Dengan posisi saya duduk di bawah. Waktu itu sudah hamil 7
bulan.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Ibu terperanjat kaget. Bibinya yang juga sempat melihat perut pacar
Misbach mulai curiga. Meski tidak diberi kabar. “ Akhirnya saya bisa
merasa, seakan menginjak orang tua. Merasa menjadi anak durhaka. Dari abah
sendiri tidak terlalu respon,” imbuh Misbach. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Ibu Misbach sempat mengalami gangguan mental, karena ditinggal suami.
Melihat kondisi demikian, sebagai seorang anak, ia harus merawat ibunya.
“Rasanya seperti terkena sunami yang dahsyat. Dengan kenyataan akan menjadi
seorang bapak. Juga harus mengurus ibu yang ditinggal bapak,” ucapnya
lalu sejenak terdiam. Ia teringat dengan keluarga dan orang-orang
dikampungnya yang tidak ramah. Berbagai cacian sudah akrab ditelinganya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Misbach mengaku dikenal sebagai anak yang pendiam, dan pintar dengan ilmu
agama. Terlebih lagi, anak dari seorang Haji. Tidak heran jika masyarakat
dibuat kaget. Setiap hari ia bekerja di tambak, dan sawah. Sebuah pekerjaan
yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan. Karena pada mulanya berasal dari
keluarga mampu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Saat musim panen, Misbach mendapat kabar bahwa bapaknya akan pulang dari
Kalimantan. Melihat kondisi Ibunya karena sudah lama tidak bertemu dengan suami
dan Misbach yang sedang mengalami masalah. Ia sangat mengharapkan bapaknya
datang. Dengan harapan agar bisa memperbaiki kondisi keluarga. Akan tetapi,
yang terjadi jurstru sebaliknya. “Ternyata, bapak malah minta berpisah,”
Kenangnya dengan tatapan kosong, penuh dengan kenangan yang tak terlupakan
itu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Meski demikian, masih ada pihak yang mau membantu, dalam bentuk materi dan
semangat. “Cara mendapat uang tidak semudah dahulu, Aku gak pernah bayangkan
akan merumput. Aku telan mentah-mentah cibiran dari orang-orang,” ujar Misbach.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Belajar hidup mandiri</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.Prosesi pernikahan harus tetap
dilaksanakan. Meski kondisi orang tua Misbach yang sudah berpisah. Pada minggu
pernikahan, dilaksanakan di rumah pihak laki-laki, karena keluarga pihak
perempuan belum siap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Selama 4 bulan, Misbach merawat ibunya di Gresik karena kondisinya semakin
memburuk. Tahun 2008-2009, ia kembali menemui istrinya di Malang. Setelah
anaknya lahir pada tahun 2007. Istrinya masih tetap melanjutkan kuliah, dan
kebutuhan susu anak ditanggung orang tua istri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sulitnya mencari pekerjaan, membuat Misbach harus mau bekerja dalam hal apa
pun. Ia hanya bermodalkan selembar ijazah SMA, lalu pergi ke surabaya, berharap
bisa mendapatkan pekerjaan. Pertama bekerja, Misbach tidak pernah
menyangka jika pada akhirnya ia akan menjadi seorang buruh. “Karena posisi saya
awalnya tergolong orang yang terbilang kaya,“ ucapnya. Pekerjaan pertama yang
didapat, menjadi <i>klining service</i> di royal plaza, Jalan
ketintang, Surabaya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">“Desakan perut lebih pernting dari akal dan hati nurani,” nilai Misbach,
ketika ia sempat bekerja menjadi sales marketing kartu kredit. Sebuah pekerjaan
yang bermodalkan pintar merayu, tanpa ada kebenaran manusiawi. Pekerjaan
tersebut, sebenarnya tidak diinginkan, melainkan faktor desakan ekonomi. Hingga
harus membohongi dirinya sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Penghasilan yang lebih besar ia dapatkan ketika bekerja menjadi klining
service di Universitas Petra. Meski beban mental begitu terasa, ketika melihat
mahasiswa belajar, dan ia menjadi klining service. Penghasilannya selama
sebulan sebesar 460, dengan sistem pembayaran harian, antara 15-22 ribu
perhari. Hal tersebut yang membuat penyesalan bertubi-tubi tiba-tiba muncul,
Aku sendiri yang goblok, umur segitu sebenarnya harus memikirkan masa depan,“
keluhnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Memilih Hidup Di Jalan</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Belajar hidup di jalan, merupakan salah satu pilihan Misbach untuk belajar
tentang kehidupan. Jalan menjadikan hidupnya semakin dewasa. Ia merefleksikan
hidupnya lewat bertahan hidup di jalan. Kerasnya hidup di jalan, tidak
membuatnya melakukan tindakan yang melanggar hukum, mencuri misalnya.
Perjalanannya di mulai saat Misbach berpisah dengan istri, sewaktu pulang
kerja, tiba-tiba ia pesan masuk di HP, “ Mas, saya minta pisah.” Tubuhnya
bergetar, kantung matanya sudah tidak tahan menampung air mata. Misbach
teringat akan perjuangannya mempertahankan bayi yang dikandung istri, juga saat
merawat istri dan bayi yang baru dilahirkan. “Susah senang dirasakan bersama,
tiba-tiba minta berpisah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sudah tiga tahun Misbach hidup di jalanan. Tanpa bermodalkan uang sepeser
pun. Ia hanya membawa sehelai kain bermotif kotak-kotak, berwarna hitam putih,
yang tertempel ditubuhnya dan beberapa identitas diri, seperti KTP di sakunya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Misbach mencoba menempa dirinya lewat jalanan, penyesalan yang sudah
terlanjur membuat ia harus belajar menemukan jati diri. Bukan merantau untuk
mencari materi, melainkan belajar tentang kehidupan di jalanan. Ia sudah
berjalan kaki mulai dari Grasik, Jember, Banyuwangi, Bali, lalu kembali
kebanyuwangi dan menuju ke sitobondo. Ia berhenti dan menetap untuk sementara
di sebuah pondok, di Situbondo, untuk belajar masalah agama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Selama dijalan, Misbach sering dimintai nomor togel dan jimat, oleh
masyarakat karena aktifitasnya tersebut. Selain itu, juga sering ada orang yang
menawari bekerja, namun ia tolak. Misbach ingin konsisten, bahwa ia di jalanan
bukan untuk mencari materi. Melainkan sebuah pelajaran tentang kehidupan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sudah sekitar tiga minggu yang lalu, Misbach kembali lagi ke Jember, dari
Situbondo. Kali ini, ia berkumpul bersama mahasiswa untuk berbagi pengalaman
dan bertukar fikiran. Untuk masalah perut, ia hanya bermodalkan harapan
rasa kemanusiaan dari sesama. Ketika berada dijalan, ketika tidak menemukan
makanan disampah, ia mencoba meminta kepada sesama manusia, jika tidak
mendapatkan, baru ia merumput. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Selama ini, ia sama sekali tidak pernah berkomunikasi dengan keluarganya.
Meski demikian, Misbach menginginkan hidup secara normal. “Saya pengen seperti
yang lain, hidup secara normal, teman saya semuanya sudah sukses, dan punya
istri. Nanti kalau sudah saatnya saya pasti kembali,” harapnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> *Tulisan untuk persyaratan mengikuti PJTL di LPM Wartadinus,
Universitas Diannuswantoro, Semarang. Meski saya katakan tidak layak disebut
liputan anak jalanan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-42597407299425350902013-04-12T02:02:00.002+13:002013-04-12T02:02:21.673+13:00Perkuliahan Monoton<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Jember, 11
Oktober 2012. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Tulisan GJ<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Entah kenapa,
hari ini saya malas sekali kuliah. Barangkali sedang bosan dengan metode
pengajaran dosen pengampu. Dosen yang mengajar mata kuliah Sejarah Amerika ini
memang tidak banyak memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya. Bahkan
pernah sama sekali tidak memberi kesempatan. Setiap mengajar, ia harus
menggunakan LCD , dengan tujuan agar mahasiswa juga mengetahui meteri apa yang
sedang dibahas. Ia menerangkan dengan menggunakan sofwere microsof power point.
Isinya seputar garis besar materi yang diajarkan. Satu persatu ia bacakan, lalu
diuraikan dengan penjelasan. Ini terus dilakukan secara berulang sampai waktu
perkuliahan habis. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Tugas
mahasiswa hanya datang, duduk, mengisi daftar hadir, mendengarkan, lalu pulang.
Tidak ada kewajiban untuk mencatat. Jika mau mencatat ya silahkan, jika tidak
ya gak masalah. Hal ini yang membuat saya ogah, hanya buang buang waktu saja.
Lebih baik saya menaruh rekaman di kelas lalu pulang. Jika ingin mendengarkan,
tinggal putar ulang rekaman tersebut, bisa sambil tidur, makan, dan main game. Meski
hal tersebut sungguh absurd, ada daftar hadir yang membuat saya takut berbuat
demikian. Jika tidak hadir dan mengisi absensi, ancamannya sedikit, namun
dampaknya luar biasa. Sebenarnya hanya tidak bisa mengikuti ujian, dampaknya
otomatis dapat nilai E, dan harus mengulang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Sebenarnya
tidak salah jika pihak akademik mewajibkan mahasiswa hadir lalu mengisi absen.
Jika tidak demikian, bukan kuliah namanya. Lantas apa yang menjadi persoalan?
Saya lebih sepakat jika motode pengajaran dosen, mampu membuat mahasiswa nyaman
dan ada pertukaran fikiran, itu saja. Soal
bagaimana metodenya, itu terserah dosen. Jadi mahasiswa tidak hanya ‘menerima’
materi yang disampaikan dosen. Namun ada pertukaran fikiran lewat tanggapan
mahasiswa. Entah berupa kritik, saran, pujian, atau hanya sekedar ngomong tanpa
beban. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Budaya
belajar mahasiswa dikelas memang ditentukan oleh dosen. Jika dosennya tidak
memberi kesempatan bertanya, mahasiswanya ya bosan, lalu mengantuk. Meski dosen
juga memberi kesempatan bertanya, terkadang mahasiswanya diam. Bagaimana jika
dosennya yang bertanya kepada mahasiswa, soal hal-hal mendasar terkait materi
yang diajarkan. Barangkali hal ini bisa sedikit membuat mahasiswa harus
membekali diri sebelum masuk ke dalam kelas. Dengan cara membaca atau diskusi
diluar jam kuliah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Sebenarnya
sejak kapan dosen sudah menggunakan LCD
untuk mengajar, tahun 2009 saat saya masih menjadi mahasiswa baru,
fasilitas tersebut sudah ada. Ini memang memudahkan dosen dalam mengajar, tidak
perlu menggunakan papan tulis untuk menjelaskan, cukup dituliskan lewat laptop.
Ini cukup menyita perhatian mahasiswa untuk memperhatikan tampilan sorotan LCD.
Selain harus mendengarkan apa yang dikatakan dosen. Tapi saya masih suka dengan
cara yang sederhana, dosen cukup mengajak mahasiswa diskusi, artinya ada proses
dialogis antara keduanya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Socrates
sendiri, seorang filsuf yunani yang lahir pada IV SM, selalu mengajak pemuda
Athena untuk berkumpul di alun-alun, belajar bersama dengan cara dialog.
Socrates selalu mempertanyakan hal-hal yang sederhana, untuk memancing
perdebatan. Dari situlah muncul pemikiran rasional yang mempertanyakan
keberadaan dewa. Ia pun dihukum mati karena dianggap telah mempengaruhi
pemikiran generasi muda. Namun Socrates lebih memilih mati bersama
pemikirannya, untuk tetap mempertahankan kebenaran secara rasional, bukan
masalah keyakinan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Selain itu,
masih ada dosen yang mengajar dengan membawa buku buku tebal, tanpa menggunakan
LCD. Ia menjelaskan panjang lebar sesuai yang tercantum dalam isi buku.
Terkadang juga dibacakan, seolah ia sedang lupa apa yang harus dijelaskan. Tapi
anehnya, ia tidak meminjamkan buku tersebut untuk difotocopy mahasiswa. Entah
takut hilang atau sebaliknya, takut dikritik mahasiswa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Bila sudah demikian, tidak heran jika
mahasiswa malas untuk berangkat kuliah. Sebab tidak mendapatkan pengajaran yang
layak. Atau kuliah hanya untuk memenuhi daftar hadir. Jika ruang perkuliahan
merupakan wadah untuk berbicara soal hal-hal yang ilmiah, maka harus ada celah
untuk mempertanyakan kebenarannya. Entah dari dosen ke mahasiswa atau
sebaliknya. Jika tidak ada pertukaran fikiran, bisa jadi apa yang dibicarakan
merupakan kajian ilmiah dari perspektif dosen. Menjadi kebenaran tunggal yang
diamini oleh mahasiswa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Saya ingat
dengan salah satu puisi W.S. Rendra yang mengungkap masalah pendidikan, judul
puisi tersebut ‘Sajak Anak Muda’. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dasar pendidikan kita adalah kepatuhan<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Bukan pertukaran fikiran.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dan bukan imlu latihan menguraikan <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Barangkali penggalan
puisi tersebut hanya sebuah ‘fiksi’ namun bisa menjelma menjadi fakta. Termasuk
dalam tulisan ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">*Tulisan
pernah dimuat di facebooknya lemper<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-27648320966559671252013-04-12T01:57:00.003+13:002013-04-12T02:25:42.273+13:00Sinopsis Berita<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berita: laporan utama Majalah
Milenium<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Edisi: IX 2012<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penulis laporan utama:
M.Afwan Fathul Barry<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Judul berita: Memetik
Identitas Jember<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sinopsis dan kritik
berita: Mohamad Ulil Albab<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sinopsis</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">UPM
Millenium STAIN Jember baru saja membagikan majalah edisi IX 2012 ke setiap Lembaga
Pers Mahasiswa di Jember. Majalah yang akan di-<i>launching</i> tanggal 29 Desember, 2012 ini bertema “Komodifikasi Batik
Jember”. <i>UPM Milenium </i>menyajikan
potensi identitas Jember yang kurang diperhatikan dan tidak banyak diketahui masyarakat.
Kota Jember yang terkenal sebagai penghasil tembakau, cerutu, suwar-suwir,
ternyata masyarakatnya juga memproduksi kain batik bermotif daun tembakau. Hal
tersebut ditulis oleh M. Afwan Fathul Barry dalam laporan utama Majalah
Milenium. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Masyarakat
pengrajin batik lokasinya berada di Jember
bagian utara yaitu di Kecamatan Sumberjambe, Desa Sumberpakem. Ada dua
pengusaha yang memproduksi kain batik. Unit dagang Bintang timur milik Marwadi
dan Pakem Sari milik H. Maskuri. Kedua unit dagang tersebut berada di Desa Susmberpakem.
`<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam
laporan utama, Afwan bersama kawan-kawan <i>Millenium</i>
bertemu dengan Marwadi di rumahnya. Pada awal pertemuan, Marwadi menceritakan
sekilas sejarah produksi batik di desanya. Tahun 1930 merupakan awal produksi
batik di Desa Sumberpakem, oleh Nenek Marwadi yang berasal dari Pekalongan,
Jawa Tengah. Keterampilan membatik diwariskan secara turun temurun, neneknya
mewariskan kepada orang tua Marwadi,
lalu kepada dirinya sendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pemasaran
produksi batik mulai dilakukan sejak keterampilan membatik ditekuni oleh orang
tua Marwadi sebelum tahun 1970. Persaingan dagang dengan pengusaha batik cap
membuat produksi batik orang tuanya kolaps dan sempat vakum selama lima tahun.
Usaha tersebut mulai berjalan lagi sekitar tahun 1999 setelah Marwadi
melanjutkan usaha milik orang tuanya. Ia memproduksi batik tulis, semi tulis
dan cap, dengan motif tembakau, bunga kakao, buah naga dan lain-lain. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kawan-kawan
<i>Millenium</i> juga bertemu dengan pengusaha batik selain Marwadi. Keterampilan
membatik unit dagang Pakem Sari milik H. Maskuri juga hasil dari warisan. Tahun
1984, H. Maskuri baru mewarisinya. Produksi batik milik H. Maskuri tidak jauh
berbeda dengan produksi milik Marwadi. Hanya saja, H. Maskuri lebih fokus menggunakan
motif tembakau untuk produksi batiknya, karena Jember terkenal sebagai kota
penghasil tembakau. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Produksi
kain batik di Desa Sumberpakem ini telah membuka peluang lapangan pekerjaan
bagi warga desanya. Selain menjadi masyarakat yang hidup mandiri dengan
keterampilannya, produksi batik bermotif tembakau ini juga memperkuat potensi
identitas Jember sebagai penghasil tembakau. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pemerintah
selama ini dirasa kurang memberikan perhatian terhadap unit dagang batik di
Desa Sumberpakem. Meski pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)
serta Dinas Pariwisata Jember, sudah merasa sudah melakukan kerjanya dengan
baik terkait hubungan kemitraan dengan unit dagang batik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kritik
dan Saran<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Saya
sadari, sejeli apa pun redaksi memverifikasi isi, diksi dan EYD sebuah naskah
berita, rasanya masih ada saja yang kurang. Entah itu kurang titik, koma, huruf
besar kecil, istilah asing yang harus dimiringkan, pemisahan dan penggabungan
kata setelah “di” dan lain sebagainya. Namun, saya mencoba mengurangi kesalahan
dalam naskah berita laporan utama Majalah <i>Milenium</i>
lewat penilaian kenyamanan membaca, korelasi antar kata dan kalimat serta
beberapa kesalahan EYD.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Poin Poin dan beberapa contoh kekurangan yang menurut saya
perlu kita diskusikan bersama antara lain:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penulisan berita kurang fokus.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam
teras berita, saya merasa tertarik untuk
terus membaca. Sebelum meneruskan membaca, saya sudah kagum karena kawan-kawan <i>Milenium</i> mau mengungkap hal yang tidak
banyak dikatahui masyarakat. Apalagi menyangkut potensi kearifan lokal Jember
yang perlu diperhatikan. Akan tetapi, masih ada pertanyaan mendasar yang belum
terjawab setelah selesai membaca berita. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam
teras berita, ada kalimat “...<i>kalau pun
tahu, akses mereka ke batik Jember sangat minim...</i>” Saya pun mencari tahu
apa maksud dari diksi “minim” tersebut. Barangkali Afwan ingin menguatkan
betapa sulit akses ke Desa Sumberpakem, Kecamatan Sumberjambe. Saat menarasikan
jauhnya tempat tujuan, dan minimnya informasi untuk menuju kesana di awal
penulisan berita. Atau barangkali karena tidak melakukan observasi terlebih
dahulu. Jadi pertama kali datang ke Desa Sumber pakem langsung liputan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Afwan
mencoba menarasikan perjalanan menuju
tempat produksi batik di awal penulisan berita, bagi saya sangat tidak
mendukung saat Afwan mendeskripsikan
banyak terdapat gumuk, udara segar, jalanan mulus yang memanjakan. Jika
dikaitkan dengan sulitnya akses menuju kesana. Jika sudah demikian, banyak
paragraf yang harus dihapus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Deskripsi
perjalanan dengan jalan mulus tersebut sangat berbanding terbalik dengan pembahasan
“akses yang sulit” di paragraf pertama dalam sub judul ‘melihat sisi lain’ “...<i>Akses yang sulit dijangkau pembeli untuk
mendapat kain batik produksi unit dagang milik Haji Maskuri menjadi kendala
utama...</i>” Saya memahami gagasan dalam paragraf tersebut bahwa, sulitnya
akses jalan atau informasi menjadi penyabab kendala utama pemasaran batik.
Namun, sulitnya akses tersebut tidak dijelaskan secara gamblang, padahal
menjadi kendala utama. Sulitnya akses jalan atau informasi?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selain
itu, dalam paragraf tersebut, harapan apa saja dari pengusaha batik terhadap
pemerintah juga belum diungkap, hanya ada seputar keluhan dangkal tanpa tahu
harapannya. Apalagi tentang keluhan akses yang sulit dan menjadi kendala utama.
Jika ditanyakan apa yang menjadi harapannya, barangkali maksut dari akses “yang
sulit” tersebut dapat terjawab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bagi
saya ini yang penting jika ingin mengkritisi kinerja pemerintah terkait.
Tentunya terkait pemasaran dan produksi. Tidak menutup kemungkinan, kawan-kawan
<i>Millenium</i> bisa menemukan sisi
kemanusiaan dari cerita keluhan dan harapan narasumber. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pembahasan masih dangkal,
barangkali tidak ada datanya. <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jika
melihat ada tujuh narasumber mulai dari pak lurah, dua pengusaha batik, seorang
pekerja, Pakar budaya, pihak Dinas Pariwisata dan Disperindag, perlu sebuah kejelian agar penulisan tidak
melebar dan menjadi dangkal . Seolah data yang sedikit ada hubungannya dengan
pembahasan tetap dimasukkan dalam penulisan berita. Selain itu, kurang
mengekspolor pembahasan lebih rinci. Jika data yang diperoleh sangat dangkal mending
tidak usah dilibatkan, tidak ditulis atau wawancara ulang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Seperti
paragraf dua dalam sub judul ‘Geliat Batik Jember’. Selain dua pengusaha
Marwadi dan Haji Maskuri, ternyata pernah ada unit dagang batik selain mereka.
Unit dagang Purnama milik Mustofa. “...<i>Namun,
menurut Ridwan unit dagang itu sudah tidak lagi produksi...” </i>Afwan tidak
menjelaskan, mengapa unit dagang tersebut tidak lagi produksi. Bagi saya itu
cukup penting untuk mengetahui penyebabnya, bisa jadi karena tidak mendapat
perhatian dari pemerintah atau kendala lain. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></b>
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penggunaan diksi yang kurang
konsisten dan kurang lugas. </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam
penulisan berita, tentunya diharuskan menggunakan kalimat yang lugas. Dalam
artian tidak terdapat pengulangan diksi dan menuliskan gagasan yang ada
hubungannya dengan pembahasan. Saya menemukan banyak sekali kata “kami” dalam
mendeskripsikan atau menarasikan realitas dan peristiwa. Sebenarnya, kata kami
bisa diminimalisir dengan menuliskan saja apa yang dilihat, didengar dan
dirasakan. Kata kami cukup dituliskan sekali atau dua kali untuk mewakili
keseluruhan. Bagaimana membuat pembaca sudah tahu, bahwa apa yang
dideskripsikan dan diceritakan setelahnya sudah melibatkan subjek. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Paragraf
delapan dalam sub judul ‘menuju
sumberpakem’, “<i> Mata kami menoleh, ke
arah kiri jalan. Mendadak kami berputar balik setelah beberapa meter kami
melewati penanda plang dari banner yang dicepit segi empat oleh bambu yang
terpaku di batang pohon asam</i>“ Kalau boleh usul untuk membuat deskripsi,
karena di kalimat sebelumnya sudah menuliskan kata “kami”, jadi cukup itu.
Selanjutnya misalkan cukup seperti ini saja, “Saat mengendarai sepeda motor,
sempat terlewat beberapa meter dua buah banner dipasang di depan rumah dan
pohon asam bertuliskan bla bla...” Terlebih lagi, penulis tidak menyebutkan apa
yang tertulis dalam banner, untuk menguatkan identitas simbol tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Barangkali
standart minimal penulisan berita di <i>Millenium
</i>dalam setiap kalimat harus terdapat subjek, predikat dan objek. Akan
tetapi, media besar seperti <i>Pantau</i>
yang pernah menulis berita dengan penulisan jurnalisme sastrawi tidak harus
demikian. Gaya penulisannya seperti bertutur dan mudah difahami. Ada yang satu
kata setelah itu langsung titik juga tidak masalah, yang penting mudah
difahami. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mendeskripsikan realitas dalam penulisan berita sebenarnya secukupnya
saja. Dalam artian menuliskan simbol simbol yang ada korelasinya dengan pembahasan.
Tidak semua detail dideskripsikan dan melebih-lebihkan kondisi yang sebenarnya.
Misalkan suara jangkrik untuk menguatkan heningnya malam, atau simbol-simbol
warna yang menjadi identitas. Saya menemukan hal aneh dalam paragraf dua dalam sub
judul ‘menuju sumber pakem’, “...<i>sinar
matahari mulai menghangat. Kami harus cepat-cepat sampai di lokasi</i>” mengapa
harus cepat-cepat ke lokasi? takut kulitnya menghitam atau apa?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Contoh
lain ada di paragraf pertama dalam sub judul ‘pemerintah bicara’. Terdapat
Kutipan narasumber yang kurang diperhatikan, <i>“...dalam pelatihan Pekalongan, Bangkalan dan Madura...”</i> Setahu
saya, Bangkalan salah satu kota di Madura, lalu mengapa harus dipisah dengan
“dan” yang menunjukan keduanya berbeda. Ada lagi, di paragraf ke tiga dalam sub judul ‘segurat sejarah’. <i>“...Nenek Marwadi, seorang wanita dari
Pekalongan...”</i>Bukankah seorang nenek sudah pasti perempuan? Lantas mengapa
harus dijelaskan bahwa nenek adalah seorang perempuan?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam
Penulisan nama panggilan narasumber, saya menemukan beberapa yang tidak
konsisten. Kemudian, apa memang benar bahwa narasumber ditulis sesuai dengan nama
panggilannya. Haji Maskuri ada yang ditulis H. Maskuri, dan Maskuri saja. Lihat
dalam paragraf tujuh dalam sub judul ‘Menuju sumber pakem” untuk penulisan H.
Maskuri. Kemudian paragraf enam dalam sub judul ‘melirik omzet batik Jember’
untuk penulisan Maskuri saja. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Foto kurang mendukung isi berita. <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Terkait
visualisasi media, saat pertama melihat cover Majalah Millenium, saya senang
karena berwarna. Tapi ternyata dalam isi tidak semuanya berwarna, hanya
beberapa saja seperti Iklan Layanan Masyarakat (ILM).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Bagi saya, akan lebih penting jika pewarnaan
diberikan untuk foto dari pada karikatur. Apalagi liputan tentang batik, yang
memiliki ciri warna tersendiri dibanding produk luar daerah. Ini akan
menguatkan berita jika memang pewarnaan produksi batik di Jember lebih mencolok
karena sesuai dengan kultur masyarakat madura di Jember. Berbeda dengan batik
keratonan seperti di Jogja yang warnanya lebih kalem. <b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Isi berita</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam
penulisan laporan utama, kawan-kawan <i>Millenium</i>
sama sekali tidak menuliskan sisi negatif dari industri rumahan tersebut.
Barangkali bisa ditulis menjadi tulisan baru. Misalkan, Tentang kesejahteraan
pekerja, berapa upahnya, bagaimana perbedaan pekerja tetap dengan yang tidak.
Apa memang benar mereka sudah tercukupi, jika pekerjaan tersebut sangat menjadi
kebutuhan. Jujur saja, saya lebih tertarik menulis tentang orang-orang kecil. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Apabila
hanya mengungkap dari sudut pandang positif terkesan hanya promosi dan tidak
jauh berbeda dengan iklan. Bisa saja penggunaan pewarna batik tidak ramah
lingkungan, karena menggunakan bahan kimia dan masyarakatnya tidak menyadari
hal tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selain
itu, Proses pembuatan batik tidak
dijelaskan. Barangkali bisa diceritakan produksi kain batik mulai awal sampai
jadi. Hal ini bisa menjadi motivasi bagi pembaca untuk ingin belajar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kemudian
terkait potensi identitas, mengapa Jember terkenal dengan tembakau. Sampai
produksi batik menggunakan simbol tembakau untuk menunjukan bahwa produk
tersebut khas Jember. Barangkali hal tersebut bisa diceritakan dari aspek
sejarah misalnya, agar bisa menjadi nilai pengetahuan tersendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Catatan:<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Masih banyak hal yang perlu kita diskusikan bersama
terkait penulisan dan isi. Selain kita juga masih sama-sama belajar mengkritisi
dan terbuka. Agar bisa menulis lebih baik lagi. Bagi saya, sebuah penilaian
teks yang enak dibaca, tidak terlepas dengan unsur subjektifitas. Dari
keberagaman persepsi ini lah akan muncul proses dialog agar objek yang dikaji
lebih berkualitas. Terimakasih dan tetap menulis! <o:p></o:p></span></i><br />
<br />
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><i>Jember, 1 Januari 2013</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></i></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tulisan ini pernah buat lomba sinopsis
di UPM Millenium STAIN Jember. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-40578391503117070532013-04-12T01:46:00.000+13:002013-04-12T01:49:56.645+13:00Menyontek Bukan Kesalahan Mahasiswa<br />
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jember, 5 April 2013.
Pukul 11.30 <b><o:p></o:p></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Musim Ujian Tengah
Semester (UTS) di Universitas Jember baru saja selesai. Suasana tegang saat mahasiswa menunjukan
kemampuannya kepada dosen pengampu matakuliah lewat UTS sudah reda. Setelah
mahasiswa menelan ribuan teks dan vokal teori yang diberikan dosen di bangku kuliah
selama setengah semester. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Salah satu tolak ukur
dosen untuk mengetahui kemampuan mahasiswa selama satu semester di bangku
kuliah memang dengan tugas kuliah, UTS dan Ujian Akhir Semester (UAS). Metodenya
kurang lebih ada dua: menguji mahasiswanya dengan dialog dan tulis. Pastinya
sebagian besar mahasiswa yang kurang memahami materi yang diajarkan dosen akan
memilih ujian tulis. Karena masih ada peluang bagi mahasiswa untuk menyontek. Meski
pengawas ujian sebuas apa pun. Setidaknya masih ada nyali untuk “curang”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bagi saya, budaya
menyontek sewaktu ujian bukan murni kesalahan mahasiswa. Tapi kegagalan dosen
mengajar materi kuliah. Metode pengajaran yang tidak dialogis, membosankan dan
tidak bisa membuat mahasiswa senang membaca bisa menjadi penyebab merebaknya
budaya menyontek. Kegagalan dosen saat mengajar bisa diamati ketika mahasiswa
dijadikan objek saat berada di dikelas. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menurut Paulo Freire dalam
buku <i>Politik Pendidikan</i>, semua yang
ada di kelas termasuk guru adalah subjek. Dalam artian yang menjadi objek adalah
materi atau permasalahan masyarakat yang ada di sekitar, bukan mahasiswa atau
teks materi dosen. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mahasiswa dikatakan menjadi
‘objek’ ketika dosen lebih dominan berbicara di kelas dan pangkal dari
kebenaran adalah apa yang dikatakan dosen. Seolah mahasiswa cukup datang,
duduk, diam lalu pulang. Solusi yang dikatakan Freire, seharusnya proses
mengajar dosen di kelas dengan cara dialog. Sehingga muncul beragam argumentasi
dari mahasiswa. Mahasiswa pun belajar menganalisa permasalahan dengan nalar
berfikir dari pengalamannya masing-masing. Bukan menghafal materi yang
diajarkan dosen. Selain itu, mahasiswa bisa menjadi semakin mandiri untuk
belajar saat memiliki tanggung jawab berbicara di kelas. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dengan demikian, sudah
tidak perlu ragu atau kurang percaya diri saat mengerjakan soal ujian. Karena
sudah difahami dan sering diperbincangkan di kelas bersama-sama. Bukan
menghafal. Jika metode mengajar dosen tidak dialogis, bisa jadi mahasiswa hanya
menghafal dari yang dikatakan dosen. Pokoknya mendengarkan, sambil mencatat.
Sehingga tidak ada nalar kritis untuk mempertanyakan kebenaran dari materi
dosen. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selain itu, ketika
dosen lebih dominan berbicara akibatnya membuat mahasiswa bosan, mengantuk,
saat berada di kelas selama satu sampai dua jam. Sehingga muncul perbuatan
vandalisme, seperti corat coret bangku kuliah: yang terkadang juga berisi
makian kepada dosen. Jika sudah demikian tujuan datang kuliah hanya untuk absen
dan mendapat nilai, bukan memahami materi.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pengalaman
Menyontek<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bagi saya, ada dua
subtansi yang berbeda dari hal menyontek. Yang pertama melihat jawaban orang
lain atau teman disebelahnya. Kedua membawa referensi materi yang diberikan
dosen, dari buku, atau melihat informasi di internet lewat telefon genggam untuk
menjawab soal ujian. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saya masih ingat saat
menjadi mahasiswa baru semester dua. Dosen saya sangat menyenangkan. Satu
Minggu sebelum ujian berlangsung dosen saya memberi soal ujiannya terlebih
dahulu: dengan tujuan agar mudah saat mengerjakan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menjelang ujian, saya
sudah mempersiapkan jawaban di selembar kertas. Sehingga waktu ujian tinggal
nulis ulang di lembar jawaban. Waktu itu pengawas ujiannya cukup buas. Matanya
selalu mencari kesalahan peserta ujian. Saat melihat soal ujian, memang benar.
Soalnya sama persis seperti yang diberikan dosen Minggu lalu. Saya dan
teman-teman menjadi uforia, tidak ada perasaan tegang, hanya <i>macak </i>serius. Karena semua jawaban sudah
ada, tinggal menyalin. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saat pengawas ujian
sedang ngobrol dengan temannya, itulah kesempatan saya untuk menyalin jawaban
yang sudah saya siapkan. Saat ujian berlangsung, peserta ujian memang dilarang
membawa buku, contekan, berbicara dengan teman mau pun megoperasikan telefon
genggam. Peraturan tersebut biasanya tertempel di pintu kelas. Sanksinya bisa
ditulis dalam berita acara ujian dan peserta dikeluarkan dari ruangan. Secara
tidak langsung, jawaban yang sudah saya siapkan dari awal menjadi bahan
contekan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Contekan tersebut saya
selipkan dibawah pantat, jika pengawas ujian sedang mengawasi peserta. Tapi
sayangnya, belum selesai saya menyalin, pengawas mengetahuinya. “Kertas apa itu
yang kamu duduki?” Sial, ternyata contekannya tidak sepenuhnya saya duduki
sehingga masih terlihat. Setelah itu apa yang terjadi? Silahkan anda nilai
sendiri. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> *Tulisan ini pernah dimuat di Mading Nuansa LPMS-Ideas. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-46278937474828929822013-04-10T22:28:00.001+13:002013-04-12T01:49:13.209+13:00Ngerumpi<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:RelyOnVML/>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">8, februari</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">, 2012.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Selasa malam, saya ngumpul bareng dengan
teman-teman satu kampus di warung kopi DPR Jember. Banyak hal yang kami
bicarakan, mulai dari system pengajaran dosen yang tidak menyenangkan, tentang
temen cewek di facebook, fotografi dan hal-hal kecil lainnya yang kadang berbau
‘gosip’. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Jika difikir-fikir, meskipun dalam aturan
agama maupun etika, yang namanya ‘gosip’ atau lebih akrab dikatakan ngerumpi,
itu kurang baik, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>namun rasanya ada
gunanya juga. Di</span><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">warung
kopi maupun di</span><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">mana pun
itu, ketika terbentuk<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kerumunan, pasti
terjadi proses dialogis.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Saling tukar
pengalaman, gagasan, maupun canda tawa. Di</span><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">situlah, ruang kebebasan untuk berbicara dan berpendapat bisa kita
nikmati. Selain itu muncul beberapa kritik untuk saling membangun antar teman
maupun siapapun yang menjadi bahan perbincangan sebagai bahan korenksi diri,
meskipun objek yang dibicarakan terkadang tidak ada disitu. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sebenarnya saya sendiri ‘ogah’ dengan yang
namanya tontonan infotaiment seputar selebritis di telivisi dan di berbagai
media. Terkesan hanya informasi yang tidak ada sangkut pautnya dengan kebutuhan
realitas problem di masyarakat. Sebuah kepentingan media infotaiment, maupun
artis sebagai sarana popularitas individual yang saling membutuhkan antara keduanya. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ada berbedaan mendasar antara ngerumpi secara
terbuka dengan tertutup. Ngerumpi secara tertutup hanya akan dinikmati oleh
orang-orang dalam kerumunan itu sendiri. Ngerumpi secara terbuka seperti di
media selebriti, akan dipublikasi di kahalayak umum melalui media. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>seseorang yang dijadikan bahan perbincangan
memang saling mengetahui. Akan tetapi hal tersebut secara tidak sadar akan
mengkonstruk pemikiran publik utuk turut mengikuti pola hidup mereka yang
cenderung hedon. Tentang popularitas selebriti yang menjadi tren bagi kalangan
muda, turut<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>digunakan dalam bahasa tren
sehari hari. “</span><span style="mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">S</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">esuatu banget” ala </span><span style="mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">S</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">yahrini misalnya. Namun Saya akan sepakat jika ngerumpi dalam
bentuk apapun bisa mengandung unsur yang mendidik. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Awalnya
saya malas untuk keluar dari kontrakan untuk malam itu, entah itu ngopi maupun
hal lainnya. Tak lama kemudian, Firman tiba-tiba mengirimi saya pesan singkat.
Ia mengajak ‘ngopi’ mala ini. Rasanya tidak enak mau menolak ajakannya, karena
kami cukup lama tidak ngopi bareng. Sambil berfikir, saya sengaja tidak
membalas pesan tersebut.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sampai akhirnya
</span><span style="mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">F</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">irman mengirim pesan lagi, “mbot <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pye? Mesti lak diSMS gak tau mbales</i>.”
Setelah membaca, serentak saya langsung membalasnya, seolah baru tahu kalau dia
mengirim pesan. “heh, iyo. Ayo <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nangdi</i>?.”
Saya menjawab dengan penuh antusias, meskipun tidak dalam fikiran saya. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Akhirnya saya berangkat bersama Diki menuju </span><span style="mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">k</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">os dimana </span><span style="mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">F</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">irman
tinggal, sebelum berangkat menuju warung kopi. Sesampai di warung kopi, firman
merasa aneh dengan tingkah laku saya yang menurutnya cenderung diam. “ <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Untuku</i> sakit mbot, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">seng mburi tukul maneh untuku</i>” jawabku. Oooo iyo, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pancen loro</i>, aku <i style="mso-bidi-font-style: normal;">yo tau</i>. Sejak itu, rasanya Firman sudah tau mengapa saya terlihat
kurang antusias untuk ngopi malam itu.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Terlepas dari itu semua, saya sempat ingat
dengan kejadian yang ada di perkebunan PTPN </span><span style="mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">S</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">ilosanen,
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jember. Setelah membaca makalah</span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;"> </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri;">Erna Rochiyati S</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: Calibri;">,</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> Yang juga membahas sebuah rasa perlawanan
melalui ‘gosip’. Suatu makalah yang sempat disajikan dalam<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Seminar Nasional “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Mengangan Ulang (Ke) Indonesia (an)” Pekan Chairil Anwar. </i>Fakultas
Sastra, Universitas Jember, 18-19 Mei 2011.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pada awalnya, terjadi peran ganda yang dijalankan
oleh ibu-ibu rumah tangga pekerja buruh perkebunan PTPN Silosanen. Peran ganda
tersebut berupa pekerjaan sebagai buruh dan diwilayah domestik. Pekerjaan
tersebut dilakukan bukan semata sebuah aktulisasi diri untuk bekerja karena
keinginan. melainkan karena tuntutan untuk turut membantu kebutuhan finansial
rumah tangga, karena gaji suami yang juga <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bekerja sebagai buruh terbilang tidak mampu
mencukupi kebutuhan sehari-hari.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Para buruh tersebut tidak mendapat upah kerja
yang sesuai dengan keringat bercucuran, sebesar 350 ribu perbulan. Selain itu
jaminan kesehatan yang tidak memadai juga dirasakan. Meskipun demikian, hal
tersebut tidak membuat mereka tinggal diam. Muncul benih perlawanan berupa
‘ngerumpi’ untuk membicarakan keluhan yang mereka alami tentang harga sembako
yang naik dan hal lain seputar kebijakan pemerintah maupun pihak perkebunan. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sebuah
gerakan protes yang halus, Menurut </span><span style="mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sartono </span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kartodirjo,
Banyak macam bentuk gerakan protes, mulai hanya sekedar diam yang melambangkan
sebuah perlawanan sampai gerakan radikal. Ngerumpi atau rasan-rasan merupakan
gerakan diam, Sebuah protes tertutup tanpa menyuarakannya langsung kepada </span><span style="mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">o</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">bjek yang diperbincangan. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Barangkali karena meraka memang merasa butuh
dengan pekerjaan tersebut, Sehingga tidak berani protes.Selain itu merasa ada
penghasilan rutin setiap bulan, tempat tinggal yang sudah disediakan dan tesedia
rutinitas pekerjaan, meskipun dari pekerjaan tersebut belum mampu mencukupi
kebutuhan hidup. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Mahalnya</span><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">
pendidikan merupakan salah satu penyebab terjadinya kemiskinan dan kesenjangan
dari para buruh itu sendiri, kurangnya kesadaran politis yang membuat mereka
cenderung menentukan sikap ‘diam’. Namun dengan ‘rasa terekspolitasi’ karena
pemerintah dan sistem perkebunan yang belum mampu menyejahterakan. para buruh
menyampaikan protes dengan cara ngerumpi untuk saling berbagi cerita layaknya
diwarung kopi. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
*Tulisan ini pernah saya <i>upload</i> di facebook Uliel Petrik</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-14075580762225160482013-04-08T00:32:00.003+13:002013-04-08T00:32:46.459+13:00Peristiwa Berdarah DI LP Cebongan<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jember, 7 April 2013. </span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Liputan Majalah Tempo pekan ini mengulas kasus
pembunuhan empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Cebongan, Sleman
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Diduga kuat pelaku pembunuhan dari Koppasus.
Analisa Tempo dalam laporan investigasinya ini cukup mendalam. Dugaannya sangat
masuk akal. Koppasus melakukan balas dendam setelah ke empat tahanan membunuh <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sersan Kepala Santoso Anggota Koppasus TNI AD
dari Grup II, Kandang Menjangan, Kartasura, Jawa Tengah. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekitar pukul sebelas siang, (23/03) puluhan tahanan
dari Kepolisian DIY, dititipkan di Lapas Cebongan. Empat di antaranya merupakan
tersangka pembunuhan Santoso. Kepala lapas akhirnya takut akan terjadi masalah.
Kepolisian DIY menghubungi Panglima Kodam TNI Diponegoro, agar tidak mengganggu
dan meminta jaminan ke amanan untuk empat tahanan. Seperti yang dikutip Tempo
ia menjawab, “Tenang, akan aman”</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Deki salah satu dari empat tahanan lain sudah merasa
ada yang tidak beres. Ia mencoba bertanya kepada sipir tentang keamanan di
Lapas Cebongan. Masalah kelengkapan senjata, Sipir menjawab seolah meyakinkan.
Sejumlah senjata seperti laras panjang, laras pendek, dan senjata kejut. Meski
demkian ke empat tahanan masih merasa was-was. Teman-teman tahanan lama
terlihat asik bermain kartu tapi mereka tidak bergabung. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Siapa yang tidak mengenal Deki, bagi tahanan lama ia
sangat disegani sehingga meski baru masuk Lapas langsung dipanggil “Bang.” Deki
merupakan tahanan yang terkenal dengan aksi kejahatannya: memperkosa dan
membunuh. Sehingga sebelumnya ia sudah pernah masuk bui, dan kembali melakukan
tindak pidana membunuh salah satu petinggi Koppasus. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Firasat buruk dari petugas LP Cebongan dan ke empat
tahanan ternyata benar terjadi. Sekitar pukul satu dini hari, belasan orang
memaksa masuk Lapas dengan mengancam akan meledakan Lapas jika permintaannya
untuk membuka gerbang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pintu masuk tidak
dituruti. Setelah dibuka, Petugas Lapas ditodong dengan senjata dari belakang
kepala yang diminta untuk mengantar menuju “kamar” tahanan kawanan Deki. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dua orang masuk menuju sel tahanan, sedangkan yang
lainnya menyebar untuk berjaga-jaga di luar LP cebongan, di dalam ruangan
setelah pintu masuk. Pelaku merusak sejumlah kamera pengintai.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Setelah sampai di sel tahanan, satu orang
berjaga-jaga satunya lagi masuk ke dalam sel untuk menjadi eksekutor.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sejumlah tahanan sekitar 30 orang berkumpul menjadi
satu, termasuk kawanan Deki. Para tahanan terlihat sedang tidur. Pelaku
berteriak mencari kawanan Deki. Para tahanan tidak ada yang menjawab. Pelaku
mengancam akan membunuh semua tahanan. Tapi tetap, para tahanan masih
bergerombol dan tidak mau menjawab. Pelaku akhirnya menyuruh para tahanan yang
bukan kawanan Deki memisahkan diri di sebelah kanan. Cara ini ternyata ampuh.
Tiga orang yang masih di tempat langsung diberondong dengan timah panas. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pelaku sadar, masih ada satu yang bersembunyi di
gerombolan tahanan lain. Pelaku tidak kesulitan mencari tahanan yang ia cari.
Mimik mukanya terlihat ketakutan, ia ternyata berlutut di sebelah tembok.
Pelaku menembakan timah panas tepat di mulut korban.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Darah pun berhamburan mengenai tahanan yang
ada disebelahnya. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Seperti yang dikutip Tempo dari sumber anonimnya,
salah satu tahanan berteriak “Hidup Koppasus.” Pelaku pun menghardik, “ Kamu
bilang apa, saya bunuh kamu.” Salah satu teman pelaku mengingatkan, untuk
segera keluar dengan menunjukan jam tangan. Sebelum keluar dari ruangan tiga
mayat yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ada di sebelah kiri masih
ditembak lagi dengan timah panas. Ke dua pelaku tidak lari, hanya berjalan
cepat. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-42920628651566307822013-04-06T09:31:00.001+13:002013-04-06T23:34:39.282+13:00Bermain Sambil Belajar<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1 Januari 2013.</span></div>
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></b>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekitar tahun 1999, saya mulai mengalami kesulitan
untuk memahami pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Sosail (IPS) di
Sekolah Dasar (SD). Setiap mendapat tugas dari guru, atau lebih akrab disebut
Pekerjaan Rumah (PR) dari pelajaran tersebut saya selalu merasa gelisah. Di
rumah hanya ada televisi, satu-satunya media hiburan. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sepulang dari sekolah,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sekitar pukul 12.00 saya melepas baju seragam
merah putih lalu <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berganti pakaian buat
bermain. Waktu saya masih SD, tidak ada siswa yang memiliki HP. Komunikasi
dengan teman-teman jika ingin bermain</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;"> bersama</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">, langsung datang ke rumah</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">nya.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">Terkadang kami bermain sepak</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
bola</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
kelereng, </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">layang-layang, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">jika</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;"> sudah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> bosan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">kami </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">pergi ke pantai untuk mencari ikan
dan kerang, kebetulan rumah saya dekat laut. Bermain <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>apa pun dan bersenang-senang. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Saya baru
memiliki HP saat duduk di bangku SMA pada tahun 2007. Waktu itu sudah jarang
sekali, dan bahkan nyaris tidak pernah bermain seperti waktu SD dan SMP.
Barangkali sudah mengalami </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">perubahan
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">dari
anak-anak menuju dewasa. Tapi bukan berarti bermain hanya untuk anak-anak.
Mainan baru saya adalah HP, bisa interaksi dengan teman-teman tanpa harus
datang kerumah. Namun, tidak ada rasa kebersamaan yang indah seperti waktu SD.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;"> Saat SD saya sering </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">datang ke rumah
teman satu persatu, </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">ter</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">kadang
sudah berkumpul di suatu tempat. Rasa kebersamaan begitu erat, jika salah satu
teman tidak ada, rasanya ada yang kurang. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah
pulang ke rumah dari bermain bersama teman teman, rasa gelisah mulai muncul
lagi. Terbayang angka-angka PR matematika untuk mengerjakan soal perkalian dan
pembagian. Waktu itu saya tidak tahu, apa tujuanannya belajar matematika. Ibu
guru hanya menjelaskan cara mengerjakan soal perkalian dan pembagian di buku
matematika. Ibu guru tidak menjelaskan jika mau belajar matematika dengan
sungguh-sungguh. Maka akan mudah membagi hasil bermain dengan teman-teman.
Misalnya saat berburu buah mangga, kerang atau ikan, kami bisa membagi dengan
adil. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Memasuki pukul tujuh malam, ibu dan bapak di rumah
selalu mengingatkan. “Ada PR atau tidak? Ayo segera belajar.” Jika saya bilang
iya, berarti nonton acara <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Maklampir</i>
di televisi setiap pukul tujuah harus tertunda. Saya langsung masuk kamar,
tanpa mejawab. Kembali terbayang bagaimana</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;"> cara</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> mengerjakan angka-angka</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">. Kemudian saya</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> mengingat penjelasan
guru dan melihat ulang catatan. Jika tidak mengerjakan, saya pasti mendapat
hukuman dari guru. Saya masih ingat, Ibu Nur selalu mencubit lengan saya jika
tidak mengerjakan PR. Terkadang, jika beliau geram bukan lagi lengan tapi paha. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saya harus mengerjakan, jika tidak ingin mendapat
hukuman. Lalu menjadi bertambah bosan berada dikelas yang itu-itu saja. Tapi
bagaimana caranya, belajar angka-angka sangat membosankan. Begitu sulit
difahami, seolah harus dihafal terlebih dahulu. Ibu guru tidak bisa membuat
saya nyaman berada dikelas dan membuat saya ingin belajar. Adanya membuat saya
tegang, takut mendapat hukuman dan memaksa diri untuk memahami. Rasanya tidak
nyaman, berbeda saat bermain bersama teman-teman di rumah. Meski di kelas juga
banyak teman.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saya sangat senang jika hari libur datang. Hari
minggu selalu menjadi harapan saat sekolah. Harapan bisa nonton film kartun di
televisi dan bermain bersama teman-teman. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Saya merasa, waktu bermain saya hanya
ditempatkan di hari minggu saja. Selainnya harus belajar, berada dikelas dan
bertemu guru. Membosankan. Saya ingin selalu bermain sambil belajar. Bukan
hanya belajar saja. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bermain sambil belajar.</span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bermain bagi saya merupakan kebutuhan agar
bergembira, bersama-sama. Belajar juga kebutuhan, untuk mencari kebenaran
tentang apa pun. Selalu belajar untuk mencari ilmu dan bermanfaat bagi saya,
keluarga, teman dan semua orang. Namun, bermain bukan halangan yang membuat
saya malas belajar. Bermain sambil belajar juga bisa dilakukan. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kemarin sore, saya masih pergi bermain bersama
teman-teman. Berkunjung ke rumah belajar dan bermain yang bernama <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tanoker</i>. Rumah belajar dan bermain
tersebut berada di Desa Ledokombo. Saat kami masuk di gang rumahnya, ada
beberapa potongan kertas berbentuk wayang Punakawan. Sekitar sepuluh meter
berjalan di belakang rumahnya, ada ruangan yang berisi alat musik tradisional,
seperti gamelan, kentongan. Juga terdapat buku yang tertata rapi di rak. Saya
mencoba melihat buku tersebut, ada buku pelajaran SD dan komik. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Di depan ruangan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;"> tersebut</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> terdapat egrang, untuk
permainan anak-anak. Di bagian belakang ruangan tersebut. Ada butkit yang penuh
dengan peponan, di lereng bukit tersebut ada taman bermain egrang, taman
rumput, tempat sampah dan duduk. Disini anak-anak dari Desa Ledokombo bermain.
Tak lama kemudian setelah kami lihat-lihat. Bu. Farha Ciciek datang sambil
tersenyum, dengan mengenakan baju putih, selendang batik. Kami satu persatu
bersalaman. Beliau adalah pengelola tempat bermain dan belajar anak-anak ini. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kami duduk melingkar<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>di sudut taman bermain. Sambil menunggu pesanan bakso, beliau bercita.
Jumlah anak-anak yang bermain dan belajar disini tidak tentu, kadang sekitar
90. “Setelah belajar matematika atau bahasa inggris,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>anak-anak bermain bersama,” ujar </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">Bu</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Farha
Ciciek. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tidak ada paksaan bagi anak-anak yang ingin belajar
atau bermain. Jika hanya bermain egrang saja tidak masalah. Tapi semuanya mau
belajar. Barangkali karena hubungan antara belajar dengan bermain sangat
berkaitan. Saat bermain dan belajar di taman, di larang membuang sampah
sembarangan. Salah satunya belajar menghargai lingkungan. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bu Farha Ciciek memberikan ruang belajar sebebas
mungkin. Tidak ada paksaan harus belajar ini dan itu. Agar belajar dan bermain
tetap merasa nyaman. Ada empat semboyan di situ, belajar, bermain, bergembira
dan berkarya. “Semua anak adalah bintang, tapi bukan bintang di semua bidang,”
ungkapnya. Misalnya saja, anak yang sukanya mennggambar saja, tidak ada paksaan
untuk belajar yang lain, barangkali ia adalah menjadi bintang seorang pelukis. Tapi
karena selalu merasa nyaman. Anak-anak tetap mau belajar semuanya.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;"></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tapi sayangnya, sewaktu saya masih SD, tidak pernah
merasakan bermain sambil belajar yang menyenangkan seperti itu. Jika
teman-teman yang sedang duduk di bangku SD sekarang juga merasa tidak nyaman
dan bosan belajar di kelas. Ajak teman-teman untuk bermain dan belajar bersama,
bisa di sekolah waktu istirahat atau dirumah. Teman-teman juga bisa main ke
Ledokombo, bersama teman-teman atau orang tua. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Nama Tanoker</span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Teman-teman pasti pernah melihat kupu-kupu. Indah
kan?<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Warna kupu-kupu berbeda beda, ada
yang kuning, hijau, hitam putih dan lain-lain. Bagi kita, keindahan kupu-kupu
juga berbeda. Ada yang suka dengan warna putih dan yang lainnya. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Teman-teman juga bisa seindah kupu-kupu. Menjadi
indah dan bermanfaat. Kupu-kupu bermanfaat untuk pembuahan tanaman yang sudah
berbunga. Teman-teman sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan bantuan
orang lain bisa menjadi orang yang bermanfaat. Saling tolong menolong, berbakti
kepada orang tua, dan bisa mencapai cita-cita. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tapi, menjadi seperti kupu-kupu yang indah
membutuhkan proses. Kupu-kupu berasal dari ulat yang menjadi kepompong, lalu
menjadi kupu-kupu. Nah, teman-teman sekarang masih berada di tahap proses. Agar
bisa terbang indah seperti kupu-kupu. Terbang sesuai keinginan kalian
masing-masing. Tetapi syaratnya harus belajar dengan sungguh-sungguh.Agar
belajar tidak membosankan dan tetap merasa senang seperti bermain. Jika tidak
faham, teman-teman harus bertanya, agar tidak hanya ibu dan bapak guru saja
yang berbicara di kelas. Kemudian belajar dan bermain bersama teman-teman di
rumah.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Nah, nama <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tanoker</i>
untuk tempat belajar dan bermain di Ledokombo berasal dari bahasa </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">M</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">adura yang artinya kepompong.
Teman-teman yang ada di <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tanoker</i>
adalah calon kupu-kupu indah dengan beragam warna. Sama seperti kalian. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;">* Tulisan ini untuk anak-anak </span></span></div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8260533227094297120.post-74699847097409513432013-04-06T08:56:00.006+13:002013-04-12T02:25:31.595+13:00Persma tempo dulu dengan sekarang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]-->
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US">pencarian identitas idiologi perma kekinian.
Perbandingannya dengan pers mahasiswa tempo dulu.</span></i></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]--><br />
<br />
<span lang="EN-US">Terlihat rona wajah asing, beberapa juga
baru saling kenal. Mereka berkumpul dalam satu ruangan yang sedikit mewah dari
sebelumnya, rumah baca atau yang lebih akrab disebut tikungan. Di tempat itulah, Jum'at 10 Desember 2011 diadakan diskusi bersama yang dihadiri oleh beberapa Lembaga
Pers Mahasiswa (LPM) se-Jember. Kegiatan tersebut dibentuk oleh Perhimpunan
Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) kota jember yang bekerja sama dengan kelompok
tikungan. Dalam diskusi tersebut, membahas tentang ‘seperti apa media pers
mahasiswa (Persma) sekarang’. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Setelah tor diskusi dibagikan, suasana diruang
yang terbilang cukup lebar tersebut mulai reda, terlihat mulai membaca
pengantar diskusi. Tidak lama kemudian, diskusi dibuka<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>oleh Sekertaris jendral PPMI jember, Riski
Akbari S. “PPMI merupakan tempat berkumpulnya wajah-wajah LPM sejember, dan
nama ketuanya Sekjend,” ujar Riski.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dangan saling memperkenalkan diri, mereka terlihat malu-malu dan
diiringi canda tawa. Tersedia dua Teman bicara untuk berbagi pengalaman.
Pertama dari Ecpose, Nody Arizona. Ia pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi
(Pemred) dua periode. Selanjutnya dari Tegal Boto (TB), Didik Saputra, Sekarang
menjabat sebagai pemimpin umum (PU). </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">Persma
Tempo dulu.</span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US"> </span></b><span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Persma terbentuk salah satunya sebagai
media alternatif ketika rezim orde baru (Orba) berkuasa. Ini terjadi saat Soeharto membungkam
dan membekukan media umum yang terbilang kritis terhadap pemerintah. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Mahasiswa yang merupakan ras intelektual,
menuntut hati nurani mereka untuk bergerak ‘bersama’ dari beragam latar
belakang Organ, ekstra maupun intra kampus. Suara mereka satu, walaupun latar
belakang ideologi mereka berbeda. Dengan demikian, persma saat itu terbentuk
dalam ideologi satu untuk musuh bersama. Terbukti dengan banyaknya media yang
dibredel kala itu, salah satunya seperti pernah terjadi dengan SAS yang
merupakan lembaga persma dari sastra dan akhirnya berubah nama menjadi IDEAS. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Semangat mereka jelas sangat terasa, sampai
puncaknya tahun 1998. Mahasiswa menjadi motor penggerak reformasi dengan
runtuhnya rezim Soeharto. Akhirnya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>media
umum ‘meluap’ setelah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mendapat kebebasan
untuk berbicara kritis diranah politik. Namun, bagaimana dengan pers mahasiswa
kekinian? Dengan segenap ketegasannya, Riski<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>memulai pembicaraan dengan menjelaskan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>segurat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sejarah persma tersebut. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Kemudian Riski mencoba memancing pendengar
diskusi yang dihadiri oleh beberapa LPM se-Jember tersebut. ia membandingkan persma
tempo dulu dengan sekarang untuk semangatnya “Apakah persma lupa dengan
sejarahnya? Kok terbitnya satu tahun sekali,” ujarnya lalu disambut dengan
suasana<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>penuh keheningan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">Sejarah
singkat beberapa LPM dengan era kekinian</span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Setelah dirasa usai menjelaskan segurat
sejarah Persma, Riski memberi kesempatan kepada Nody untuk menjelaskan lebih
lanjut tentang bagaimana perkembangan media persma. Pemred berambut ikal <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tersebut mencoba menceritakan tantang media
yang selama ini lebih dekat dengannya yaitu produk Ecpose sendiri. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Persma memang selalu bergerak melawan,
melindungi dan lebih memihak demi kebenaran. Dan semua LPM memiliki sejarah
tersendiri. Kalaupun semangat mereka sudah luntur,apakah karena sudah lupa
dengan sejarah tempo dulu ?. Zamannya memang sudah berbeda. Lantas<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>seperti apa sejatinya media Persma sekarang? ‘Menjadi
media alternatif atau hanya media kampus sebagai ruang pembelajaran’ tegas
Nody. Setelah beberapa saat, terlihat mimik muka teman-teman LPM tampak bisu.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Akhinya di Ecpose sendiri menciptakan
produk semi jurnal ‘Buldok’ untuk bisa menampung isu kekinian dan
penggarapannya lebih mudah.” karena tidak memungkin kita terlalu lama menggodok
isu dalam skala kecil terlalu lama.” Imbuh Nody sambil menutup perbincangannya. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Dialog dalam bentuk Tanya jawab belum
dibuka. Selanjutnya pemaparan dari PU Tegal <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Boto (TB), Didik. Dengan terperinci ia
menjelaskan sejarah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>singkat TB yang
merupakan lembaga pers mahasiswa dalam skala Universitas Jember (UJ). Tahun
1993, TB lahir dari rahim temen-temen LPM disetiap fakultas UJ. antara lain
dari IDEAS, Ecpose dan masih banyak yang lain. Dalam tubuh TB, terdapat
dualisme latar belakang organisasi yang berbeda. Antara delegasi pengurus dari organisasi
intra (LPM, Red.) dan organisasi Ekstra kampus. Medianya pun berbeda “Untuk
ekstra nama medianya ‘Tawang alun’ dan TB tetap Tegal Boto,”<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ujar Didik.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Pengurus TB diambil<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dari delegasi setiap LPM, sehingga sudah
membekali ilmu kejurnalistikan. Dari majalahnya tahun 1997, tag line media TB
di wilayah politis yaitu ‘ Amanat nurani mahasiswa’ saat punya musuh bersama
yaitu soeharto.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kemudian Tahun 1998
setalah rezim runtuh dan tidak memiliki musuh bersama tag linenya berubah <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>‘menuju tradisi kerakyatan’. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Banyak terjadi konflik idiologis
setelah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berbagai organisasi mahasiswa
tidak memiliki musuh bersama dengan runtuhnya rezim Soeharto tahun 1998.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Akhirnya pada tahun 1999 ketika rezim Orba
runtuh, banyak masalah yang dialami TB. Muncul persaingan untuk saling
menjatuhkan yang walaupun berada dalam satu tubuh antara golongan ekstra dan
intra. “Kadang waktu temen-temen dari intra nulis, diam-diam mereka hapus.
Begitu juga sebaliknya,” ujar Didik dengan sedikit mengenang masa itu. Namun<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>akhirnya disepakati untuk menghapus organ
ekstra di TB Pada kongres tahun 2000.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Tahun 2001 kembali berubah ‘Menuju
pencerahan masyarakat’ dengan menyesuaikan pada jiwa zaman. Menggunakan pisau
analisis filsafat dengan menghilangkan metode penulisan jurnalisme, seperti ‘reportase’.
“Namun kita juga membuat produk untuk ke hal reportase, ada TB post yang Isinya
berita,” imbuhnya </span><br />
<span lang="EN-US">.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">pembicaraan berlanjut dengan saling tukar
pendapat antar temen-temen LPM. Beberapa diantaranya juga bertanya mengenai
permasalahan yang sedang dialami lembaga. Mulai dari permasalahan paling rumit
hingga yang paling mendasar. Seperti yang dialami eksplant, LPM dari Politeknik
Negri Jember (Poltek). “Kita pernah dipanggil dekanat waktu mengangkat isu yang
terbilang sensitif,” ujar salah satu awak lembaga.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Cahaya matahari terlihat mulai redup, tidak
lama kemudian Rizki menutup diskusi dengan beberapa kesimpulan, “Kerja pers itu
kerja kaki dan aku tidak akan menarik benang merah dari diskusi ini, paling
tidak diskusi ini bisa berlanjut.” </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>-Uliel
Petrik-</span><br />
<span lang="EN-US"><br /></span>
<span lang="EN-US">*Tulisan ini pernah dimuat di </span><a href="http://persma-ideas.blogspot.com/">http://persma-ideas.blogspot.com/</a></div>
Mohamad Ulil Albabhttp://www.blogger.com/profile/10828942635964550047noreply@blogger.com0